Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran berbasis proyek dengan aplikasi ulead terhadap dampak globalisasi

Pembelajaran berbasis proyek dengan aplikasi ulead terhadap dampak globalisasi

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PROGRAM APLIKASI ULEAD TERHADAP PEMAHAMAN DAMPAK GLOBALISASI

Ai Tin Sumartini

SMPN 5 Tasikmalaya

[email protected]

ABSTRAK

Proses pembelajaran harus dirancang suatu model pembelajaran yang mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik melalui pembelajaran proyek yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dengan memanfaatkan multi media yang sangat disukai peserta didik di era globalisasi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran PKn berbasis proyek dengan menggunakan multimedia program aplikasi ulead terhadap pemahaman dampak globalisasi bagi peserta didik. Pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik tentang langkah-langkah dan metode yang digunakan di dalam proses pembelajaran berbasis proyek yang menghasilkkan proyek berupa produk video sebagai hasil proses pengolahan aplikasi ulead. Implementasi pembelajaran PKn berbasis proyek dengan program aplikasi ulead dapat mengembangkan pemahaman peserta didik tentang dampak globalisasi. Pembelajaran proyek merupakan proses mandiri peserta didik secara aktif untuk membangun konsep baru berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya sekarang, proses belajar berbasis paradigma berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan editing video melalui program aplikasi ulead. Peserta didik belajar melalui pengalamannya sendiri karena mereka terlibat secara langsung dalam masalah atau isu yang sedang mereka pelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Kata kunci : Pembelajaran PKn, berbasis proyek, prorgram aplikasi ulead, dampak globalisasi.

Dalam menghadapi kehidupan global saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi guru, selain dituntut untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik budaya bangsa juga harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi supaya proses pembelajaran lebih bermakna, aktif, kreatif serta menyenangkan bagi peserta didik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, sehingga diperlukan pula profesionalisme guru untuk dapat memberdayakan sarana teknologi tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui proses pembelajaran.

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mewujudkan warga negara yang baik dan cerdas, dengan mengembangkan seluruh kompetensi peserta didik secara terintegrasi yang mencakup kompetensi pengetahuan kewarganegaraan, kompetensi sikap kewarganegaraan dan kompetensi keterampilan kewarganegaraan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran PKn berbasis proyek program aplikasi Ulead terhadap pemahaman dampak globalisasi bagi peserta didik kelas IX- B SMP Negeri 5 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2014-2015.

Pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan interaksi yang dilakukan oleh pembelajar dan sumber belajar dalam mencapai tujuan. Pembelajar adalah setiap orang yang melakukan aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, perubahan sikap dan keterampilan menjadi lebih baik, sedangkan sumber belajar diperoleh dari berbagai hal yang dianggap dapat memberikan perubahan maupun pengaruh untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan menjadi lebih baik misalnya dari guru, nara sumber, buku paket, buku pengayaan, lingkungan alam, lingkungan sosial, media massa, media sosial dan lain-lain.

Corey dalam Sagala (2009:61) memberikan penjelasan tentang pembelajaran itu sebagai “suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”.

Pendapat di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran itu sebagai bagian dari sistem pendidikan yang diorganisasi dengan sengaja dalam situasi dan kondisi tertentu, artinya pembelajaran dilakukan dalam tempat dan waktu tertentu sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Pembelajaran itu sebagai suatu proses mental peserta didik secara intrinsik dari dalam diri individu yang bersangkutan dan adanya keterlibatan pihak lain secara ekstrinsik sehingga diperoleh pengetahuan baru yang lebih baik.

Skinner (Dimyati dan Mudjiono, 2009:9) menjelaskan bahwa “dalam pembelajaran akan ditemukan adanya kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajar, respons si pebelajar dan konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut”.

Pembelajaran PKn merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar pada mata pelajaran PKn yang membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menurut Patrick (2002 : 1) Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai “… the teaching of knowledge, skills, and dispositions needed to become a responsible and effective citizen of a representative and constitutional democracy.”.

Pendapat tersebut mengandung makna bahwa Pendidikan Kewarganegaraan itu adalah proses pembelajaran dalam membelajarkan pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan-keterampilan kewarganegaraan, dan watak-watak kewarganegaraan dalam upaya menjadikan warganegara yang efektif dan bertanggungjawab dalam demokrasi perwakilan dan konstitusional.

Sapriya (2004:33) mengatakan bahwa “pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selayaknya dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi”. Karenanya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan paradigma baru harus bertumpu pada kemampuan dasar kewarganegaraan (civic competence) untuk semua jenjang. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa peserta didik dalam pembelajaran PKn dituntut untuk dapat menyampaikan ide-ide atau gagasan yang kritis turut memecahkan masalah-masalah kewarganegaraan, dapat berperan serta dalam berbagai program dan aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, mengembangkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta mampu bersosialisasi dalam pergaulan masyarakat yang beranekaragam tanpa menghilangkan jati diri bangsa baik di lingkungan lokal, nasional maupun internasional dan mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bijak.

Model pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model yang saat ini sedang dikembangkan dalam implementasi kurikulum 2013, untuk semua jenjang dan semua mata pelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subyek (materi) dalam kurikulum (Kemendikbud,2013).

Pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran PKn disesuaikan dengan substansi dari kompetensi kewarganegaraan, baik kompetensi pengetahuan kewarganegaraan, sikap kewarganegaraan maupun keterampilan kewarganegaraan. Dalam mata pelajaran PKn telah dikembangkan satu model pembelajaran yang berbasis proyek yaitu proyek kewarganegaraan sebagai bagian dari praktik kewarganegaraan. Dalam pelaksanaannya proyek kewarganegaraan ini bermula dari permasalahan yang muncul sebagai bentuk perilaku menyimpang atau perbuatan-perbuatan anggota masyarakat yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kehidupan bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam penulisan ini yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang langkah-langkahnya berdasarkan pendapat John Dewey yang dijelaskan oleh Budimansyah (2009:23) bahwa strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran proyek pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research oriented learning”, dengan langkah-langkah : 1) mengidentifikasi masalah, 2) memilih masalah, 3) mengumpulkan informasi, 4) mengolah informasi, 5) menyajikan portofolio, 6) melakukan refleksi pengalaman belajar

Program aplikasi ulead merupakan salah satu program aplikasi komputer untuk keperluan editing video. Paisal (2012) menjelaskan tentang program aplikasi ulead. Awalnya, ulead merupakan software untuk photo editing, namun setelah banyak dikembangkan ke dalam berbagai media; gambar, animasi, video, suara dan text, ulead berkembang menjadi software pengolah video yang kualitasnya cukup bagus.

Ulead video studio adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk keperluan editing video. Program ini dirancang untuk dapat digunakan pada komputer dengan sistem operasi windows XP, maupun 7 dan vista. Seperti halnya dengan windows movie maker, dengan ulead video studio juga dapat mengedit video-video yang dihasilkan dari divicam, kamera digital, handphone, atau perangkat lainnya. Di sini juga dapat menggabungkan video dengan gambar, musik, dan suara.

Ulead video studio memiliki fasilitas pengeditan yang cukup lengkap seperti adanya efek transisi, title, memotong video, menggabungkan video dengan gambar dan musik, dan sebagainya. Ulead video studio ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pemula yang ingin belajar editing video, selain itu program ini memiliki tampilan yang menarik dan menu-menu yang mudah dipahami.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:636) pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian; pengetahuan yang banyak, pendapat, pikiran, aliran; pandangan, mengerti benar (akan); tahu benar (akan); pandai dan mengerti benar. Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.

Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain. Pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan suatu pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu peserta didik dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain.

Pemahaman dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu pemahaman tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip, pemahaman tingkat kedua yaitu pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok, serta pemahaman tingkat ketiga adalah tingkat pemaknaan ekstapolasi yaitu mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol serta kemampuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan ilmpikasi dan konsekuensinya. (Nana Sudjana,2010).

Globalisasi berasal dari kata globe yang artinya bola dunia buatan, peta bumi yang bulat seperti bola. Berikutnya berkembang menjadi global yang maknanya universal yaitu tindakan secara umum atau mendunia bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional. Globalisasi adalah ketiadaan batas antarnegara yang mengandung makna bahwa suatu negara tidak dapat membendung sesuatu yang terjadi di negara lain. (Priyanto,2008).

Yang di maksud dengan pemahaman peserta didik terhadap dampak globalisasi dalam penulisan ini adalah pemahaman dalam tingkat ektrapolasi. Hal ini berarti peserta didik mampu melihat dibalik yang tertulis atau yang diamatinya, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemampuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya berkaitan dengan dampak globalisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Pada setiap tahap pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan laporan. Dalam tahap perencanaan terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan mengidentifikasi masalah dan menentukan masalah. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan mengumpulkan informasi dan mengolah informasi, sedangkan dalam tahap laporan mencakup kegiatan presentasi proyek multimedia program aplikasi ulead.

Pembelajaran PKn berbasis proyek ini dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran dilakukan penilaian terhadap semua hasil kerja peserta didik dalam kelompok, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada laporan kegiatan berupa presentasi, dan hasil proyek berupa video.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen n mantap ...

16 Apr
Balas



search

New Post