Ramadhan yang Tak Biasa
#tantanganGurusiana
#harike95
Ramadhan yang Tak Biasa
Ramadhan tahun ini, tak seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya menjelang pelaksanaan ibadah di bulan puasa ini, jalan-jalan sangat padat dan macet. Pertokoan penuh dengan banyaknya pengunjung, pasar-pasar moderen maupun pasar tradisional padat juga oleh pembeli dan pedagang dadakan, apalagi rumah-rumah makan atau restoran serta warung-warung kuliner lainnya. Selalu penasaran jika menjelang puasa tak munggahan. Setiap instansi atau pun komunitas lainnya silih berganti jadwal munggahan, hanya sekedar kumpul-kumpul silaturahmi sambil makan-makan diselingi dengan tausyiah mengingat kembali hikmah serta amalan-amalan yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan.
Seumur hidupku situasi bulan Ramadhan kali ini baru dialami, di tengah pandemi corona yang masih mewabah di seluruh pelosok negeri. Tak perlu diperdebatkan dengan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan, para ulama dan pemerintah sudah memberikan kebijakan yang mengutamakan kesehatan seluruh umat manusia. Walaupun mesjid-mesjid di wilayah zona merah sudah ditutup untuk pelaksanaan sholat tarawih dan sholat Jumat sejak awal merebaknya virus corona ini, tetapi bagi wilayah yang masih aman, tak ada orang yang dinyatakan positif terjangkit Covid 19 maupun ODP dan PDP dapat tetap melaksanakan ibadah bersama-sama di mesjid, tetapi tetap memperhatikan phisical distancing dengan membawa alat sholat sendiri dari rumah masing-masing.
Ramadhan kali ini menjadi pembelajaran bagi umat muslim di seluruh dunia, sejarah kembali diungkap bagaimana situasi pandemi pada zaman Rosulullah SAW. Bahwa jika terjadi wabah penyakit, orang-orang dalam suatu negeri tidak diperkenankan untuk keluar dari negeri itu, sebaliknya orang-orang dari luar suatu negeri tidak masuk ke dalam negeri tersebut. Berarti istilah lockdown sudah ada pada masa itu. Begitu juga dengan tata cara beribadah pada masa pandemi, dengan tidak mengurangi pahalanya dapat dilakukan di rumah demi terhindar dari penularan penyakit.
Berharap di Ramadhan tahun ini memberikan keberkahan dan pintu kembalinya virus corona ke tempat asalnya. Allah tempatkan makhluk tak kasat mata ini di tempat yang semestinya, tidak menggerogoti makhluk hidup lainnya terutama manusia. Sudah cukup banyak korban jiwa yang diakibatkan oleh ganasnya virus, sudah banyak dampak sosial ekonomi yang serta aspek-aspek kehidupan lainnya yang terganggu dengan pandemi ini. Hingga pemerintah harus menetapkan larangan mudik tahun ini, apalagi saat-saat bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri yang selama ini aktivitas rutin tahunan yang wajib dilaksanakan bagi para pemudik.
Semoga dengan kondisi yang dialami saat ini semakin mendekatkan diri pada Allah SWT, memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang selama ini dilakukan baik dengan sengaja atau pun tidak disengaja. Saatnya memohon petunjuk dan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan dunia, segera menunjukkan obat yang mujarab untuk mengobati orang-orang yang tertular virus ini. Aamiin yaa robbal alamin....
Kobar, 23042020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih
Semoga Allah SWT mengijabah doa kita semua, Aamiin Ya Robbal'alamiin
Aamiin yaa robbal alamin, terima kasih bu
Aamiin yra