Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis Mencapai Garis Perak
https://ihsan.gurusiana.id/article/2020/1/menghargai-kedisiplinan-3671332

Tantangan Menulis Mencapai Garis Perak

#tantanganGurusiana

#harike60

Tantangan Menulis Mencapai Garis Perak

Alhamdulillah memasuki hari ke-60 saya belajar konsisten menulis di tantangan gurusiana. Terus terang, melalui tantangan inilah termotivasi untuk bisa menulis setiap hari. Walaupun kadang-kadang dalam situasi yang sangat sibuk atau kondisi fisik yang kurang sehat, sehingga sampai malam menjelang belum memiliki ide untuk mengisi kekosongan tulisan hari itu. Tetapi kekuatan kepepet menjelang deadline, berusaha mengetik huruf demi huruf, kata demi kata hingga terangkai menjadi kalimat dan beberapa paragraf. Yang penting menulis dulu, sekalipun berantakan bahasanya nanti bisa diedit, pikirku. Ah...biarlah tanggapan orang dengan bahasa tulisanku, sebagai usaha untuk membiasakan menulis.

Tantangan menulis ini juga bisa datang dari website gurusiana yang kadang-kadang suka ngambek, susah terbuka pintu webnya, terkunci rapat-rapat, berulang kali dibuka masih saja tertutup. Rasa was-was dan khawatir sampai dentang jam menunjukkan batas akhir postingan. Usaha posting dahulu di Facebook grup Media Guru dilakukan sambil menunggu pintu gurusiana terbuka. Tak bisa terpejam mata ini jika belum posting di gurusiana. Sabar menanti keikhlasan gurusiana membuka diri.

Rasa bahagia tak terkira, ketika detik-detik menjelang deadline terbukalah website yang dinanti-nanti. Segera kuposting tulisannya, walau tanpa gambar atau photo pemanis tulisan. Yang penting tayang saja dahulu, tertulis tanggal tayang hingga tak ada bolongnya. Setiap kali kubuka artikelku, rasa penasaran berapa pasang mata gerangan yang sudi membaca tulisanku yang ala kadarnya. Sangat bersyukur masih ada gurusianer yang ikhlas membacanya. Sebagian hanya bisa dihitung dengan jari pembaca artikelku. Sedih? Ah tidak juga, biarlah tulisanku sebagai tabungan karya. Yakin suatu saat nanti ada hikmah di balik tulisanku yang garing, tak menarik untuk dilirik. Berharap semoga di masa depan menjadi inspirasi buatku untuk terus termotivasi berkarya. Syukur-syukur ada manfaat bagi orang lain.

Turut bangga pada gurusianer yang tercatat sebagai penulis populer, artikel terpopuler, dibaca ribuan orang, begitu juga dengan poin yang didapatkan di gurusiana mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu. Sementara artikelku masih merangkak selangkah demi selangkah, walau motivasinya hanya sekedar memenuhi tantangan gurusiana. Bersyukur sudah melewati garis biru, walaupun piagam birunya belum di tangan. Kini, hari ini menginjak hari ke-60. Ternyata saya mampu memenuhi tantangan 60 hari menulis tanpa jeda, tadinya sangat meragukan kemampuanku. Makanya dari awal hanya menjadi pengamat saja para gurusianer menulis, dan posting di grup mediaguru. Baru hari ke-7 bagi mereka yang menulis sejak start diumumkan, sementara saya baru hari ke-1. Tak apalah walaupun terlambat, daripada tidak menulis sama sekali. Apakah masih semangat berlanjut menuju garis emas, mencapai 90 hari menulis tanpa terjun bebas? Semoga, tetap istiqomah, konsisten terus menulis, meskipun ide datangnya saat buka laptop dan menempelkan kedua jari tengah ini di atas notebookku yang sudah jadul.

Sebenarnya dari 60 hari menulis dengan 60 artikel yang ditulis sebagian besar merupakan pengalaman pribadi, yang seharusnya jenis artikelnya adalah kolom, tetapi karena ketidaktahuanku sebagian besar kuklik di jenis repostase. Ya, mungkin selama ini jenis tulisan yang bisa kutulis dengan mudah tanpa perlu lihat buku atau referensi lain, tanpa harus mengarang-ngarang cerita, maka pengalamanlah yang menjadi pilihan. Hanya tinggal mengingat-ngingat lagi peristiwa, fakta dan data yang pernah dialami.

Tapi untuk tantangan menuju 90 hari menulis ini, cita-citaku ingin bisa menulis cerita fiksi, berupa cerpen atau novel edukatif. Dengan harapan cerita ini dapat menjadi bahan literasi, bagi anak-anak usia pelajar. Sekalipun keterbatasanku dalam mengembangkan ide dan imajinasi dalam mengarang cerita masih sangat minim. Bismillah akan kucoba, semoga Allah memberikan jalan pikiran, terbuka ide-ide saat menulis dengan mudah.

Kobar19032020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post