Uji Nyali
#tantanganGurusiana
#harike89
Uji Nyali
Rangkaian grandfinal Anugerah Konstitusi setelah semalam test tulis, maka di hari kedua diagendakan untuk aspek penilaian presentasi karya tulis ilmiah dan wawancara. Sedangkan portofolio yang menyangkut 10 komponen kemampuan guru sudah diserahkan beberapa hari sebelum pelaksanaan. Jadwal peserta untuk melaksanakan presentasi sudah dipampangkan di setiap ruangan sidang sesuai jenjangnya, yaitu jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Teknik presentasi berbeda dengan penyelenggaraan di tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di sini peserta lain menunggu di luar ruang sidang presentasi, hanya dua peserta yang mendapat nomor undian berurutan untuk presentasi beserta lima orang dewan juri. Adapun dewan juri yang menilai peserta Grandfinal Anugerah Konstitusi terdiri dari unsur MK, Kemendikbud, dan Kemenag.
Walaupun giliran presentasi mendapat nomor 10 dari 12 orang, yang dijadwalkan pukul 13.00, tetapi pagi-pagi sudah menuju lokasi sekitar ruang sidang presentasi untuk mengamati situasi dan kondisi. Banner juga dipasang terlebih dahulu, sehingga pada waktunya presentasi sudah siap dibawa ke ruang sidang. Kutunggu beberapa teman yang bersiap-siap presentasi serta memberikan semangat agar mereka juga diberi kelancaran. Tetapi karena waktu presentasi bagiku masih lama, maka kuputuskan menunggu di kamar wisma sampai menjelang adzan dluhur, sambil membaca-baca kembali slide power point.
Walaupun sudah beberapa kali tampil presentasi dalam kompetisi selalu saja rasa grogi dan demam panggung muncul. Sambil menunggu dewan juri masuk ruang setelah istirahat sholat dluhur dan makan siang, serta sedikit memberikan ketenangan kupasang banner di ruang sidang dan sampel produk karya siswa dalam best practice yang dibuat sebagai karya tulis ilmiah. Satu persatu bapak ibu dewan juri masuk ruang sidang, saya dengan seorang peserta lain dari MTs sudah siap di tempat yang telah ditentukan. Sehingga di ruang itu hanya terdapat 7 orang, terdiri dari 5 orang dewan juri dan 2 orang peserta, yang bernomor undian 9 dan 10.
Untuk tahap presentasi, kami berdua bergiliran menyampaikan karya tulis dengan bantuan slide power point. Masing-masing peserta diberi waktu 7-10 menit. Tahap inilah yang merupakan masa-masa menegangkan saat berkompetisi, berbicara di depan dewan juri untuk mempertanggungjawabkan karya tulis yang telah dibuat, dengan dibatasi waktu sehingga benar-benar harus dapat mengatur waktu dengan seefektif mungkin. Bahan karya tulis yang saya tampilkan merupakan hasil perbaikan dan penyempurnaan karya tulis sejak dari kegiatan pembekalan di tingkat provinsi, serta masukan-masukan dari dewan juri di Kemendikbud. Secara konten dan sistematikanya tidak berubah, masih mengangkat judul “Pengembangan Kesadaran Berkonstitusi melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Kepatuhan terhadap Hukum”.
Uji nyali belum usai dengan menyampaikan best practice yang telah dibuat, karena berikutnya harus siap dikupas habis isi karya tulis tersebut dalam sesi tanya jawab. Diperlukan kesiapan mental dan keberanian yang kuat dalam menghadapi berbagai pertanyaan yang diajukan oleh kelima orang dewan juri. Berusaha rileks dan santai, dengan menarik napas dalam-dalam serta memegang pointer sehingga tak nampak ketegangan. Dalam sesi tanya jawab ini, semua dewan juri memberikan pertanyaan yang ditujukan kepada kami berdua. Selanjutnya diberi kesempatan menjawab pertanyaan tersebut secara bergiliran sesuai dengan urutan presentasi. .
Rasa lega dan tenang tahap terakhir dalam grandfinal Anugerah Konstitusi yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia usai dilaksanakan. Tinggal menanti hasil akumulasi dari semua aspek penilaian oleh dewan juri dan tim penilai. Kegiatan dilanjutkan dengan Workshop Sosialisasi Hak-Hak Warga Negara dalam Pengembangan Kesadaran Berkonstitusi. Pesertanya ditambah dengan sebagian besar finalis lomba Anugerah Konstitusi di tingkat Kementerian, baik dari Kemendikbud maupun Kemenag.
Bersambung...
Kobar, 17042020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar