Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wisata Edukasi Membentuk Jiwa Enterpreneur

Wisata Edukasi Membentuk Jiwa Enterpreneur

#tantanganGurusiana

#harike21

Wisata Edukasi Membentuk Jiwa Enterpreneur

Hari minggu ini tulisanku berkenaan dengan keluarga kecilku saat mengisi waktu liburan. Jika tidak ada kendala, hampir setiap libur semester, keluargaku menyempatkan waktu untuk berlibur ke luar kota. Sejak anak-anak masih kecil dan sudah bisa diajak bepergian, mereka diajak serta untuk mengisi liburan bersama ke tempat-tempat wisata edukasi. Penentuan tempat biasanya tergantung keadaan keuangan yang ada. Ketika suami ataupun saya melanjutkan pendidikan magister di Bandung, maka obyek wisata pun di sekitar wilayah Bandung. Begitu juga ketika anakku yang sulung merantau di Bogor untuk kuliah, tempat berlibur di sekitar Bogor-Jakarta. Tentu saja hal ini dilakukan dengan pertimbangan hemat biaya penginapan.

Objek wisata yang bernilai edukasi yang menjadi pilihan kami adalah lingkungan alam dan tempat pelestarian cagar budaya atau peninggalan berupa musium. Untuk obyek lingkungan alam, lebih menyukai daerah pegunungan dan pantai. Hal ini dimaksudnya untuk merefresh hati dan pikiran dari aktivitas rutin dengan kondisi udara yang bersih, sejuk dan segar. Begitu juga dengan anak-anak, supaya mereka lebih dekat mengenal alam. Karena tempat tinggal kami di lingkungan perumahan pinggir kota yang jauh dari pegunungan maupun pantai. Sedangkan untuk cagar budaya, di daerah mana pun jika ada musiumnya selalu menyempatkan waktu untuk mengunjunginya. Supaya wawasan dan pengetahuan anak-anak juga bertambah, serta memiliki jiwa untuk peduli terhadap kelestarian budaya dan peninggalan bersejarah. Wisata edukasi ini dilakukan dengan harapan suatu saat nanti ada memori yang meembekas, hingga dapat diaplikasikan xalam kehidupan sehari-hari.

Wisata edukasi yang kami lakukan disesuaikan dengan perkembangan usia anak-anak serta anggaran keuangan yang ada. Ketika anak-anak masih balita, mereka perkenalkan bermacam-macam binatang dengan melakukan kunjungan ke kebun binatang Bandung, sebagai salah satu kebun binatang terlengkap dan terdekat dari kota kami. Selain sekedar tahu tentang jenis-jenis binatang, mereka pun dilatih untuk memiliki kepekaan dan kasih sayang terhadap binatang. Hasilnya dapat dirasakan sekarang ini, anak-anak sangat mencintai binatang terutama hewan peliharaan. Sekarang ini hewan peliharaan yang ada di rumah adalah kucing, ayam, kelinci, dan ikan.

Kucing yang kami pelihara adalah kucing kampung, mulanya seekor anak kucing kurang lebih berusia tiga bulan yang terlantar di sekolah karena kasihan, kemudian oleh suamiku kucing itu dibawa ke rumah. Kami pelihara dengan penuh kasih sayang, hingga jadi kucing penurut. Rumah terasa sepi, jika si kucing main ke luar rumah. Karena makanannya selalu bersisa, maka sering kali kucing lain pun datang satu persatu, karena kasihan juga akhirnya setiap ada kucing yang datang selalu diberi makan.

Hewan lainnya yaitu ayam pelung dan macam-macam jenis kelinci, merupakan hewan peliharaan anakku yang bungsu. Sejak kelas sebelas SMA, dia pelihara ayam pelung dan kelinci. Anakku yang satu ini benar-benar menekuni peliharaannya. Mulanya ia beli beberapa batang bambu dari pemilik kebun bambu di belakang rumah, uangnya pun merupakan uang tabungan yang disisihkan dari uang sakunya. Saat mengisi liburan jika tidak bepergian, mulailah membuat kandang ayam yang lumayan besar semuanya dikerjakan sendiri, membelah bambu, menghaluskannya sampai memasangnya menjadi sebuah kandang ayam. Kubiarkan saja selama tidak mengganggu belajarnya, bahkan terus diberi motivasi dan semangat untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif. Setelah kandang ayam jadi, barulah mencari ayamnya. Jenis ayam yang dipilih adalah ayam pelung yang bersuara merdu melengking, pertama anak ayam jago yang diambil dari kampung halamanku, ibuku memberinya untuk cucu kesayangan kebetulan juga di sana memelihara ayam pelung. Setelah beberapa hari, anakku ini mencari lagi ayam betina yang hampir seumur dengan si jago supaya bisa beranai pinak katanya, karena tak sabar lagi-lagi ia beli sepasang anak ayam pelung jago dan betina dengan uang tabungannya. Saya berusaha mendidik anak-anak juga untuk selalu berhemat dalam penggunaan uang saku, jika ada keingingan maka bisa membelinya dengan uang tabungannya.

Lambat laun sepasang ayam pelung itu makin besar sampai menghasilkan telor hampir tiap hari. Satu persatu dikumpulkannya untuk ditetaskan di mesin penetas yang dulu rusak dan sudah diperbaikinya. Selang beberapa hari telur-telur itu berhasil ditetaskan, tetapi yang tumbuh besar hingga usia tiga bulan hanya lima ekor. Keberhasilan memelihara ayam ini, ia posting di media sosial. Anak-anak ayam pelungnya dijual. Tak lebih dati tiga hari sudah ada yang membelinya. Hebat juga kewirausahannya, anak bungsuku ini.

Selain ayam pelung, si bungsu ini juga memelihara kelinci dari beberapa jenis. Ada kelinci yang biasa saja, kelinci bulu karpet, kelinci berbulu panda, dan kelinci berbulu panjang, sayangnya yang terakhir ini mati gara-gara jatuh ke kolam ikan pinggir kandangnya. Semua induk kelinci ini pun ia beli dari hasil tabungannya, termasuk untuk menambah jumlah kandang yang dibuatnya sendiri. Kelinci-kelinci ini pun sudah beberapa kali melahirkan hingga enam ekor anak sekali melahirkan untuk satu indukan. Setelah berusia tiga bulan, anak-anak kelinci ini juga diposting di media sosial untuk dijual, tak butuh waktu lama, anak-anak kelinci ini pun laku terjual. Hasil penjualannya ia minta untuk ganti HP. Ya, sudahlah...kuijinkan sebagai apresiasi atas usahanya. Rasa haru dan bangga dengan hasil kerjanya, di sela-sela kesibukannya selain sekolah dan pelajaran tambahan masih juga mau menyempatkan waktu merawat hewan peliharaannya. Dengan ketekunannya memelihara ayam dan kelincinya, maka cita-citanya juga ingin melanjutkan ke program studi peternakan, semoga tercapai cita-citamu, Nak....aamiin....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post