Ai Tin Sumartini

Ai Tin Sumartini, M.Pd, lahir di Cikajang Garut Jawa Barat. Pengabdian sebagai guru PPKn sejak tahun 1994. Pendidikan terakhir S2 Program Studi PKn di SPs UPI B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang Terabaikan
https://lektur.id/antonim-terabaikan/

Yang Terabaikan

#tantanganGurusiana

#harike85

Yang Terabaikan

Lima hari petualangan berkompetisi, berburu ilmu dan silaturahmi bersama guru-guru se-nusantara memberikan pengalaman yang sangat menarik dan tak terlupakan. Terjalinnya kekeluargaan yang sangat erat di antara kami, guru-guru SD dan SMP serasa menjadi keluarga baru. Apalagi didampingi oleh seorang penanggung jawab kegiatan dari staf Kesharlindung yang telah menciptakan hubungan kami begitu dekat. Seumur hidup mengikuti kegiatan pengembangan diri baik kompetisi atau wokrshop di tingkat nasional, baru kali ini kurasakan adanya ikatan batin atau cemistry yang sangat kuat baik antarpeserta maupun antara peserta dengan panitia. Begitu juga dengan sikap para pejabat Kesharlindung Dikdas yang sangat baik, penuh kekeluargaan, dan keakraban. Serasa mereka adalah orang tua bagi kami, yang memberikan perlindungan dan kasih sayang seperti kepada anak-anaknya. Memang pantas saja namanya juga Kesharlindung. Yang menangani masalah kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan bagi guru-guru Indonesia.

Beberapa hari rehat dari situasi dan kondisi kehidupan ibukota, kembali beraktivitas rutin menghadapi anak-anak didik di sekolah. Di sela-sela proses pembelajaran kuceritakan pengalaman berkompetisi yang penuh liku-liku dan perjuangan. Untuk mengetahui kemampuan diri diperlukan berkompetisi sesuai bidangnya, bukan untuk menunjukkan “siapa aku” dan tinggi hati bila mendapat yang terbaik. Tetapi sebagai upaya untuk memotivasi diri, jika masih kurang maka akan berusaha untuk memperbaiki kekurangan dengan terus belajar dan berlatih, sebaliknya jika unggul saat itu, berusaha untuk selalu meningkatkan potensi diri karena di luar kompetensi tersebut masih banyak orang-orang yang memiliki kelebihan. Kompetisi harus dijadikan sebagai pemicu dan pemacu semangat untuk terus berusaha menjadi lebih baik, dalam bidang apapun yang kita miliki.

Kurang dari satu minggu aktivitas Anugerah Konstitusi di Kementrian, tiba-tiba ada informasi Pengumuman Kegiatan Workshop Inovasi Pembelajaran. Dengan peristiwa yang terjadi saat lomba AK, saya sudah mengabaikan naskah Inobel. Sudah dianggap gugur karena keikutsertaanku di AK. Tetapi rasa penasaran siapa saja rekan-rekan guru yang terundang, termasuk suamiku juga mengirimkan naskah inobel, akhirnya kucoba mengamati seluruh isi dari pengumuman tersebut satu persatu dan detail sesuai mata pelajarannya.

Antara percaya dan tidak, yang sudah kuabaikan itu akhirnya namaku muncul juga dalam deretan daftar guru-guru yang terundang untuk mengikuti kegiatan Workshop Inovasi Pembelajaran. Ya, Allah nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Allah telah memberikan anugerah kesempatan untuk tolabul ilmi. Teringat, nama suamiku apakah ada dalam daftar tersebut. Kembali kuteliti satu persatu. Ya, Allah...alhamdulillah, bersyukur ternyata kami berdua tercatat masuk peserta dalam kegiatan workshop Inobel, di antara sekitar 200 orang yang terundang untuk gelombang kedua bagi guru-guru yang berasal dari kawasan barat. Sementara gelombang pertama telah dilaksanakan di Kota Bogor, untuk guru-guru yang berasal dari kawasan timur.

Kebahagiaan bertambah, tatkala tempat kegiatan dilaksanakan bukan di ibukota. Tetapi di Kota Batam Kepulauan Riau. Wow...amazing...perjalanan menimba ilmu kali ini di luar Pulau Jawa. Kesempatan untuk berpetualang, mengenal daerah lain. Apalagi Kota Batam sebagai kota segitiga di kawasan Asia Tenggara, bersama Singapur dan Kualalumpur. Rasa haru dan bangga kami berdua ditakdirkan terundang untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri dalam waktu dan tempat yang sama, di samping berburu ilmu dan silaturahmi juga kesempatan traveling gratis.

Walaupun mata pelajaran yang diampu sama, tetapi dalam menerapkan inovasi pembelajaran yang diajukan sebagai naskah lomba inobel ini berbeda, termasuk dalam proses penyusunan naskah. Masing-masing sibuk dengan penyusunan naskahnya sendiri, berdiskusi hanya jika minta saran atau masukan untuk perbaikan. Bahkan pengiriman naskahnya pun berbeda waktunya. Saat saya sudah menyelesaikan pemberkasan untuk seleksi Anugerah Konstitusi di tingkat provinsi, lanjut penyusunan naskah inobel. Karena lomba ini tidak berjenjang dari tingkat kota, provinsi, sampai pusat/nasional, tetapi langsung ke panitia pusat, maka kuajak serta suami untuk mengirimkan naskahnya dengan inovasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hanya tinggal penyusunan naskah sesuai sistematika yang diminta oleh panitia. Bismillah, kami kirimkan naskah inobel masing-masing ke panitia penyelenggara melalui pengiriman paket Kantor Pos. Dengan harapan kedua naskah ini lolos, dan kami dapat melaksanakan kegiatan berdua seperti yang pernah dilami beberapa tahun yang lalu, dapat berkompetisi bareng di tingkat nasional dalam ajang Lomba Inovasi dan Kreasi Media Pembelajaran.

Bersambung...

Kobar, 13042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post