Aji Rendra Gunawan

Aji Rendra Gunawan, S. Pd. Jas Unit kerja SMP NEGERI 2 SAMPIT,KALTENG ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN 2003...

Selengkapnya
Navigasi Web
ISI HATI ISTI

ISI HATI ISTI

Huuuuuuffffffffhhh........!!!!!!!!!!!!!

Aku menghela nafas lega, aku bersyukur karena mata kuliah pemahaman individu hari ini telah berakhir. Mata kuliah itu tadi seakan menguras semua pikiranku. Menjengkelkan.

‘’Ayo Is kita keluar kelas, kita ke kantin yuk... aku sudah lapar,’’ucap Helda sembari membereskan buku dan pulpen miliknya. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala menanggapi perkataan Helda barusan. Aku mulai mengikuti langkah Helda yang berjalan lumayan cepat, aku pun berusaha mengikuti langkah nya dengan berlari-lari kecil sembari memasukkan buku dan pulpen ke dalam tas milikku. Dan tiba-tiba, BRUKKKKK,,,, Astaga!!!!!!!!, rasanya aku telah menabrak seseorang. Aku terjatuh begitupun dia. Buku milikku dan sebuah jam tangan milik pria itu jatuh ke lantai.

‘’Aduh...Ini tuh kampus, bukan lapangan, gak perlu lari-lari an gitu jalan aja kan bisa, hati-hati dong!!! Gimana sih?’’ ucap pria itu geram sembari mengambil jam tangan milik nya.

‘’Maafkan aku yah, aku gak sengaja, aku buru-buru mau nyusul temen aku di kantin sambil lari-lari dan sembari memasukkan buku dan pulpen ke dalam tas, sekali lagi aku minta maaf yah,’’ kataku sembari mengambil buku milik ku yang terjatuh di lantai.

Dia pun berdiri, menatapku dengan sinis, dia berteriak, menunjuk-nunjuk wajah ku, para mahasiswa dan mahasiswi yang melintas di sebelah kami melihat sinis kepadaku, aku malu. Sesaat setelah dia puas berteriak dan menunjuk-nunjuk wajah ku, dia kembali menatapku dengan sinis selepas itu ia berlalu pergi meninggalkan aku. Aku yang masih tertunduk malu karena teriakan pria itu, merasa lega dengan kepergian nya dari hadapan ku.

Setelah aku membersihkan celanaku dari debu lantai, aku mulai melangkahkan kaki ini menuju kantin dan pergi meninggalkan tatapan sinis para mahasiswa dan mahasiswi itu. Tak berapa lama aku pun sudah sampai di kantin, aku segera menuju bangku dimana Helda duduk.

‘’Hei Is, kok baru datang, tadi kamu kemana aja?’’ tanya nya.

‘’Aku tadi ke kamar kecil dulu makanya baru datang, kamu udah nunggu lama yah.. maafin aku yah,’’ ujar ku beralasan.

‘’Iya gak apa-apa, lebih baik sekarang kamu makan dulu, udah aku pesenin makanan buat mu nih,’’ bujuk Helda.

‘’Iya,’’ ucap ku datar.

Kemudian sesosok bayangan pria menghalangi pandangan mataku. Ketika aku mendongak kan kepala ku ke wajah nya, aku terkejut, ternyata pria itu adalah pria yang aku tabrak tadi, sendok yang ku pegang sedari tadi pun jatuh ke lantai. Dia menghampiri ku, mengambilkan sendok ku, lalu tersenyum sinis dan kembali ia menatap ku seperti itu.

‘’Kamu liat?? Jam tangan kesukaan ku rusak gara-gara kamu. Aku mau secepatnya kamu ganti jam ku ini atau aku tumpahin minuman ini ke celanamu, sekarang!!!!,’’ ujar nya datar sambil menaikkan salah satu alis mata nya. Aku bingung, uang ku tak cukup untuk mengganti jam tangan kesukaannya, dompetku kering karena banyak keperluan mendadak yang harus ku beli.

Keesokan harinya saat uang ku cukup untuk mengganti jam tangan kesukaan nya, aku berjalan mencari pria itu, berbicara baik-baik dengan nya dan aku bermaksud mengganti jam tangan kesukaan nya namun, aku telah lelah karena tak menemukan nya, aku sudah mencari nya beberapa kali tapi, ku tak juga menemukan nya. Saat aku tengah duduk santai di bawah pohon rindang, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak ku, aku kaget dan mendongak kan kepala ku ke atas dan aku lihat wajah pria itu tengah tersenyum padaku dan dia kembali menatap ku seperti itu.

‘’Sekarang juga kamu ikutin aku!’’, ucap nya sambil menarik lengan ku.

‘’Astaga, apalagi ini,’’ ucapku dalam hati. Dengan gontai, ku langkahkan kaki ku untuk mengikutinya, menyebalkan. Seumur hidup baru pertama kali aku di perlakukan sedemikian buruk oleh seorang pria. Sekarang, apa lagi yang akan ia lakukan padaku?.

Sesampainya di sebuah ruangan kosong, kami berhenti, aku tersentak kaget sekaligus bingung karena kini tepat di depan kami terdapat sebuah meja berukir, di atas meja tersebut terdapat beberapa rangkaian bunga mawar merah. Aku melempar senyum ke arah pria itu tapi, dia membalas senyuman ku dengan kembali melemparkan tatapan itu, aku tak mengerti maksud nya.

Dua minggu telah berlalu, semenjak peristiwa itu kini, aku sudah mulai akrab dengan Haris [ pria itu ], dia sering mengantarkan ku pulang sehabis kuliah, mengajakku rekreasi bila sedang libur kuliah dan aku pun lebih banyak mengobrol dengan nya tentang banyak hal namun, dia masih tetap dengan kebiasaan nya yaitu, dia selalu menatap ku seperti itu. Suatu sore, sehabis aku selesai mandi, aku di kagetkan dengan kehadiran Haris di depan rumah ku, aku terkejut dan bingung dengan kedatangan Haris ke rumah yang tiba-tiba itu. Dia berjalan menghampiri ku sembari tersenyum manis dan kembali menatap ku seperti itu, seolah dia tahu apa yang ada di pikiranku.

‘’Heeemmmppphhh,,, Is, ikut aku bentar yuk, ada yang ingin aku tunjukkan kepadamu dan lihatlah apa yang sudah aku buat,’’ katanya semangat sembari menarik tangan ku. Dan aku pun melangkahkan kaki ku untuk mengikuti langkah nya ke suatu tempat. Sesampainya kami di taman bunga, aku terkejut melihat indahnya berbagai jenis bunga yang memiliki warna dan wangi yang beragam dan khas, berjejer rapi dan indah, aku terpesona di buat nya. Haris menggandeng tanganku dan menuntunku berjalan melewati jejeran jenis bunga yang indah dan wangi itu. Aku kembali di buatnya terpesona dengan keindahan yang kini terhampar di depan mataku. Sesampainya kami di sebuah danau yang terletak di tengah-tengah taman bunga, aku melihat di sana, di pinggir danau ada sebuah meja yang berukir berbentuk hati yang di atas nya terdapat lilin-lilin yang bercahaya dan ada dua buah kursi, yang bertengger kokoh.

Haris kembali menggandeng tanganku dan menuntun langkah ku menuju meja itu, aku tersenyum menatap nya namun, ia membalas senyuman ku dengan kembali menatap ku dengan tatapan seperti itu lagi, aku tak mengerti apa maksud nya. Dan saat ini kami sudah duduk saling berhadapan namun, kami saling terdiam tanpa ada kata terucap. Kemudian Haris mengambil sebuah gitar yang sebenarnya telah ia bawa sejak menjemput ku tadi. Setelah memetik senar beberapa kali, baru lah ia mulai memainkan sebuah lagu, alunan nya lembut, aku terbuai, dan lagi-lagi ia kembali menatap ku seperti itu lalu, ia memberikan ku sebuah kotak yang berbentuk hati yang terbungkus rapi oleh kertas kado berwarna merah muda dengan corak bunga yang indah. Semula aku bingung dengan pemberian Haris namun, ia telah meyakinkan aku bahwa hadiah itu di peruntukkan untukku dan ia pun mempersilahkan aku untuk membuka nya.

Akhir nya Tangan ku pun dengan pelan merobek kertas kado indah dan rapi yang membungkus kotak berbentuk hati itu. Setelah kertas itu tak lagi membungkus kotak itu kini, dengan sangat jelas terlihat oleh mataku kotak berbentuk hati itu adalah kotak musik yang berwarna merah muda yang di tengah-tengah nya ada bunga mawar plastik yang berwarna merah, saat tutup kotak musik itu aku buka, kotak musik itu mengeluarkan nada lagu yang alunan nya lembut dan aku terbuai kembali mendengar nya, aku tersenyum ke arah Haris dan Haris pun membalas nya dengan menatapku dengan tatapan itu, aku kembali di buatnya bingung.

Kemudian Haris memberikan secarik kertas pink padaku, aku kembali di buat nya bingung namun, ia memaksa ku untuk membuka secarik kertas itu. Aku pun mulai membuka secarik kertas pink itu dan nampak oleh ku kertas pink itu terdapat tulisan berwarna merah dan saat kubaca tulisan itu, aku tersipu.

‘’MENGERTIKAH KAU ARTI DARI TATAPAN KU SELAMA INI???’’

AKU MENCINTAIMU ISTI!!!”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

lalu lanjut nya bagaimana?

01 Feb
Balas

nanti ada lagi bu sri...hehe

01 Feb

sippp

01 Feb
Balas



search

New Post