Ketika Rentang Waktu Menggapai QudrahNya
bag.1
Ternyata memang tidak sama dengan kini,
bahkan sedetik kemudian!
Luas rahmad Tuhan, dekil jiwa masih melomba mencari
kegarangan sebab dan akibat
Dan kini,
ruang kebersamaan itu meluas sejauh tanah umur
merambah kehidupan yang kian sempurna
Jadilah, kebersamaan adalah konsep agung untuk meniti
Langkah- langkah yang kian meliuk dan menggema
di daratan hati dan kejumudan menjadi hamba yang indah
Selamat beraktivitas menenteng segenap nurani kebaikan
Ujung dari langkah adalah ridhoNya
tidak perlu bersimbah air mata ketika kekuatan sejarah
menantangmu membuktikan kehambaan
Tuhan, selalu bersama
bag.2
Aku adalah kota tua
Biarkan hitam semakin kelam
Lalu bumi sibuk berselisih
Ada anarki disebagian benak
yang hendak meruntuhkan wejang kasta
Tuhan bersama QodrahNya
telah menimbun bangunan sejarah
Aku adalah kota tua
Sejujur rindu matahari menanti di kaki langit
Iga-iga tak juga beranjak
Qodrah Tuhan sejauh siulan awan mengemban
Tapi, bumi telah tenggelam tapi
seonggok cerita pasti tergantung
di tanah surga
bag.3
Adalah perawan, tercuri
rimba cinta
Qudrah Tuhan, mendera
suara wewangi suwarga
Ketika engkau meminta, "Mana perawanku"
Bersimpuh garang wajah,
"Aku telan bersama cinta"
Kertonegoro, 27 Juni 2020
Salam,
Akhmad Fauzi
foto arsip pribadi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak
Aamiin... yg masih perawan itu BU hehehe
Keren pak
Aamiin... yg masih perawan itu BU hehehe