Akhmad said Hidayat

Menulis adalah bagian dari kebebasan berkespreasi... menulis hal positif adalah karya dan sumbangsih intelektual. tetap berkarya!!!...

Selengkapnya
Navigasi Web
Forum Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 - Budaya Positif

Forum Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 - Budaya Positif

Forum Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 - Budaya Positif

Oleh : Akhmad Said Hidayat

CGP Angkatan 7

1. Latar Belakang

Fenomena penggunaan gadget sudah tidak bisa lagi kita pungkiri di kalangan murid. Dengan gadget murid bisa mengakses informasi apa saja yang disukai sehingga akan berdampak pada kurangnya kontrol dari orang tua kepada anak yang bisa berimbas pada karakter baik. Murid tidak lagi mengindahkan budaya positif, bukan karena murid tidak mau melakukan budaya positif, tapi memang lebih kearah ketidaktahuan murid terhadap budaya positif, hal ini disebabkan arus informasi globalisasi lebih dominan masuk ke gadget anak daripada arus informasi kearifan lokal. Bagaimana dan kapan budaya positif ini diterapkan? Hal ini merupakan pertanyaan yang nantinya akan diterapkan didalam penerapan budaya positif di SDN Pangarangan III melalui kebiasaan yang nantinya akan membentuk karakter budaya positif.

Kemudian didasari dengan “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” yang diterapkan di SDN Pangarangan III di semester II yang mengangkat tema “kearifan lokal" dengan judul “Adab Mored ka Guru” sehingga dengan aksi nyata penerapan budaya positif ini bisa memberikan sumbangsih suksesnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SDN Pangarangan III Kec. Kota Sumenep Kab. Sumenep.

Selain itu, saya juga ingin menumbuhkan motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif, dengan mengaitkan nilai-nilia kebajikan yang diyakini seseorang sehingga dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. dengan penerapan keyakinan kelas, maka akan terbentuk lingkungan positif dan juga budaya positif. sehingga nantinya anak akan menjadi manusia yang merdeka yang cakap memerintah diri sendiri dalam melakukan disiplin positif di kelas dan juga di lingkungan sekolah.

2. Tujuan

Untuk mengimplementasikan disiplin positif dengan membuat keyakinan kelas melalui pembiasaan-pembiasaan positif dan juga mendesiminasikan kepada rekan guru di lingkungan sekolah tentang budaya positif.

3. Tolak Ukur

- Terciptanya keyakinan kelas

- Adanya perubahan perilaku murid terhadap budaya positif yang datangnya dari dalam (Motivasi Instriksin)

- Adanya sosialisasi tentang budaya positif kepada rekan guru di lingkungan sekolah

- Semua komponen sekolah memahami dan mengimplementasikan budaya positif khususnya keyakinan kelas dan keyakinan sekolah.

4. Linimasi Tindakan yang dilakukan

- Perencanaan aksi nyata dan persiapan

- Koordinasi dan menyamakan persepsi terkait program antar GP, rekan sejawat dan kepala sekolah terkait sumbangsih penerapan budaya positif, dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ada di sekolah

- Pelaksanaan aksi nyata (membuat keyakinan kelas dengan alur pembuatan keyakinan kelas)

- Melakukan refleksi secara kontinue terhadap keyakinan kelas demi perbaikan kedepannya.

5. Dukungan yang dibutuhkan

- Konsistensi CGP dalam menerapkan rencana yang telah disusun

- Kerjasama orang tua murid untuk memastikan penerapan budaya positif yang telah menjadi keyakinan kelas

- Memasukkan salah satu keyakinan kelas (adab “nyongkem”) kedalam bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

6. Alur Pembuatan Keyakinan Kelas

- Guru meminta semua murid di kelas untuk menuliskan apa saja aturan yang perlu disepakati bersama di kelas.

- Semua usulan dari murid ditulis di sticky note dan di tempel di papan tulis

- Kalimat-kalimat yang sudah disepakati menjadi keyakinan kelas diubah menjadi kalimat positif.

- Guru mengecek Kembali usulan dari murid apakah masih ada pernyataan yang berbentuk aturan.

- Guru dan murid mendiskusikan Kembali poin-poin tersebut untuk menemukan nilai kebaikan atau keyakinan yang menjadi pokok utama keyakinan kelas. Usulan dari murid yang dirangkum tersebut bisa menjadi satu kalimat keyakinan kelas. Jika kalimat-kalimat tersebut memiliki tujuan yang sama, misalnya pernyataan-peryataan tentang berjalan dikelas, mendengarkan informasi guru, dan hadir tepat waktu, bisa digabung menjadi satu kalimat keyakinan kelas, yaitu keyakinan untuk saling menghormati

- Jika keyakinan kelas sudah disepakati, guru Bersama siswa bisa meninjau Kembali dan membubuhkan tanda tangan sebagai simbol kesepakatan bersama dan diyakini Bersama

- Keyakinan kelas ditempel di tempat yang strategis atau atau mudah di lihat dalam ruang kelas

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa pak Dayat. Keren. selamat dan sukses menjadi Guru Penggerak andal.

27 Jan
Balas

Luar biasa pak dayat, namun bisa tidak memberikan ulasan sedikit saja gambaran ketab mored adeb ka guru itu, garis-garis besarnya aja.

13 Feb
Balas



search

New Post