Aku, Corona dan di rumah aja!
Hampir 2 bulan lamanya dunia disibukan dengan wabah virus Corona Covid19. Semua orang dihantui rasa takut yang akut. WHO organisasi Kesehatan PBB merekomendasikan seluruh dunia untuk Work From Home (WFH) atau di Indonesia popular dengan slogan “di rumah aja”. Dulu bekerja dari rumah adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan seorang pemilik atau minimal petinggi sebuah perusahan. Hal ini juga yang diimpikan semua pekerja. Bisa kerja tanpa baju yang rapih, bagi yang perempuan tanpa mengeluarkan uang dan repot untuk tata rias, sambil liburan keluar negeri, dan bisa bersantai di rumah Bersama keluarga. Ehmmmm…… Namun, kenyataanya tak seindah itu . Berapa banyak orang yang di PHK karena tempat kerja mereka tutup karena tak sanggup menanggung kerugian? Berapa banyak orang yang meninggal kelaparan di rumah mereka karena tak bisa makan? Dunia kita sekarang lagi tidak baik-baik saja!
Banyak masalah masih terjadi di bumi kita. Ibaratkan tubuh manusia, ia lagi sakit yang butuh pertolongan untuk cepat sembuh. Dibutuhkan kerja sama yang mengikat seluruh umat manusia untuk sama sama menghadapi pandemic ini. Masing-masing profesi memiliki bagiannya masing masing untuk Bersatu-padu menghadapai wabah ini. Biarlah kita percayakan saja para petugas tenaga Kesehatan dan pemerintah sebagai garda terdepan dalam hal penanganan dan pembuat regulasi. Tugas kita hanya menjaga hidup bersih, mengikuti protokol keselamatan yang disampaikan pemerintah, berdonasi bagi yang memiliki harta yang berlebih dan tetap menjalankan profesi kita masing-masing dengan optimal.
Kalau saya pribadi awalnya memang semakin hari semakin bosan di rumah saja. Saya adalah seorang guru. Selama ini kami mengajar dan berinteraksi langsung dengan siswa kami di depan kelas. Namun, sekarang kami sebagai guru diharuskan untuk mengajar dari rumah. Menyiapkan bahan ajar online setiap pertemuanya, mengevaluasi pembelajaran mereka juga secara online. Mata, pinggang dan otak kami terkadang perlu peregangan. Siswa kami pun tampaknya muncul gejala yang sama. Rindu akan teman-teman sepermainan mereka, lingkungan sekolah atau bahkan rindu akan nasehat guru dan jajanan kantin sekolah. Orang tua siswa mereka pun tak kalah dampak wabah corona ini bagi aktivitas mereka di rumah. Para orang tua ada yang menjadikan momen semakin dekat dengan anak-anak mereka, namun ada juga yang sebaliknya. Bahkan ada ungkapan, “Dulu jadi ibu ratu, sekarang jadi Harimau”. Begitulah beberapa serba-serbi bekerja dan belajar di rumah.
Namun seiring berjalannya waktu, sekarang saya sudah mulai menikmati bekerja dari rumah (work from home) saja. Kenapa sudah menikmati? Saya juga kurang tahu apa alasannya. Mungkin, salah satu alasanya adalah sekarang saya sebagai guru sudah menikmati aktifitas di rumah. Saya sudah mengikuti berbagai diklat daring dari kemdikbud dan PPPTK IPA untuk meningkatkan kapasistas saya sebagai guru. Sambil mengisi waktu di rumah di bulan Ramadhan juga menjalankan usaha jualan online Bersama istri tecinta. Alhamdulillah dari aktifitas itu saya jadi bisa membuat media pembelajaran interaktif baru, pengetahuan baru dan juga usaha baru sebagai pundi-pundi finansial pribadi. Ayo cari aktifitas positif yang membuat dirimu nyaman di rumah dan juga meningkatkan kapasitas kamu !
Tetap jaga kesehatan dan tetap di rumah aja ya!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
siap..pak