Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web
DI AMBANG WAKTU

DI AMBANG WAKTU

“Sepertinya aku pernah melihat tempat ini, tapi dimana?”. Mata bapak terus melihat keseluruh penjuru sembari memutar badannya. Tercengang – cengang penasaran. Taman ini begitu indah, damai dan sejuk. Tidak lama kemudian ia mendengar suara hiruk-pikuk anak kecil yang tertawa riang. “ ayah… ayah…ayah…”. Bapak membalikkan badannya kearah suara itu. Dua anak kecil terus berlari mendekat. Sepertinya bapak pernah mengenal suara itu. Dia menatap tajam kearah dua anak kecil itu, semakin lama- semakin jelas wajahnya terlihat. “ anak – anak ku”. Bapak memeluk erat dua tubuh mungil itu. Ini nyata, tubuhnya benar-benar terasa dalam dekapan bapak. Harum semerbak dan wajah begitu berseri. Tatapan bapak lekat pada dua anaknya. Air matanya berlinang bak air sungai deras dimusim penghujan. Rasa rindu begitu mendalam yang saling mereka rasakan. Bahagianya tidak terucapkan terpancar dari senyum dan sorot mata mereka yang tidak lekang. Seakan tidak percaya, ini sperti mimpi. Tidak ada yang berubah, kedua anaknya masih seperti yang dulu, wajahnya berseri, masih kecil mungil usia dua tahunan keduanya. Hanya bapak yang sudah tua sekarang. “ Ayah jangan pergi lagi. Kami rindu, kami ingin selamanya bersama ayah, kami sudah lama menunggu”. Anggukan bapak begitu yakin.

Bapak terkejut, saat melihat dua bayangan yang sedang melambaikan tangannya. “ Oh, kalian disini juga?” Ucap bapak pada abang dan adiknya yang bungsu. “ Ama, Ine” sebut bapak pada kedua orang tuannya. Kakakku yang ke empat berlari mendekap bapak, tumpah ruah air mata, mereka berpelukan erat. Tangis bahagia yang tidak terlukiskan. Sungguh bapak merasa ini suatu kebahagiaan yang tidak terkira. Bertemu kembali dengan orang- orang yang telah lama terpisah darinya.

Sementara itu, kakak yang ke 3 terisak- isak. Terakhir kudengarkan suaranya untuk mengajakku segera pulang ke rumah. “Tut…tut…tut…” telepon terputus. Bapak melihat kakak masih menunggunya, ia begitu pucat dan lesu. Matanya terus menatap layar Elektrokardiograf, grafiknya naik turun. Dalam cemas kakak terus berdo’a semoga Allah memberi keajaiban. Semakin lama, grafik elektrokardiogramnya melemah, datar, dan terputus. “ pak, bangun”, suara kakak lirih sambil tersedu – sedu memeluk kaki bapak yang dingin, beku dan kaku. Disana ada seorang dokter dan tim medis yang sibuk melepas alat-alat yang terpasang ditubuh bapak. Hari ini tepat hari yang ke 25 bapak dirawat di rumah sakit, setelah dua hari comma, ba’da ashar bapak dibawa pulang.

Aku berdiri dipematang sawah, ditempat hari-hari bapak menghabiskan waktunya bekerja. Bayang- bayang ketika masih kecil terus memenuhi ingatanku. Berlarian dan bermain di sawah ini menemani bapak bekerja puluhan tahun lalu. Namun kini kutemui gundukan tanah merah yang masih basah. Jejak-jejak kaki yang masih segar, mungkin beberapa menit lalu. Tanganku meremas dan menyapu gundukan tanah itu. Sembari memunajatkan do’a untuk bapak. Semoga bapak khusnul khotimah. Aku tidak sempat melihat wajah bapak untuk terakhir kali.

Ama : Panggilan untuk bapak dalam bahasa Gayo

Ine : Panggilan untuk ibu dalam bahasa Gayo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rasa kehilangan yg dalam pada sang ayah. Semoga husnul khatimah. Sukses selalu dan barakallahu fiik

13 Feb
Balas

Amin.. makasih bu

14 Feb

Bu, saya pendatang baru. Blm banyak tau info. Gimana caranya mengikuti tantangan menulis di gurusiana? Sya lihat ada yg 30 hri, 60 hri dan 90 hri.

14 Feb



search

New Post