Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web

Hati-hati diVonis " HAMIL KOSONG"

Peristiwa sore ini membuat jari-jemariku geli. Ingin segera menari-nari menekan huruf demi huruf merangkai curhatan isi hati.

Betapa tidak, sore ini adalah yang kedua kalinya aku duduk bersama ibu-ibu hamil disebuah klinik yang sama.

Percakapan yang lazim terjadi disela-sela antrian adalah " udah berapa bulan?, anak yang ke berapa?". Tanpa sengaja aku mendengar percakapan dari seorang ibu yang duduk disebelah kanan ku. Tuturnya beberapa bulan lalu ia sempat divonis tidak hamil atau hamil kosong oleh dokter yang sama di klinik ini. " ibu tidak hamil, rahimnya kosong". "tapi saya udah 4 bulan telat dan udah 4 kali jg tes pack hasilnya positif loh dokter". Tegas ibu itu. "ibu jangan terlalu percaya dengan tes pack. Ibu minum obat ini ya, supaya rahimnya bersih dan haidnya lancar". Seorang dokter ahli berkata demikian tentu pasien nurut bae.

Al hasil pada jam 2 dini hari si ibu merasa kesakitan yang amat sangat seperti sakitnya melahirkan. Ternyata keluarlah janinnya. Mendengar cerita tersebut sontak ibu yang duduk di depan saya menyatakan pernah mengalami hal yang sama dengan dokter tersebut.

Aku menatap pada bayi yang berusia 18 hari yang ada dipangkuan ku. Ia tertidur pulas, wajah mungilnya ku tatap dalam membuat mataku berkaca- kaca. " nak kamu belum tau apa-apa"

Beberapa bulan lalu ketika usia kandungan ku masih 11 minggu dokter tesebut juga memvonis diriku. " ibu pernah flek? Rahimnya udah kosong. Janinnya udah mati mungkin 1 minggu lalu. Ibu harus curret segera. Lebih cepat lebih baik. Karena berpengaruh buruk untuk kesehatan rahim"

Seketika itu juga dokter memberi surat rujukan ke rumah sakit khusus dan akan ditangani langsung oleh dokter tersebut pada malam harinya.

Usai magrib aku segera berangkat dan sudah berkemas-kemas untuk keperluan nantinya bila harus dirawat inap di rumkit.

Setelah berdiskusi dengan keluarga hasilnya aku mengikuti saran keluarga sebaiknya periksakan dulu ke dokter yang lain. Jangan langsung menuju ke rumah sakit yang dirujuk, takutnya nanti langsung ditangani tanpa periksa ulang. Karna salah satu anggota keluarga ku juga pernah jadi korban dokter tersebut.

Akupun menuju ke klinik tempat dokter praktek yang dulu biasa ketika hamil anak pertama ku. " kenapa udah malam ibu jauh-jauh kesini?" kata dokter tersebut. "tadi pulang kerja udah sore dokter" itu alasan ku.

" kandungannya sehat, janinnya berkembang sangat baik. Coba dengar dug...dug..dug... Itu suara detak jantungnya". Kata dokter tersebut

aku dan suami hanya tercengang seakan tidak percaya. Tapi kami diam tidak menceritakan kejadian sebelumnya, seakan tidak terjadi apa-apa, meski dalam hati kecil kami mengutuk dokter yg menyarankan segera di curret. Setidaknya kami sangat lega karna kini mengetahui kondisi kehamulan ku sehat.Dialah bayi yang sedang lelap dalam pangkuan ku ini. Hari ini genap 18 hari yang akan kontrol kondisinya ke dokter anak di klinik ini.

Aku penasaran dengan hasil periksa kandungan pasien yang dari tadinya keluar masuk dari ruang dokter. Ada yang terlihat murung, ada yang terlihat biasa saja.

Kali ini Aku melihat seorang ibu yang tersenyum kluar dari ruang dokter. Kata dokter aku tidak hamil, suaranya ku dengar saat ia bercengkrama dengan temannya. Tapi kok aku merasa darahku berdesir nyeri mendengarnya. Jangan-jangan... Ah sudahlah . Segera ku tepis perasaan itu.

Bagi orang yang sudah lama menunggu kehadiran sang buah hati sangatlah kecewa mendengar kata belum hamil. Begitu juga dengan pasangan yang baru menikah tentu kecewa juga dikatakan tidak hamil. Apalagi setelah mengikuti saran dokter minum obat dan ternyata janin keluar gugur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post