Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web

Lontong Bu Azis

Bu Azis adalah panggilan bagi istri Pak Azis yang berjualan di kantin sekolah. Pak Azis adalah seorang guru MTSN yang satu komplek dengan skolah ku MIN, di komplek itu juga ada MAN. Jadi kantin bersama untuk 3 sekolah.

" teeet. .. Tert... Terrrtt.." bunyi bel jadul pertanda istirahat tiba. suaranya khas bergetar seakan mengagetkan. Tidak seperti bel jaman now merdu dan nadanya bervariasi. Bel istirahat adalah paling ditunggu - tunggu setelah beberapa jam jenuh dengan pelajaran di kelas.

Anak-anak berhamburan keluar kelas riang gembira, berlarian menuju kantin sekolah untuk mengisi perut. Berbagai jajanan pilihan yang kerap kali ku lihat adalah lontong, bakwan, manisan kedondong, manisan cerry yang merah merekah membuat mulut dan bibir ikut memerah bagi yang menyantapnya. Dan banyak lagi jajanan lain dalam bentuk kemasan.

Setelah belanja di kantin biasanya anak-anak memilih duduk bersama di lapangan berumput sambil menikmati jajanan, atau menyempatkan sambil bermain.

Tapi bagi ku bel istirahat tidaklah istimewa dan menyenangkan. Disaat itulah pemandangan yang selalu nyeri ku rasakan. Aku hanya selalu berdiri sendiri menyaksikan mulut-mulut teman yang sibuk renyah mengunyah makanan. Mulut yang berminyak menyantap lontong Bu Azis dalam kemasan plastik. Aku selalu penasaran dengan lontong Bu Azis. Sering kali aku memperhatikan dari balik plastiknya yang sedang disantap teman. Mungkin tidak ada istimewa. Hanya mie, nasi lontong, bahkan seperti irisan labu siam dan bercampur kuah santan kekuning-kuningan. Tapi bagiku melihat hal tersebut sangatlah ngiler penasaran. Harganya Rp. 250_, itu adalah harga yang sangat mahal bagi ku. Harga yang terjangkau bagi ku hanya Rp. 50. Itu adalah harga satu buah bakwan. Dan hanya itu yang bisa ku nikmati sesekali.

Entah berapa bulan sekali aku bertemu dengan orang tua ku. Mereka sibuk menggarap kebun kopi dan tinggal disebuah pondok yang berada di kebun tersebut. Saat itu butuh waktu beberapa jam menaiki bus, setelah itu menempuh 1,5 jam berjalan kaki untuk bisa tiba di kebun tersebut. Sementara aku dan 3 orang kakak tinggal bersama nenek dengan alasan agar kami bisa bersekolah. Karena diperkebunan tersebut jauh dari keramaian dan sekolah. Meskipun ada beberapa anak yang bersekolah disana tapi mereka harus menempuh perjalanan kaki naik turun bukit selama 1,5 jam. Orang tua ku lebih tidak tega lagi bila kami harus bersekolah disana seperti mereka.

Suatu hari yang aku masih bisa ingat adalah ketika bapak kembali ke kebun setelah menjenguk kami. Bapak selalu membagikan sejumlah uang untuk belanja dan uang saku kami. Bapak selalu memberi langsung untuk masing-masing. Tidak terkecuali untuk ku yang saat itu masih duduk dibangku MI kelas 1.

Seberapa jumlah dan berapa lama uang itu bertahan tergantung kepandaian mengelola masing-masing.

Ketika itu bapak memberiku uang. "ini uang Rp.2000 ya. Belikan untuk jajan di sekolah Rp.50 per hari ya" bapak meyakinkan ku dan mempercayakan ku untuk bisa mengelola uang tersebut dengan hemat, meski bapak tau usia ku saat itu masih duduk di bangku kelas 1 SD.

Entah untuk berapa lama kemudian bapak baru kembali lagi menjenguk kami. Namun sering kali uang itu terpakai untuk kebutuhan lain dan habis lebih awal sebelum bapak datang lagi.

Saat penantian itulah aku hanya berdiam diri menggigit jari. Pergi bersekolah dan bersama teman tidak menarik bagi ku. Aku lebih merindukan tinggal bersama mamak dan bapak di kebun, walaupun sepi tanpa teman. Bagiku mereka adalah segalanya. Mereka adalah teman, mereka adalah guru bagi ku. Tidur didekapnya dan makan bersama selalu ku rindukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post