CINTA Pertama Ku
Bila persen nilai kesumpurnaan itu adalah 100%, namun hal itu tidak selalu berlaku untuk ukuran nilai cinta. Cinta memiliki nilai keunikan tersendiri . Mencintai dua orang tidak berarti angka 100% menjadi 50% untuk masing-masingnya. Bisa saja angka tersebut menjadi 200%. Begitulah keunikan nilai cinta, membuat bingung pakar matematika.
Sejak 10 bulan lalu ketika Ummi dinyatakan dokter positif hamil lagi untuk anak yang kedua maka sejak itu pula mulai berkurang dan harus berhenti menggendong mu nak. Apalagi ketika adik mu sudah lahir, waktu dan perhatian Ummi mulai terbagi. Mulai jarang menemanimu bermain, belajar, dan nonton tv.
Ummi harus buru-buru ketika memandikan dan membantumu pakai baju. Biasanya kita selalu melakukannya sambil ngobrol dan bercanda.
Awalnya kamu masih selalu mengajak Ummi belajar, bermain dan nonton tv bersama sambil menulis, mewarnai dan membacakan buku cerita seperti biasanya. Namun Ummi mulai menolak dengan alasan sebentar ya nak, adikmu lagi nangis, lagi ngantuk minta digendong, atau sedang menyusu, pipis, ee dan sebagainya. Hingga akhirnya kamupun harus menjalani semua sendirian. Walaupun raut wajahmu berubah karena kesal permintaanmu ditolak.
Ummi perhatikan semua kekesalan kamu ekspresikan dengan melempar mainan, berbicara dengan berteriak, bahkan kamu mulai pandai memberontak dan sering menangis. Kamu juga mulai berubah nak.
Sebenarnya hati kecil Ummi sangat iba melihat mu nak. Terlebih ketika mau tidur, kamu ingin selalu bersama dan meminta dipeluk. Namun mendengar adik kecil mu merengek dan menangis akhirnya kamu pun memalingkan wajah ke dinding berusaha untuk menguatkan dirimu. Meskipun kamu menutupi diri tapi Ummi tahu air mata mu berlinang dan akhirnya kamu tertidur dengan bantal guling.
Kasih sayang Ummi tidak berubah nak, hanya saja kamu belum bisa memahami. Ummi juga tidak akan memaksa otak kecil mu harus memahami ini semua. Suatu hari nanti bila kamu tumbuh lebih besar kamu juga akan mengerti. Betapapun kamu adalah yang pertama yang terlihat hadir ke dunia menjadi anugerah terindah dalam hidup Ummi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tak terasa air mataku melelh juga Bund..semoga tetap menjadi anak yang sholih n sholihah, suatu saat mereka akan mengerti, tak ada yang berkurang , bahkan semakin bertambah dengan hadirnya saudara...sehat n sukses Bund...barakallah
Begitulah cinta seorang ibu semuanya 100/ untuk tiap anak, bila anaknya 5, berarti 500%, hehehe. Revisi dikit yah Bund, kata "NYA, MU, KU" ditulis dengan digabung, contoh untukmu. Hindari kata yang sama dalam satu paragrap, namanya serangan AKU. Maaf Bund, bisa baca artikel aku dengan judul DOSA DOSA DALAM MENULIS. Maaf yah Bund. Sukses selalu dan barakallah
Makasih bu untuk koreksinya, sya senang sekali. Bertambah pemahaman sya
Bu Marlupi, salm kenal dan salam literasi
Anak pertama adalah cinta pertama yang sangat mendebarkan menunggu kehadirannya. Tapi, kehadiran cinta kedua telah mengubah usapan untuk berbagi. Cinta pertama tak kan lekang meski hadir cinta kedua. Tiada beda, keduanya tetap dicinta sepenuh rasa. Semoga cinta pertama tak merasa diabaikan
Ia betul banget pak,,, ternyata hati seorg bpk jg sama spt hati seorg ibu ya pak