Paparan kabut asap akibat karhutla sangat menggangu kondisi kesehatan bagi semua usia. Bahkan yang masih berada didalam kandungan sekalipun harus menanggung akibatnya. Efek bagi janin justru lebih berbahaya untuk perkembangan organ dan kecerdasanya.

Protes, mengeluh dan mengadu kepada pemerintah tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Justru menuai argumen pro dan kontra. Ada komentar yang menganggap karhutla di Riau apa hubungannya dengan presiden. Apa salah pak Jokowi?. Gubernurlah seharusnya lebih bertanggung jawab, dll.

Ratusan mahasiswa turun berunjuk rasa menyampaikan aspirasi dan berkeluh kesah agar segera menyelesaikan masalah tersebut. Berdalih ada banyak pasukan yang harus terlibat untuk dikerahkan memadamkan api. Menghabiskan APBD yang luar biasa hanya untuk membuat hujan buatan dll, itu juga belum tentu berhasil.

Mengadu kepada manusia memang tidak berguna, inisiatif dan alternatif duduklah bersama bersujud dan mengadu kepada sang pencipta. Alhasil setelah melaksanakan shalat istisqa bersama, kuasa Allah tidak ada yang dapat menandinginya, hujanpun Allah turunkan tengah malam.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.