Alamsyah Nurseha

Lahir dari keluarga guru, dibantu dengan pendidikan "kobong" atau asrama di Pesantren, mengawali pendidikan tinggi pada bidang Hukum Pidana Islam, melanjut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nyawa Manusia di tangan Badak
Punah Badak Punah Manusia

Nyawa Manusia di tangan Badak

Kehidupannya memang element kecil dalam siklus kehidupan, pun kelangsungan hidup manusia dengan alam. Anomali alam yang terjadi perlu diimbangi dengan ide & aksi yang lebih komprehensif.

Berbagai ancaman kepunahan "bumi" ini acuannya. Dipelopori dengan ancaman dari tidak sempurnanya "landbase development".Dikutip pula dari: https://www.wwf.or.id/berita_fakta/?68502/Persaingan-Tempat-Tinggal-Ancam-Hidup-Badak-JawaHal lain yang mempengaruhi terancamnya Badak Jawa dalam persaingannya di alam dengan banteng adalah perbedaan tingkat reproduksi yang berbeda. Tingkat reproduksi Badak Jawa sangat lamban dibandingkan dengan mamalia besar lainnya.

Berdasarkan data yang dikutip dari mongabay.com, interval dalam satu kali masa melahirkan pada badak betina menghabiskan waktu sekitar 4 – 5 tahun, setelah masa kehamilan selama 15 sampai 16 bulan. Sifat badak yang soliter juga membuat spesies ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri. Hal ini mendorong kecilnya potensi badak untuk berkembang biak dalam kurun waktu yang cepat. Hingga saat ini, populasi Badak Jawa di TNUK tercatat sebanyak 68 individu.Manusia Rusak, akibatnya Sungai Rusak, akibatnya Hutan Rusak, akibatnya Gunung Rusak, akibatnya, Udara Rusak, akibatnya Bumi Rusak, akibatnya Mati semua..

(Resensi Buku: Perkenalkan Saya Alam: Alamsyah Nurseha)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yuk, kita "perbaiki" manusia, agar sungai tidak rusak, hutan tidak rusak,gunung tidak rusak, udara tidak rusak dan bumi tidak rusak sehingga semua dapat hidup dengan damai. Jazakumullah khoiron untuk tulisan yang "apik" ini. Salam literasi dari Medan. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

22 Sep
Balas

Terima kasih

01 Oct



search

New Post