Sabtu, 18 Januari 2020 bertempat Auditorium GOP 9 BSD City Tangerang diselenggarakan seminar sehari bertajuk Banten Dyslexia Event 2 “Growing Up With Dyslexia: Profiling and Approaching Strategies “. Acara yang digagas oleh Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) Cabang Banten dan Sinarmas Land ini, menghadirkan para praktisi atau pakar dalam bidang disleksia seperti Dr. Purboyo Solek Sp.AK selaku Konsultan Neuropediatri serta menjadi Dewan Pembina ADI, Dr. Kristisntini Dewi Sp.A selaku Ketua ADI, Nahda Kurnia Juniati selaku Psikolog dari Melinda 2 Child Development Center, Dr. Rima Rachmawati Sp.A, Dr. Wiryani Pambudi Sp.A, Dr. Rina Elizabeth Sp.A, serta Ibu Amalia Prabowo dan Ibu Katrin selaku orangtua yang telah berhasil mendampingi serta mengarahkan buah hati mereka yang teridikasi disleksia menjadi anak yang menemukan passion serta berprestasi dalam kehidupannya.

Kegiatan yang dihadiri oleh para peserta dari berbagai latar belakang seperti guru, dokter, mahasiswa, dan orang tua ini banyak memberikan informasi dan wawasan baru bagaimana cara menghadapi dan penanganan anak yang terindikasi disleksia. Seperti diketahui disleksia merupakan gangguan kesulitan belajar yang spesifik yang menghambat kemampuan membaca. Selain itu, gangguan disleksia biasanya juga bisa berefek pada simbolik lainnya seperti berhitung dan seni. Namun, gangguan disleksia bukan di akibatkan dari rendahnya motivasi belajar, gangguan penglihatan dan pendengaran atau kurangnya kesempatan dalam belajar. Seperti informasi yang didapat bahwa anak-anak disleksia merupakan anak-anak yang unik karena sebenarnya anak-anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang sama bahkan lebih tinggi dari anak-anak normal. Sehingga penanganan yang baik bagi anak yang terindikasi disleksia serta peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar memiliki peran penting agar anak yang mengalami disleksia dapat memperoleh pendidikan dan karier yang diharapkan.