Ayo ke Keraton Sumenep, Pastikan Nginep
Ayo ke Keraton Sumenep, Pastikan Nginep
Ali Harsojo
Madura, tidak saja unik dilihat dari kondisi masyarakatnya. Masyarakat Madura yang dikenal ulet, tekun dan bekerja keras menjadikan tanah rantau sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Pada umumnya, masyarakat Madura merantau ke kota besar dan luar negeri. Sehingga, setiap tahun ada istilah “Toron ka Madura” yang berarti pulang ke kampung halaman untuk mudik.
Kabupaten Sumenep sebagai wilayah yang paling luas di Madura, memiliki banyak destinasi wisata yang indah. Baik wisata di pesisir pantai, pulau oksigen, bukit tinggi maupun wisata religi dan sejarah. Sudah banyak masyarakat luar Madura datang ke Sumenep untuk menikmati potensi keindahan wisatanya. Terutama, wisata sejarah dan religi. Salah satu tempat wisata sejarah yang unik, indah dan memukau adalah Karaton Songennep.
Pemandu wisata akan menjelaskan tentang Kabupaten Sumenep yang memiliki sejarah panjang sebelum berada dalam wilayah NKRI. Songennep (Sumenep dalam bahasa Madura) pernah berada di bawah kerajaan Singasari. Majapahit, Demak, dan Mataram (islam) hingga pemerintahan Jepang. Maka, Kadipaten Sumenep pernah diperintah oleh seroang Adipati (dalam bahasa Madura: Rato).
Maka, tidak heran apabila Karaton Songennep masih berdiri tegak hingga saat ini. Situs sejarah ini, kini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Sumenep, sekaligus menjadi satu di antara beberapa situs sejarah lainnya.
Keraton Sumenep memiliki situs sejarah yang menakjubkan. Misalnya, Labhang Mesem (Pintu Terseyum) yang konon merupakan pintu tempat Rato (Adipati) memandangi permaisyuri yang sedang mandi di Taman Sare Karaton (Pemandian Keraton). Sang Adipati tersenyum memandanginya dari atas Labhang Mesem yang memiliki ruang bersantai.
Labhang mesem inilah yang menjadi ikon Keraton Sumenep. Bahkan sudah diabadikan menjadi Batik Labhang Mesem Sumenep. Kemudian, Taman Sare sebagai pemandian keluarga Adipati. Diyakini banyak pengunjung bahwa air di pemandian yang masih asli itu sebagai air terapi awet muda, murah rezeki dan keinginan lainnya. Tembok tebal khas keraton yang mengelilingi Taman Saremenjadi satu bukti keasliannya.
Sumber Gambar: Dok. Pribadi: Labhang Mesem Karaton Songennep
Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, juga memiliki keunikan. Satu pohon berjenis “kelamin wanita” dan satu pohon yang berjejer di sebelahnya “berkelamin pria” yang ditandai dengan bentuk batang pohon pada pangkalnya. Pohon-pohon yang tumbuh di dalam lingkungan Keraton, sangat rindang dan sejuk.
Pendopo khas Keraton Sumenep, menjadi tempat bersejarah sekaligus tempat menyambut tamu-tamu Besar (Pejabat) yang berkunjung ke Sumenep, baik dari dalam maupun luar negeri. Di pendopo pula, tempat digelar pertemuan penting dan acara budaya yang terus terpelihara.
Pengunjung wisata Keraton Sumenep akan dimanjakan pula dengan ruang tempat istirahat Adipati (Rato/ Raja) bersama permaisyuri dengan ornamen atau hiasan di dalam ruangan yang sungguh indah. Termasuk tempat tidur yang khas keraton yang memukau. Di dalam ruang luas itu terdapat tempat tidur, meja dan kursi yang biasa digunakan Adipati dahulu untuk istirahat dan beraktivitas di ruang pribadinya.
Jika kita berwisata ke Keraton Sumenep. Sangat cocok untuk refreshing dengan pengetahuan sejarah dan keindahan yang melimpah. Direkomendasikan untuk menikmati ketenangan, terapi (healing) menghilangkan stress karena kesibukan aktivitas bekerja. Kita akan dimanjakan dengan peninggalan masa kejayaan Keraton Sumenep yang terawat dalam Museum Keraton Sumenep.
Dalam museum itu, pengunjung bisa mengetahui melalui foto dan penjelasan pemandu secara lengkap pimpinan (Rato hingga Bupati terbaru) Kabupaten Sumenep, Kereta Kencana, Perabotan Keraton, Peralatan Perang, Stempel Keraton tempo dulu, dan benda bersejarah lainnya.
Sumber Gambar: Dok. Pribadi: Jalan Lurus Menuju Masjid Agung Songennep
Kemudian, masjid Agung Songennep sebagai tempat ibadah Adipati, terletak lurus dari arah Keraton ke barat menjadi pemandangan yang indah. Jalan lurus dari Keraton ke Pintu Masjid, menjadi tempat perhelatan tahunan Hari Jadi Kabupaten Sumenep mengenang pemerintahan Karaton Songennep.
Ayo ke Keraton Sumenep, pastikan nginep (bermalam). Sebab, tanpa menginap maka refreshing kita terasa ada yang kurang. Tinggallah 3 hari di Sumenep, nikmati keindahan Keraton Sumenep. Lalu, kenanglah Sumenep dengan takjub. Saya tunggu di Karaton Songennep.
Tentang Penulis
Ali Harsojo, lahir pada tanggal 18 Januari 1978 di sudut kota kecil ujung timur pulau Madura, Sumenep. Ia adalah alumni Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya pada tahun 2013. Saat ini, Ia mengajar di SDN Pajagalan II Sumenep. Aktif dalam kegiatan literasi dan tergabung dalam beberapa komunitas literasi.
Menulis sekitar 120 buku antologi dan 4 buku tunggal. Buku pertamanya adalah Samudera Inspirasi di Facebook (Pustaka MediaGuru). Buku solo berikutnya adalah Bedah Literasi Kelas (Catatan Literasi Pak Guru) dan Model Konstruktivistik dalam Pembelajaran Menulis Laporan dan Novel Anak: Dio Si Penggalang.
E-mail: [email protected]
Blog: https://aleepenaku.com, https://alee.gurusiana.id
WA: 081703181191
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren karyanya, pasti juara sudah langganan, Barokallah Pak Kyai
Makasih pak kyai
Alhamdulillaah, saya pernah ke sana Pak, keren mantap, sehat dan sukses Pak Ali Harsojo
Siap bu. Makasih
Wah ada guide Pak Ali nih
Hehehe..makasih y bu