Ruminansia, Tak Tulis Dirimu Sapi, Bukan Sapa!
Ruminansia, Tak Tulis Dirimu Sapi, Bukan Sapa!
Sepertinya sudah banyak yang menulis tentang pandemi, karakter, pentigraf, cerpen, metode, model dan beragam topik dan genre lainnya. Tetapi, semuanya tetap bermanfaat. Akan menambah pengetahuan kita. Selain itu, kita jadi lebih memahami gaya tulisan masing-masing penulis. Itulah salah satu keuntungan rajin membaca.
Bukan soal yang terkait dengan dimensi kehidupan manusia saja yang dibincangkan. Tentang hewan pun, tetap menarik. Apalagi diuraikan tentang hewan yang unik dan berbeda dari hewan lainnya. Bisa jadi, ciri-ciri khusus yang dimilikinya.
Saya kok ya tertarik ingin membacatuliskan tentang hewan ruminansia. Membacatuliskan mengandung makna bahwa hasil yang saya bacakan lalu dituliskan. Tak jauh-jauh, sumbernya dari buku siswa.
Mengapa? Sebab, tulisan ini juga akan dishare ke siswa via grup WA sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan.
Nah, hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan dikenal dengan hewan memamah biak. Contohnya adalah sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang. Ternyata hewan pemakan rumputkah?
Selanjutnya, sistem pencernaan hewan ruminansia lebih kompleks dibandingkan pencernaan hewan lainnya. Mengapa begitu? Sebab, pada hewan ruminansia terdapat empat bagian lambung dengan fungsi yang spesifik. Selain itu, pencernaan makanan pada hewan ruminansia dibantu oleh beberapa mikroba (bakteri dan protozoa). Mikroba tersebut dapat membantu mencerna rumput.
Sedangkan mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia, kita contohkan hewan sapi. Bukan sapa.
Makanan sapi, rumput, pertama kali masuk ke dalam mulut sapi. Di dalam mulut terdapat organ-organ pencernaan seperti berikut.
Gigi : gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk memotong makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.
Lidah: lidah sapi berguna untuk merenggut rumput (makanan) dan mendorong makanan yang sudah dikunyah menuju lambung.
Saliva: merupakan cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi yang kemudian disalurkan ke dalam rongga mulut. Saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi.
Apakah terasa asing kedengarannya?
Marilah kita jelajah lebih lanjut. Lambung sapi berbeda dengan lambung manusia, ukurannya jauh lebih besar. Lambung sapi merupakan organ pencernaan yang sangat penting bagi sapi. Lambung sapi terdiri atas empat bagian, yaitu rumen, retikulum, omasun dan abomasum.
Apakah itu?
Ternyata itu adalah bagian-bagian dari lambung. Yakni,
Rumen (perut besar)
Tempat terjadinya pencernaan dengan bantuan mikroba (bakteri). Di sini makanan dicerna hingga menjadi bubur dengan gerakan mengaduk yang dilakukan oleh dinding rumen. Pada saat sapi beristirahat, makanan kembali ke mulut dan dikunyah kembali. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya, makanan masuk ke retikulum (perut jala). :
Retikulum (perut jala)
Di dalam retikulum, makanan kembali mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Di dalam bagian perut ini, terjadi proses absorpsi dan penyaringan benda-benda asing yang masuk bersama makanan sehingga tidak masuk ke omasum (perut kitab).
Omasum (perut kitab)
Di dalam omasum, makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan. Selanjutnya, makanan masuk ke abomasum.
Abomasum (perut masam)
Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung. Di sini makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan pepsin yang dihasilkan oleh abomasum. Setelah melewati seluruh proses pencernaan makanan di dalam abomasum, makanan bergerak menuju usus halus. Panjang usus halus seekor sapi dewasa dapat mencapai 40 meter. Di dalam usus halus, terjadi proses absorpsi dan fermentasi. Selanjutnya, sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus.
Bagaimana cara menghapalnya: RuReOAbo ya. Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Selamat belajar ya.
Sumber: Buku Siswa Kelas V Tema 3 Sub Tema 1.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Artikelnya menarik sekali
Makash pak kyai
Keren..
Keren..
Makasih
Keren..
Luar biasa pak Alee, semua bisa jadi ide tulisan
Keren! Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.
Keren
Makasih
Asyiknya belajar . Terima kasih ilmunya dan idenya, Pak Alee. Salam sukses
Makasih bu
Jadi teringat pelajaran yg mungkin dulu blm diajarkan, pak Guru...salam literasi
keren pak....
Siap
Meski ini dari buku kelas V, ternyata kita jg belum memahami bahkan belum tahu. Nah...ini ide bagus dimana saat kita pingin nulis tapi bingung nulis apa, maka buku anak anak pun bisa jadi sumber ide. Mantab Pak.
Meski ini dari buku kelas V, ternyata kita jg belum memahami bahkan belum tahu. Nah...ini ide bagus dimana saat kita pingin nulis tapi bingung nulis apa, maka buku anak anak pun bisa jadi sumber ide. Mantab Pak.
Siap