Senja yang Terderai
Senja yang Terderai
Senja kembali membentang
Pada mega merah menyala
Seakan ia ingin mengatakan
Tangisan terisak darah
Bukan tentang gunung-gunung terjulang yang kutakjubkan
Membaris berjeleler membelah persawahan
Memanjakan mata memandang
Atau desir angin yang berembus kencang
Bukan tentang lautan luas membentang yang kukagumkan
Menghampar tak berbatas hingga kaki langit
Memanjakan Lena sejauh kumemandang
Atau debur ombak indah menerpa karang
Senja yang tersayat sebilah rindu menajam
Terukir renjana yang menjulang
Terhenti pada detik yang tak tersangkakan
Senja yang tergores sehunus rasa mendalam
Terpatri romanmu yang lekat tak terbilang
Terhenti pada detik yang tak terlupakan
Memanglah, seonggok jazad yang terbuang
Atau rongsokan yang berserakan
Terhilang pada rerimbun malam yang legam
Senja yang terderai, seketika Tuhan seolah menunjukkan
Tentang hujanhujan tangis berlumur harapan
Tentang banjir deras menerjang impian
Entah akan ke mana
Kan kucari mutiara yang menghilang
Atau kan kutemukan intan terkilau menerang
Atau bidadari berbalut senyum yang terkembang
Tersimpuh di ujung asa
Bergetar tak terucap kata
Tertangis membilas senja
Senja yang rana, pada mentari yang menjingga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya. Sukses selalu Pak.
Mantap
Luar biasa.... Mantul