Alexander Timbul Hamonangan Sibaran

Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hidangan Tradisional Kota Kelahiranku Lebih Nikmat

Hidangan Tradisional Kota Kelahiranku Lebih Nikmat

Teringat di masa kecilku yang ku jalani di sebuah kota Tanjung Balai di Provinsil Sumatera Utara yang letaknya di dekat pinggiran laut. Kota ini di juluki dengan Kota Kerang karena kerang di kota kami terkenal sampai ke Medan ibukota Sumatera Utara.

Berdasarkan letak geografis nya yang berdekatan dengan laut wajar saya penghasilan masyarakatnya adalah berasal dari tangkapan hasil laut. Di atas 60 % masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Dari daerah kami ini terkenal hasil ikan lautnya antara lain udang galah, ikan kembung, mayung, cumi dan tidak ketinggalan kerang dan teri dan juga berbagai ikan yang dikeringkan atau biasa dikenal dengan ikan asin.

Di era tahun 80 sampai 90 Tanjung Balai sebagai pengekspor hasil ikan laut bahkan sampai ke manca negara. Di kota tersebut ada perusahaan pengawetan ikan dengan es untuk di ekspor.

Di masa anak-anak adalah pengalaman yang tidak terlupakan dapat merasakan berbagai masakan ikan laut yang berasal dari kota tersebut. Sebut saja masakan ikan kembung sombam bakar, kerang rebus, gulai mayung maupun lainnya.

Bisa dikatakan setiap ayah dan ibu mendapatkan rejeki yang tak terduga, anak-anaknya selalu di bawa makan keluar untuk menikmati masakan-masakan tersebut.

Belum lagi ketika memasuki bulan Ramadhan atau bulan puasa banyak yang jualan penganan-penganan untuk berbuka puasa. Antara lain Bubur Podas yang isinya bermacam-macam bumbu tradisional yang khas, urap, Anyang pakis, lontong, onde-onde/kue Malaka, lupis dan lain-lain.

Dari penganan yang dijual tersebut kenangan yang tak terlupakan adalah menikmati Bubur Podas dan Anyang pakis. Makanan ini selalu dirindukan ketika saat-saat berlibur ke kota tersebut.

Belum lagi masakan tradisional khas Batak yakni Arsik Ikan Mas, Ikan Mas naniura(kematangan ikan hanya berasal dari kekuatan asam yang direndam ke ikan tersebut), Ayam Pinadar maupun yang lain.

Di masa tersebut harga-harga untuk dapat menikmati masakan tersebut bisa dikatakan masih murah di bandingkan dengan sekarang ini.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, usia pun memasuki masa kedewasaan. Merantau ke Medan walaupun masih satu provinsi untuk melanjutkan pendidikan sebuah SMA. Orang tua menyekolahkan anak-anaknya di ibukota Provinsi.

Tanjung Balai mulai ditinggalkan dan hanya kembali ke sana di saat-saat libur sekolah saja. Masakan-masakan tradisional yang sempat dirasakan semasa kecil menjadi jarang di rasakan.

Di kota yang baru mulai lah mengenal masakan ala-ala luar negeri seperti Fried Chicken (KFC, MC. Donal, Texas) , pizza, hotdog, burger, salad-salad an dan lainnya.

Setelah merantau ke tempat yang jauh lagi di Kalimantan Selatan tepat nya di kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah berkutat dengan profesi yang ku jalani saat ini, maka kesempatan untuk menikmati hidangan tradisional Sumut semakin menipis dikarenakan untuk mudik memerlukan persiapan yang banyak. Mulai dari uang, waktu bahkan tenaga harus diperhitungkan.

Walaupun dikota ku berdomisili sekarang ada juga masakan tradisional, tapi perlu rasanya lidah ini menyesuaikan agar dapat menikmatinya. Sebut saja masakan tradisional bumbu masak habang ayam dan iwak haruan(ikan gabus), Soto Banjar, pakasan(ikan yang diawetkan dengan bumbu beras), Mandai(kulit nangka atau cempedak yang di fermentasi) dan lainnya.

Senikmat-nikmat nya masakan tradisional tempat ku berdomisili sekarang, ku tetap merindukan masakan tradisional kota kelahiranku. Walaupu di waktu dekat ini tidak dapat kesana, semoga di tahun berikutnya mudik atau istilah lainnya pulang kampung dapat terealisasi.

#stayathome

#workfromhome

#badaipastiberlalu

Barabai, 5 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post