Alfauzan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menguliti Kurikulum Merdeka IKM Dari Persfektif Kekinian

Menguliti Kurikulum Merdeka IKM Dari Persfektif Kekinian

Hari : Jum'at

Tgl : 10 Februari 2023

Tempat : Rocky Hotel Padang

Dari persfektif kekinian Kurikulum Merdeka/IKM sedikit ada beberapa istilah yang mengalami perubahan namun secara *prinsip dan kontennya* hampir sama, kita mesti pelan2 harus mencoba memahami litle -litle dengan berjalannya waktu. *inshaallah pasti bisa jika kita mau memulai.*

Apa yang ada pada kurikulum merdeka/IKM ini harus diperhatikan dan diketahui oleh seluruh guru kita, supaya tidak gagap saat menerapkan Kurikulum Merdeka/IKM di satuan pendidikan masing-masing sebagai berikut :

*_Pertama_* *Capaian Pembelajaran (CP)*

Capaian Pembelajaran atau sering disingkat CP. ini lebih identik sebagai pengganti KI dan KD dalam kurikulum 2013 (Kurtilas).

Dalam format Capaian Pembelajaran tidak ada lagi pemisahan antara aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap seperti dalam KI dan KD. Semua aspek tersebut digabung dan diintegrasikan ke dalam satu paragraf utuh.

Capaian Pembelajaran dibuat berdasarkan pembagian fase. Dalam CP disetiap fase dapat dilihat deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum yang Kemudian diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa.

*_Kedua_* *Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)*

Dalam Kurtilas dikenal adanya silabus. Istilah dalam ilmu keguruan serta relevansinya dari silabus dalam Kurikulum Merdeka/IKM adalah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

*Alur Tujuan* Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.

*Alur tujuan* pembelajaran (ATP) ini memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum 2013 (Kurtilas), yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran.

Penyusunan ATP dalam kurikulum Merdeka dilakukan dengan menganalisis Capaian Pembelajaran. ATP ini kemudian dijadikan sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut.

Komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek, yaitu: Kompetensi, konten, dan variasi.

*Alur tujuan* pembelajaran dalam satu fase dapat memberikan gambaran tentang cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.

*Alur tujuan* pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan.

*_Ketiga_* *Modul Ajar (MA)*

RPP di kurikulum merdeka/IKM dikenal dengan Modul Ajar (MA). Seperti RPP, Modul ajar ini dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa.

Modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan dengan RPP dalam Kurikulum 2013. Terdapat 2 macam modul ajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu :

*_pertama Modul Ajar Umum_* untuk proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan *_Kedua Modul Ajar Khusus_* Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila.

*_Keempat_* *Profil Pelajar Pancasila*

Di Kurikulum 2013, dikenal singkatan PPK. Kepanjangan PPK adalah Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Kurikulum Merdeka/IKM, tidak ada ada lagi istilah PPK. yang ada adalah istilah Profil Pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama : beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

*_Kelima_* *Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)*

KKTP di kurikulum merdeka/IKM Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini diturunkan dari indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran tersebut.

Adapun Fungsi dari Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini adalah untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar Guru Pintar dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.

Berbeda dengan KKM dalam Kurtilas, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini tidak menjadi sebuah standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin saja berada pada kriteria pencapaian yang berbeda.

Dapat dikatakan bahwa Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) merupakan sumber informasi atau data bagi guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

*_Keenam_* *Teaching at the Right Level (TaRL)*

Istilah dalam kurikulum merdeka/IKM berikutnya yang harus para guru pahami adalah Teaching at The Right Level atau disingkat TaRL. Teaching at the Right Level (TaRL) merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik.

Teaching at the right level (TaRL) ini tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang membedakan TaRL dengan pendekatan yang biasanya.

*_Ketujuh_* *Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)*

Dalam Kurikulum Merdeka/IKM juga dikenal istilah Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan yang disingkat KOSP. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) dalam Kurtilas dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). tambahnya.

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) ini memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. KOSP dijadikan sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran dalam satuan pendidikan.

Demikian beberapa catatan penting, sarat nilai pengetahuan bagi kita tentang pernak pernik Kurikulum Merdeka/IKM yang menjadi perhatian kita bersama sebelum kita benar-benar menerapkan di madrasah masing-masing.

_Kedelapan_* *KSOP dilandasi berdasarkan Kontek*

Sesungguhnya Kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan supaya menjadi lebih bermakna, penuh seksama memperhatikan pembahasan dari semua nara sumber hebat, inspiratif bagi kita semua.

*_Kesembilan_* *Tujuan Pembelajaran projek*

Menentukan asesmen pada saat proses pembelajaran

Ada 4 Tahapan kegiatan inti yang dilakukan oleh guru terhadap siswa di kelas

Memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplor kemampuannya

■ Tahap pengenalan dapat dilakukan beberapa hal : 1. Asesmen diagnostik dan pengenalan kuliner Contoh Temanya kearifan lokal membuat kuliner lalu siswa dipancing mengenal apa makanan khas minang seperti Rendang dll

2. Hasil diskusi kunjungan pada hasil produksi pada sebuah tempat dengan tujuan siswa langsung di bawa untuk mengamati proses pembuatannya.

■ Tahap Kontekstualisasi

Pengklasifikasian jenis kuliner yang ada

Tujuannya untuk melatih siswa untuk terbiasa mengelompokan jenis kuliner sambil dilakukan penilaian/asesmen

■ Tahap Aksi Nyata

Siswa bisa langsung melihat dan praktek membuat secara langsung makanan yang di buat

Tujuannya melatih siswa langsung mencoba membuat, sehingga memjadi tertanam bagi dirinya bagaimana membuat sesuatu dengan melibatkan siswa itu secara langsung baik individual maupun berkelompok

■ Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut

Melakukan asesmen sumatif kepada siswa seperti memberikan rubrik kepada siswa siswi sehingga penilaiannya objektif

Pembelajaran dilanjutkan dengan edisi tanya jawab antara peserta (Kamad dan Waka) dengan nara sumber kita pak *Dr. Muhammad Hatta*

*Stressing dari Kurikulum Merdeka/IKM adalah bagaimana seorang guru mampu memberikan kepada siswa siswi tentang Kedalaman dari materi bukan pada banyaknya materi yang di sampaikan kepada siswa.*

Demikian beberapa catatan penting sebagai catatan penting untuk dipahami dan dipedomani oleh kita semua terkait Kurikulum Merdeka /IKM sebagai bekal dalam melaksanakannya di masing- masing madrasah dimana kita berada.

Semoga bermanfaat bagi kita semua nanti, terutama ketika dilakukan *desiminasi oleh Waka Kurikukum* kepada para guru yang inshaallah nanti keyikq sudah sampai di madrasah masing2.

Kita berterimakasih kepada pak Kabid Penmad yang telah memberikan semacam legalitas kepada *waka Kurikulum* menjadi *guru penggerak atau guru pelopor* dalam membersamai madrasahnya setelah Bimtek ini selesai besok,

Diharapkan Kamad dan waka Kurikulum mampu menjadi lokomotif di madrasahnya untuk sama2 menyemangati para guru di madrasah untuk *514P* melaksanakan Kurikulum Merdeka /IKM pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang akan datang, semoga. aamiin...

*Alfauzan, S.Ag, M.M* Kepala MTsN 3 Pesisir Selatan.

*Sumber2 penulisan ini*

1. Kesimpulan berbagai catatan dari Gabungan Materi yang disampaikan Narasumber hebat kita

2. Berbagai literasi dan sumber yang ikut melengkapi, memperkaya apa yang menjadi topik pembahasan tentang IKM kita ini selama sehari sampai malam ini.

3. Saya mencoba selaku peserta Bimtek menuliskan dan menelisik apa dan bagaimana sesungguhnya IKM ini setelah proses pengulitan bersama Nara sumber hebat kita *Dr. Muhammad Hatta* selama interaksi dari siang sampai malam hari ini membersamai kita semua.

Wassalam

*Allah Karim*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

10 Feb
Balas



search

New Post