Alfauzan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tanda Cinta Untuk Guru Kita

Tanda Cinta Untuk Guru Kita

 

Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah gelar mulia yang diberikan kepada guru di negeri ini. Sudah fix kalau guru adalah sosok berjasa di balik perjalanan kita dalam menimba ilmu. Dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Baik di sekolah formal atau non formal.

Minggu ini, para pahlawan itu berulang tahun. Dan negara telah menetapkan pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Lantas, bagaimana sikap terbaik kita sebagai tanda cinta untuk guru yang tidak lekang oleh waktu? Biar tidak penasaran, mari.kita  kita cari caranya untuk menghormati jasa seorang guru sbb :

*1.Ketahuilah Guru itu adalah Sumber Ilmu*

Dalam Islam, guru memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia di sisi Allah SWT. Lantaran guru dengan keilmuannya bisa mengajar anak didik, agar cerdas secara akademik dan terbangun kepribadian Islamnya. Maka tidaklah mengherankan kalau dahulu pemerintahan Islam sangat menghargai profesi guru itu.

Penghargaan yang diberikan tidak hanya sekedar dinobatkan dan dikalungi sebagai gelar pahlawan tanpa tanda jasa, akan tetapi dijamin kesejahteraan hidupnya, Tanpa membeda - bedakan apakah guru PNS ataukah swasta atau honorer. Karena yang namanya guru bukan dinilai dari status kepegawaiannya, namun dari tugas dan tanggungjawabnya dalam mendidik serta mentransfer nilai-nilai mereka sama mulianya, baik yang bersatu PNS maupun non PNS.

Sejarah telah mencatat bahwa guru dalam naungan Islam mendapatkan penghargaan yang tinggi dari negara dengan memberikan gaji yang melampaui kebutuhannya. Diriwayatkan dari *_Ibnu Abi Syaibah, dari Sadaqoh ad-Dimasyqi, dar al- Wadl-iah bin Atha,_* menyebutkan :

"bahwasanya ada tiga orang guru di Madinah yang mengajar anak-anak dan Khalifah Umar bin Khattab ra. memberi gaji lima belas dinar (1 dinar = 4,25 gram emas; 15 dinar = 63,75 gram emas; bila saat ini 1 gram emas Rp. 850.000, berarti gaji guru pada saat itu setiap bulannya sebesar 54.187.500). *Allah Karim*

Luar biasa dan sangat sehat sekali sekiranya para guru terjamin kesejahteraannya, tentu guru dipastikan dapat sangat maksimal memberikan kasih sayang, perhatian yang penuh dalam mendidik anak-anak muridnya. Mereka tidak lagi dipusingkan untuk mencari tambahan pendapatan demi memenuhi tanggung jawabnya terhadap anak dan keluarganya.

Tidak hanya itu, Sesungguhnya negara menurut Islam berkewajiban menyediakan semua sarana dan prasarana dengan maksimal dalam menunjang profesionalitas guru menjalankan tugas mulianya, agar apa yang menjadi harapan dan tujuan pendisikan Nasional dapat tercapai dengan maksimal.

Dalam kedudukannya sebagai sumber ilmu, perlakuan murid pada sang guru sangat terjaga adabnya. Seperti ditunjukkan para ulama, maka tidaklah mengherankan kalau mereka tumbuh dan menjadi tokoh-tokoh Islam yang dikenal karena ketinggian ilmunya. Berikut disampaikan apa saja yang dilakukan para ulama saat belajar pada guru-gurunya sbb :

*Pertama,* fokus mendengarkan penjelasan guru.

*Ibnul Jamaah mengatakan*, “Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak membentangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak tertawa dengan keras, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”.

*Bahkan diriwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi* dijelaskan para murid tidak beranjak dari tempat duduknya saat para kawannya keluar melihat rombongan gajah yang lewat di tengah pelajaran, Yahya mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah untuk mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya bukan yang lain.

*Kedua,* berbicara sopan kepada guru.

*Para Sahabat Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam,* muridnya Rasulullah, tidak pernah kita dapati mereka memotog ucapannya atau mengeraskan suara di hadapannya. Bahkan Umar bin Khattab yang terkenal keras wataknya tak pernah meninggikan suaranya di depan Rasulullah.

*Dalam hadist Abi Said al Khudry radhiallahu ‘anhu* juga menjelaskan, *_“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara”_* (HR. Bukhari).

*Ketiga,* sabar dalam membersamai sang guru. Ketika kamu kena teguran karena tidak mengerjakan tugas, Dapat hukuman lantaran bercanda kelewatan, Atau kena sentil karena diganggu teman. Pasti kesal, dan sakit hati, walaulun sakit hati, karena menahan malu, dan merasa tidak nyaman, namun tetap bersabar dan jangan pernah berpaling dari kebaikan guru. Apalagi sampai bertindak kasar dan melawan. Atau malah menjelek-jelekkan nama baiknya di sosial media sampai viral. *Sekali- kali jangan kamu lakukan hal itu*

*Al Imam As Syafi Rahimahullah*  mengigatkan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru, Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Berbahagialah selagi masih ada guru yang sabar mengajari kita. Jangan pernah melupakan kebaikan para guru yang dengan telaten membimbing kita. Mereka yang telah mengantarkan kita pada titik ini dan kelak pada puncak keberhasilan di dunia dan akhirat. Seperti dalam lagu salah satu group band “Aku ada karena kau pun ada....”

*2. Muliakan Gurumu, Niscaya Berkah Ilmumu*

*Burhanuddin az-Zarnuji* berkata, *_“Orang-orang yang hadir di majlis ilmu itu banyak, namun mengapa yang keluar (berhasil) hanya sedikit? Hal itu, karena kebanyakan mereka tidak mengerjakan adab penuntut ilmu.”_*

Salah satu faktor yang menjadikan kesuksesan para penuntut ilmu adalah komitmen mereka dalam menjaga adab dan sopan santun saat menjalani proses bejalar. Baik ketika menimba ilmu maupun perlakukan mereka terhadap para guru. Karena menjaga adab itu sangat penting, terutama bagi kita selaku pelajar.

Mencintai ilmu berarti mencintai orang yang menjadi sumber ilmu. Menghormati ilmu berarti harus menghormati pula orang yang memberi ilmu. Itulah guru. Tanpa pengajaran guru, ilmu tak akan pernah bisa didapatkan oleh si murid.

Seorang ulama, *DR. Umar As-Sufyani Hafidzohullah* mengatakan, *_“Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk.”_*

Diantara bentuk-bentuk memuliakan guru, kita bisa merujuk pada *kitab Ta’lim Muta’alim karya Sheikh Az-Zarnuji*. Di antaranya :

*Pertama* Seorang murid tidak berjalan di depan gurunya *Kedua* Tidak duduk di tempat gurunya *Kelima* Tidak memulai bicara padanya kecuali dengan izin guru *Keempat* Harus menjaga waktu, jangan mengetuk pintunya, tapi menunggu sampai guru keluar *Kelima* Seorang murid harus mencari kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama. *Keenam* Menghormati putra-putra guru, dan sanak kerabat guru Jangan menyakiti hati seorang guru karena ilmu yang dipelajarinya akan tidak berkah.

Inilah salah satu penerapan dari hadits Rasulullah saw: *_“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama”_*(HR. Ahmad).

Mari kita tunjukkan tanda cinta untuk guru yang tidak lekang oleh waktu. Awali dengan menunjukkan penghormatan kita pada semua guru. Agar ilmu mudah kita terima dan bermanfaat untuk semua. Muliakan gurumu, berkah ilmumu.

*Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah selamat utkmhari guru bagi kita semuaKarena sesungguhnya semua kita adalah guru itu

27 Nov
Balas

Alhamdulillah selamat utkmhari guru bagi kita semuaKarena sesungguhnya semua kita adalah guru itu

27 Nov
Balas



search

New Post