Alfian Tarmizi, S.Pd.I

"Ribuan kata bisa kamu ucapkan dalam sehari, tapi akan hilang begitu didengar, tapi ratusan kata yang kamu tulis akan abadi, dibaca semua orang, maka menulislah...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Come back Kembali Turun Gunung'

'Come back Kembali Turun Gunung'

"Hai... sobat...selamat pagi..."

Aku kembali menulis lagi menggoreskan kata hati, mencurahkan pikiran, mengisi kekosongan waktu. ternyata hampa diri ini tanpa menulis sepatah kata. Entah kenapa pikiran untuk menulis ini muncul kembali. aku memang terlalu sibuk akhir-akhir ini. Aku tidak sempat untuk membuka gurusiana. Sudah terlalu jauh aku ketinggalan informasi. Tapi, tak apalah...yang penting aku sudah mulai kembali. yang penting semangat. jangan patah arang dan patah semangat.

Akhir-akhir ini aku sibuk merampungkan tesis yang hampir kadaluarsa. Udah lewat target semesterannya. Belum lagi persoalan naik pangkat yang kukerjakan beberapa tahun belakangan ini belum menunjukkan hasil kelulusan. Katanaya nilaiku belum cukup. Pelit amat sih, tim peniliai. Payah...Pada hal aku sudah masukkan serifikat IK (instruktur Kabupaten) selama 3 tahun. Pelatihan di LPMP 3 tahun, jadi tutor Implementasi Kurikulum 3 Tahun. Nara Sumber Pendampingan Kurikulum 3 Tahun, jadi Ketua KKG 3 tahun, tim Perakit USBN 3 tahun, telah menembus jurnal terakreditasi di tingkat Propinsi, menerbitkan buku ber ISBN dua judul. Belum lagi sertifikat pelatihan ini dan itu. Pokoknya pengembangan dirinya lengkap dan publikasi ilmiahnya mantap. Tapi, kok belum lulus juga... So What gitu lho...

Aku jadi suuzhon dengan tim penilai. Jangan-jangan angka kredit poinku tidak dinilai karena terlalu banyaknya. hi hi hi...jadi baper gini...

Yah, mau gimana lagi. Kemaren udah nambah lagi satu semester. mudah-mudahan lulus deh...Aamiiin...udah 7 semester nih. apa harus sampai 8 semester ya...

By the way, sobat setia...Gimana sih menurut kamu tentang pendidikan di negeri kita akhir-akhir ini. Aku merasa kasihan dan miris melihat kenyataan peserta didik sekarang yang ogah untuk belajar. Perhatian mereka nggak ada sama sekali dengan kemajuan pelajaran di sekolahan. Sudah satu bulan lebih kami menerapka sekolah satu x dalam seminggu dengan durasi cuma satu jam pertemuan. ini dilakuakn untuk meminimalisir kevakuman belajar selama ini. Melalui Daring online, mereka nggak sanggup beli kuota. Persoalan Signal susah belakangan ini. Diberi tugas satu x seminggu nggak ada yang ngerjakan. Katanya belum siap. Tidak mengerti. Nggak ada yang bantuin. diajak datang ke sekolah sekali seminggu yang datang cuma dua orang, empat orang tujuh orang dan sembilan orang paling banyak. pada hal mereka berkeliaran dikampungnya. Jadi, memang motivasi dan perhatian peserta didik tidak ada sama sekali untuk belajar. Ini efek dari apa ya...

Pada hal kepada peserta didik inilah negeri ini mau kita wariskan. kira-kira mau diapain ya negeri ini nantinya. Bantuin dong solusinya...Kita sudah pada bingung nih...

Padang Pariaman, 25-09-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pendidikan kita akhir-akhir ini sedikit mandek karena korona, tapi tetap semangat belajarnya. semoga korona cepat berlalu ya Pak. semangat terus menulisnya. salam.

25 Sep
Balas

iya buk...aamiiin...

25 Sep

Insyaallah...salam sukses untuk bersama

25 Sep
Balas

Luar biasa pak. Semangat, pantang menyerah, salam sukses selalu.

25 Sep
Balas

Semangat Pak Alfian. Salam literasi, salam sukses selalu. Amin.

25 Sep
Balas

Iya Pak, Salam Balik. Terima Kasih Pak...

01 Oct

sangat setuju pak dengan keresahan yang ada dalam benak bapak, mungkin tak cuma guru, para orang tua juga merasakan hal yang sama--tak ada yang bisa dilakukan--selain sama-sama bekerja sama menuai kesadaran dari semua pihak pentingnya belajar bagi anak.--salam literasi pak

25 Sep
Balas

Benar buk...salam literasi balik. terima kasih ya buk...

01 Oct



search

New Post