Alfian Tarmizi, S.Pd.I

"Ribuan kata bisa kamu ucapkan dalam sehari, tapi akan hilang begitu didengar, tapi ratusan kata yang kamu tulis akan abadi, dibaca semua orang, maka menulislah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Ke 88. Masa Kecil Yang Indah 1.

#Tantangan Ke 88. “Masa Kecil Yang Indah 1.”

Seorang anak desa yang lahir dari sebuah keluaraga miskin. Namun penyayang, punya semangat tinggi, pekerja keras,cepat kaki ringan tangan. Mereka hidup ditengah -tengah masyarakat minang kabau dengan tradisi turun temurun. Sebut saja namanya Siti Rohana. Siti Rohana adalah anak yang dimanja oleh kedua orang tuanya, setiap hari dia diantar oleh ayah ibunya ke sekolah dengan digendong. Orang tuanya berharap sang anak tidak mempunyai pekerjaan buruk setelah dia selesai sekolah dan ketika dewasa.

Siti Rohana atau Martina nama kecilnya sangat beruntung punya mamak yang penyayang, ayah yang selalu membela, sekaligus juga memarahi martina jika tidak tidur siang. Siti Rohana selalu diberi permintaan apa saja jika dia merengek. Sering ayahnya berhutang dikedai untuk memberi martina jajan ,pernah dan sering juga ayahnya memandikannya ketika tidak mau mandi.

Martina mempunyai satu orang adik yang sngat penurut. mereka bersama-sama hidup di kampung terpencil. Ia telah masuk sekolah dasar dan adiknya masih di rumah bersama nenek dan mande. Mereka tinggal dirumah ketika orang tua mereka bekerja disawah. Setiap hari orang tua mereka ke kebun mengambil getah karet.

Sungguh manis ketika masa kecil, takdir yang membuatnya menjalani keberuntungan bersama ayah ibunya, mamak dan bakonya. Ia hampir tak pernah menangis. Ia yang selalu tertawa riang. Sungguh bahagia jadi anak yang dimanja. Hari –harinya selalu dilimpahi kasih dan sayang dari orang-orang terdekatnya.

Waktupun berlalu, hari berganti minggu minggupun berganti bulan dan bulan telah berubah menjadi tahun. Ada bahagia dan ada pula tangis. Begitulah hidup ini. Semua serba melengkapi lika-liku perjalanan hidup di muka bumi ini. Takdir berkata lain, ayah ibunya berpisah. Siti rohana yang ceria itupun menyaksikan keberpisahan ayah ibunya. Di usianya yang masih kecil sembilan tahun, ia telah ditinggal ayahnya. Tiada lagi tempat ia mengadu. Tiada lagi tempat bermanja. Siti Rohana yang dulu dimanja sekarang tak dianggap lagi. Bukan karena ibunya tidak sayang. Tapi karena kesulitan hidup sepeninggal ayahnyalah yang membuat keadaan seperti ini. Orang-rang mengira Martina akan hidup susah dan senyum cerianya akan hilang berganti tanagis. Tapi Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bukankah Dia yang mengatur semua hidup manusia.

Padang Pariaman, 23-04-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post