Suwandi

Dia hanya seorang guru bersahaja, yang lahir, tumbuh dan tinggal di daerah pesisir utara DKI JAKARTA. Berasal dari keluarga tidak mampu, hidup dan bergaul bersa...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERJUANGAN MEMPEREBUTKAN KESIA-SIAAN
T27

PERJUANGAN MEMPEREBUTKAN KESIA-SIAAN

PERJUANGAN MEMPEREBUTKAN KESIA-SIAAN

Bermilyar kisaah hidup manusia sejak awal sejarah keberadaannya di muka bumi telah melahirkan tak berbilang peristiwa. Bagaimana manusia menjalankan perannya di muka bumi dan apa yang tengah mereka cari, menjadi sebuah epik pergulatan hidup yang sangat hebat.

Pertempuran antar suku, antar bangsa dan antar agama. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana, bahkan tak sedikit pula pertikaian antar sesama anggota keluarga, menjadi pernik-pernik kecil dari bentangan tragedi kehidupan manusia.

Dalam tulisan singkat ini, saya hanya ingin sedikit bertanya, "Untuk apa sebenarnya semua itu sampai terjadi? Untuk apa pula semua perjuangan yang telah kita lakukan, dan pengorbanan yang telah dan akan kita persembahkan saat kita hidup di dunia ini?"

Jujurlah menjawabnya, karena kita takkan mungkin bisa mendustai diri kita sendiri.

Sahabat, izinkanlah saya mengingatkan kepada kita semua hakikat lehidupan dunia ini sesungguhnya. Agar kita tak perlu terjebak ke dalam pergulatan perjuangan memperebutkan sesuatu yang sia-sia.

Rosulullah SAW bersabda:

عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda:, Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini).

Sahabat, semoga kita bisa menjadikan hadits ini sebagai bahan evaluasi diri, tentang langlah terbaik dalam memainkan peran dan mengambil tindakan, di kehiduoan kita yang amat singkat di dunia fana yang amat hina ini. Semoga kita faham bahwa tak perlu ada tangis dan tawa yang berlebihan untuk sesuatu yang sesungguhnya tak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk saja.

Semoga kita bisa meyakinkan diri untuk tak menjadi budak-budak dari dunia fana ini. Aamiin.

Jakarta, 5 Oktober 2020

Stangkai Kasih Putih

Alghie Suwandi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel yg sangat mencerahkan Pak. Andai para pemimpin ikut membaca.

05 Oct
Balas

Alhamdulillah, jazakillah bunda

05 Oct



search

New Post