RUMAH TANGGA DAN GELAS RETAK

By: Stangkai Kasih Putih

Setiap pasangan yang menikah, biasanya disertai harapan melambung untuk memiliki rumah tangga bahagia... Tapi pada kenyataannya, semakin hari semakin banyak peristiwa yang telah membuat suasana dalam rumah tangga itu berubah. Tak lagi seperti semula. Pada beberapa keadaan, bisa jadi semakin indah. Tetapi pada sebagian besar rumah tangga, perjalanan waktu hanya membuat guratan-guratan luka di masing-masing jiwa kian bertambah.

Mungkin jika kehidupan rumah tangga dapat dianalogikan sebagai sebuah gelas, saat pertama kali sepasang hati menikah, mereka bagaikan memiliki sebuah gelas kaca yang baru, bersih, mulus dan indah. Di antaranya bahkan ada yang mampu menghiasi gelas itu dengan aneka warna, membubuhinya dengan puisi dan lukisan-lukisan favorit mereka.

Namun sepanjang penjalanan usia pernikahan, tak ada satupun bahtahtera rumah tangga yang bisa tetap berada di jalan yang mulus, atau di lautan yang tak berombak.Lubang dan guncangan-guncangan kehidupan akan membuat gelas itu terbentur, terbalik, ada yang sampai jatuh dan tak sedikit pula yang langsung pecah seketika. Sedangkan sisanya menjadi... GELAS-GELAS RETAK.

Mungkin bisa dipastikan, bahwa tak ada satupun gelas pernikahan yang tidak mengalami retakan. Pasti ada, hanya tingkat keretakannya berbeda-beda. Ada yang retak sedikit, ada yang retaknya setengah, dan ada pula gelas yang retaknya sudah sedemikian parah, namun masih bisa bertahan untuk tak pecah.

Retakan-retakan di gelas itu ada yang dapat dilihat jelas orang lain. Ada yang tersembunyi di balik cat-cat warna warni dan gambar-gambar indah penghiasnya. Dan ada pula yang retakan itu telah menyatu pula dengan gambar hiasan gelas sejak awalnya. Yang pasti... Retak tetaplah retak juga.

Pemilik gelas retak ini harus terus berhati-hati menjalani kehidupan rumah tangganya. Air yang masuk ke dalam gelas harus diukur benar suhunya, jangan terlalu panas dan tak bisa pula terlalu dingin. Karena panas atau dinginnya suhu membuat penderitaan luar biasa bagi mereka.

Tak jarang muncul di dalam hati merela untuk segera bertukar gelas saja dengan gelas yang lain. Tapi, mereka tetap bertahan karena kasih sayang pada anggota keluarga yang biasa mereguk kasih sayang melalui gelas retak itu, belum tentu bisa minum dari gelas lainnya. Maka semampunya para pemilik gelas retak berjalan berhati-hati mengarungi kehidupan. Mereka berusa untuk mengurangi guncangan dan benturan, mereka berusaha melindungi gelas itu agar tak terguling dan jatuh. Dan tak sedikit yang rela menahan rasa perih dan sakit luar biasa, setelah berkali-kali gelas mereka tercampak jatuh ke lantai yang keras pula.

Maka, marilah kita bijak melihat saudara-saudara kita yang telah menikah.

Bisa jadi mereka adalah GELAS-GELAS RETAK dan bukan tidak mungkin kalau KITA PUN SESUNGGUHNYA ADALAH SALAH SATU PEMILIK GELAS RETAK JUGA.

Mari kita saling berdoa... Semoga gelas-gelas retak kita dan juga mereka, tak sampai terjatuh dan pecah seketika. Aamiin.

Wallahu a'lam bish showab...

Allahummarhamna bi rohmatika...

Aamiin.

22 Juli 2018

9 Dzulqo'dah 1439H

Stangkai Kasih Putih

Alghie Suwandi