(37) Dear Rembulan
Aku menatap senyuman anggun rembulan seolah-olah menyapaku
Senyumannya tampak amat cantik membuat hatiku menjadi mekar
Aku lantas mematung
Menatap anggunnya sang Bulan yang tiada pernah membosankan
Cahaya seolah-olah menepis kelam malam
Kurasakan sinarnya menghangatkan badan dan malamku
jua hatiku terasa senang,
Sebab ia menerangi malam ini...
Bulan, mengapa engkau melihatku dengan tatapan itu?
Setidaknya aku tahu jika keindahan tak harus selalu didekati
dan keelokan tak harus selalu dimiliki
tetapi cuma sekadar tuk dilihat
dan dikagumi dari jauh
Ttd. Al Hazmi Fakhrul Alim
Tebing Tinggi, 21 Mei 2020
#TantanganMenulisGurusiana
#TantanganHari372
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar