Al Hazmi Fakhrul Alim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(48) Berharap yang Tak Pasti Part2

(48) Berharap yang Tak Pasti Part2

Di rumah

 

Sesampainya di rumah,,, Ayu terus membawa buket dari Fakhrul sampai di tempat tidurnya, Ayu merebahkan tubuhnya di kasur sambil memandangi buket dari Fakhrul... ia melihat terdapat sebuah surat kecil dan ia penasaran dan membukanya.

 

To:

    Nazwa Ayu Khairani

 

Assalamualaikum,

Terimakasih kamu udah mau baca surat ini... sebenarnya saya ingin menyampaikan sebuah perasaan yang sejak beberapa bulan lalu saya simpan untuk seorang gadis cantik. Sebenarnya Saya sangat mencintaimu...

 

Saya tau ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan rasa ini .... namun hatiini tak bisa lagi menahan rasa itu... insyaallah nanti saya akan datang ke rumah kamu dan mentaaruf sekaligus mengkhitbah kamu...

 

Semoga kamu selalu istiqamah menjalankan perintah Allah.. dan semoga kamu mau setia menunggu saya...

Wassalamualaikum...

 

        From :                                                    

            Muhammad Fakhrul Shiddiq

 

Tak terasa buliran buliran air mata kini kembali membasahi wajah Ayu... ia pun menangis... 

 

"Kenapa aku ga pernah menyadarinya... mengapa aku harus tau ketika kami akan berpisah... mungkin ini lah yang terbaik... semoga kamu sukses Fakhrul..." gumam Ayu sambil menangis terseduh seduh....

 

*9 Tahun Kemudian*

 

Seorang laki laki tampan dengan kemeja putihnya lengkap dengan dasi hitamnya keluar dari pesawat yang baru saja mendaratkannya di tanah kelahirannya... sudah sangat banyak perubahan dengan bandara tersebut karena sejak 2 tahun lalu ia memutuskan tidak pulang karena ia sibuk dengan skripsi kelulusannya....

 

"Abang Fakhrul...." Ucap seorang gadis sambil berlari menuju Fakhrul dari kejauhan dan Fakhrul sangat mengenali suara gadis tersebut...

 

Fakhrul langsung menoleh ke sumber suara

 

Greb...

"Abang Arul lama banget ga ke sini lagi... Tiara rindu tau gak..." ucap Tiara adik sepupu dari Fakhrul yang kini sudah hampir beranjak remaja. Tidak heran memang... Adik sepupunya itu memang memanggilnya dengan sebutan Arul

 

"Wah adik abang sudah besar saja nih...," ucap Fakhrul sambil memeluk erat tubuh Tiara.

 

"Eh... mama ga rindu kan sama Fakhrul" ucap Fakhrul 

 

"Enggak lah... lagian kan setiap hari udah videocall..." ucap Yanti singkat padat dan jelas.

 

"Hehehe... iyalah... tapi mama yang maksa minta videocall tiap hari..." ucap Fakhrul sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

 

 

"Oke om... ayolah... Fakhrul pun sudah lelah banget dari tadi duduk terus di pesawat... rindu juga sama kawan kawan di sana,..." ucap Fakhrul bersemangat

 

Selama 2 jam perjalanan dari bandara KualaNamu menuju kota Tebing Tinggi suasana di mobil sangat hening... karena semua orang tertidur hanya tinggal Fakhrul dan Om Kifly karena ia supirnya.

 

Fakhrul lebih memilih melihat suasana perjalanan dari kaca nya.... ia sangat sangat rindu dengan perjalanan itu.... hingga mereka sampai di rumah pada sore hari.

 

Fakhrul di sambut oleh keluarganya yang sudah berkumpul di rumahnya untuk mengucapkan selamat atas wisuda S2 yang telah di dapatnya.

 

"Assalamualaikum...." ucap Fakhrul dan ia terkejut karena sangat ramai keluarganya berada di rumahnya sekarang ini. 

 

"Waalaikum salam Fakhrul...." jawab semua orang dengan serempak mnunjukkan keharmonisan diantara keluarga mereka itu. Fakhrul pun melihat di sekelilingnya... semua orang tanpak hadir...

 

"Fakhrul... akhirnya kamu pulang ya nak... nenek rindu banet sama kamu... udah berapa tahun kamu ga pulang..." Ucap Ida sambil menangis memeluk erat tubuh Fakhrul yang gagah.

 

"Iya iya nek... yang penting Fakhrul kan udah pulang sekarang...." ucap Fakhrul sambil mengelus elus punggung neneknya...

 

"Yasudahla... kamu sudah makan Fakhrul ?"tanya neneknya sambil menatap wajah cucunya itu

 

"Belum nek... tadi mau makan di pesawat tapi sayang lah.. mahal... lebih bagus hemat uang untuk nikah,... Hahahha" ucap Fakhrul sambil terkekeh...

 

Neneknya pun ikut tertawa lepas 

 

"Yanti,,, ti,,, tengok ni anakmu dah minta kawen..." teriak nek Ida sambil terkekeh yang membuat seluruh keluarganya tertawa sangat lepas...

 

"Ish nenek ini looh... malu lah Fakhrul nek..." ucap Fakhrul sambil mengacak acak rambutnya, namun itu membuatnya semakin tampan.

 

"Sudah sudah yuk makan" ucap Ida sambil menarik tangan Fakhrul menuju dapur.

 

"Sini nek... Fakhrul suapi" ucap Fakhrul sambil menyendokkan nasi dari piringnya ke mulut neneknya.

 

Ida pun terkejut melihat tingkah cucunya... ia menatap wajah Fakhrul dan ia teringat dulu ia lah yang sering menyuapi Fakhrul makan... namun sekarang malah sebaliknya... tanpa terasa air mata pun telah mengalir di wajah Ida.

 

Seusai mereka makan dan berbincang bincang,... Fakhrul memutuskan untuk berkeliling kota Tebing tinggi menggunakan Ninja miliknya yang membuatnya terkesan semangkin cool yang dapat membuat semua cewe mengejar ngejarnya.

 

Ia berkeliling tanpa memperhatikan bensin nya yang hampir habis.

 

"Lah... astagfirullah kenapa nih motor... kok mogok sih.." ucap Fakhrul kesal. Fakhrul pun langsung mengecek bensinnya.

 

"Hadeuhh... habis bensin... harus ngedorong nih..." Ucap Fakhrul sambil mendorong motornya dan memperhatikan daerah sekitar dimana ada pom bensin... sampai ia berhenti untuk bertanya kepada seorang wanita muda yang begitu indah dengan menggunakan pakaian syar'inya.

 

"Assalamualaikum mba... saya mau tanya disini dimana ya ada pom bensin...." Ucap Fakhrul dengan lemah lembutnya.

 

"Waalaikum salam..." ucap wanita tersebut sambil membalikkan tubuhnya menghadap seorang pria tampan yang sangat ia kenali wajahnya yang telah ia nanti nantikan pria itu kembali pada hidupnya.

 

Mereka berdua pun terpaku di tempatnya dan begitu banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan...

 

"Maasyaallah... apakah ini pertanda darimu ya rab... pertemuan untuk pertama kalinya setelah bertahun tahun kami berpisah" gumam mereka berdua secara bersamaan.

 

Suasana diantara mereka menjadi sangat sangat hening.

Sampai Fakhrul berusaha memberanikan diri untuk bicara kepadanya.

 

"Beruntung banget ya kita bertemu disini... oh iya alhamdulillah saya sudah lulus dari universitas Gadjah Mada di Jawa... dan insyaallah saya akan bekerja di perusahaan saya sendiri...." ucap Fakhrul dengan semangat namun masih gugup.

 

"Alhamdulillah... mmm... k..k..kamu kapan pulang ke sini..." ucap ayu kepada Fakhrul disertai suara detak jantung yang tidak normal

 

"Barusan saja tadi... hmm alhamdulillah... mmm Ayu, .. saya boleh bertanya sedikit ?...."tanya Fakhrul dengan gugup dan ragu untuk bertanya namun fakhrul memantapkan diri untuk bertanya.

 

Ayu hanya membalasnya dengan anggukan...sesekali ia melihat wajah Fakhrul namun langsung menundukkan pandangannya kembali jatuh dan tertuju pada bumi.

 

"K..kamu masih inget sama surat saya 9 tahun lalu ?" Ucap Fakhrul dengan sangat gugup...

 

"Iya... sudah kok..." jawab Ayu

"Hmm buketnya masih kamu simpan ?"tanya Fakhrul sambil menatap Ayu.

 

"Alhamdulillah masih bagus... itu buket pertama dan yang terakhir yang pernah saya terima..." jawab Ayu membuat Fakhrul tersipuh malu dan baper dalam situasi seperti itu.

 

"Hmmm... maaf Ayu... saya enggak kelamaan kan buat mentaaruf kamu... sebenarnya saya masih menyimpan rasa itu untuk kamu sejak 9 tahun lalu sampai sekarang..." ucap Fakhrul membuat keheningan diantara mereka. Lalu Ayu hanya menggelengkan kepalanya yang berarti fakhrul tidak terlalu lama untuk kembali.

 

"Tapi Ayu... saya mohon maaf sekali lagi... kamu harua menunggu saya selama 2 tahun lagi saya akan mentaaruf kamu Ayu...karena saya bakalan kerja dan mencari uang untuk kita nikah nanti tapi... kamu masih setia kan?"tanya Fakhrul panjang lebar sampai Ayu pun bingung untuk menjawab pertanyaan Fakhrul...

 

Ayu lalu menghadap ke arah Fakhrul menatap tubuh Fakhrul yang sangat gagah dan kini lebih tinggi dari dirinya dan Ayu kembali menatap wajah tampan Fakhrul.

 

"Insyaallah..." ucap Ayu sambil berlari menuju rumahnya... entah karena ia tidak mau berlama lamaan berduaan atau karena ia masih terlalu canggung dengan Fakhrul yang sekarang...

 

"Yah.., malah lupa nanya di mana pom bensin... hadeuh..," ucap Fakhrul kesal sambil mengacak acak rambutnya.

 

Fakhrul langsung memilih untuk mendorong motornya sampai rumah. Kemudian sesampainya di rumah ia pun Mandi dan menunggu tiba waktu Maghrib di masjid yang sudah sangat sangat lama tidak ia kunjungi...

 

Di sisi lain... Ayu merebahkan tubuhnya di kasur miliknya...

"Yaallah... apakah ini adalah wujud dari terkabulnya doa hamba..." gumam Ayu di dalam hatinya sambil memegang dadanya yang sedari tadi berdetak sangat kencang.

 

Begitu banyak pertanyaan yang ingin di lontarkan kepada Fakhrul... namun Ayu belum berani untuk mengatakannya di depan Fakhrul.

 

 

Bersambung,...

 

Ttd. Al Hazmi Fakhrul Alim

Tebing Tinggi, 1 Juni 2020

 

#TantanganMenulisGurusiana

#TantanganHari48

 

#SelamatHariKesaktianPancasila

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, ayu kamu sangat setia, keren bang Fakhrul, lanjooottt.

01 Jun
Balas

Hehehe terimakasih ibu

02 Jun



search

New Post