Al Hazmi Fakhrul Alim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(65) Berharap yang Tak Pasti Part17

(65) Berharap yang Tak Pasti Part17

(Part 17 : Twins Baby)

9 bulan kemudian

Sudah 9 bulan berlalu... tibalah waktu Syifa untuk melahirkan bayi kembar mereka

"Hallo, maaf ada yang bisa saya bantu ?" Ucap Fakhrul dengan handphon di telinganya

"Dengan bapak Fakhrul ?" Tanya seseorang dengan suara wanita di sebrang sana

"Iya dengan saya sendiri ada apa ya ?" Tanya Fakhrul dengan sopan

"Kami dari rumah sakit ***** , besok ibu Syifa sudah bisa di bawa kesini untuk melahirkan ya pak.."

"Oh iya mba... terimakasih.."

****

Keesokan harinya, hari yang mereka tunggu tunggu sejak lama pun tiba... lagi lagi Syifa harus melahirkan secara sesar di karenakan suatu hal...

Syifa pun mulai bersiap dan menunggu di ruang tunggu untuk melakukan operasi

"Mas... Syifa takut..." ucap Syifa dengan wajah cemas

"Kamu yang tenang ya... kamu pasti bisa kok ngelahirin baby twins kita..." ucap Fakhrul dengan tenang sambil mengelus kepala syifa dan mencium pucuk kepalanya

Tak lama kemudian,

"Selanjutnya... mari bu syifa..." ucap seorang suster sambil mendorong ranjang rumah sakit

Fakhrul bersama keluarganya setia menunggu di luar dan melihat dari celah pintu saja dikarenakan ia tidak diizinkan untuk ikut masuk menemani Syifa

Fakhrul mulai cemas sudah lebih dari 30 menit suster belum kunjung keluar... 30 menit berasa 30 jam olehnya... iya mulai sibuk sendiri mondar mandir di depan pintu

"Heh....duduk kamu... mama pusing liatnya.." mama Yanti marah melihat tingkah Fakhrul

"Sudah Fakhrul... kamu tenang aja.. pasti semuanya baik baik aja kok..." ucap mama Ranti dan Fakhrul pun berhenti dan duduk di pojokan ruangan

Klek...

Pintu rumah sakit terbuka dan tampak seorang dokter perempuan keluar

"Gimana dok istri dan anak anak saya ?" Spontan Fakhrul langsung bertanya

"Bapak suaminya ? Mari ikut dengan saya..." ucap dokter tersebut dan kembali masuk ke ruangan operasi bersama Fakhrul

"Silahkan duduk..." ucap dokter tersebut dengan ramah dan Fakhrul pun langsung duduk di depan dokter tersebut

"Saya mau bicarain satu hal... ibu Syifa sudah mengalami dua kali operasi caesar... jika ibu Syifa melakukan operasi lagi, mungkin akan berakibat cukup Fatal... " jelas dokter tersebut

"Mmm terus solusinya gimana dok ?" Tanya Fakhrul dengan air mata yang siap meluncur membasahi wajahnya

"Solusinya kami akan menutup rahim ibu Syifa dengan itu, ibu Syifa tidak akan bisa hamil lagi... tapi kami menunggu persetujuan dari bapak..." jelas dokter lagi membuat Fakhrul membulatkan matanya

"Mmm cuma itu solusinya dok ?" Tanya Fakhrul berharap ada solusi lain

"Ya... kalau bapak setuju, silahkan menandatangani surat perjanjian ini..." dokter tersebut memberikan sebuah kertas berisi tulisan yang harus di tanda tangani oleh Fakhrul

"Baiklah.. kalau ini demi istri saya..." Fakhrul pun menanda tangani surat tersebut

"Jadi gimana keadaan istri dan anak anak saya ?" Tanya Fakhrul

"Atas berkah tuhan, istri dan anak bapak tidak apa apa... operasinya berjalan normal dan sebentar lagi kami akan melakukan operasi tutup rahim..." ucap dokter tersebut

Degh..

Apa keputusanku udah bener ? Maafin aku kalau aku salah Syifa... -_Bathin Fakhrul

"Yasudah dok... terimakasih..." ucap Fakhrul dan meninggalkan ruangan tersebut

"Gimana ?" Tanya mama Yanti

"Syifa sama bayi kami sehat ma... tapi Syifa harus tutup rahim karena kalau dia operasi caesar lagi, akibatnya fatal..." jelas Fakhrul dan meneteskan air matanyabyang tidak dapat terbendung lagi

"Yasudah... gapapa... kamu gausah sedih... nanti mama bantu jelasin ke Syifa" ucap mama Ranti menenangkan Fakhrul

Ting...

Suara bel berbunyi dan lampu di atas pintu operasi berubah warna jadi hijau dan suster mendorong ranjang yang ada Syifa yang masih belum sadar karena bius yang belum hilang

Syifs di rawat di ruang inap VIV

1 Bulan kemudian

"Mas... Khalid nih gangguin adeknya..." ucap Syifa yang sibuk membedong dua bayi kembarnya

"Aqila Syifa Azzahra .... jangan lasak ya sayang... umi susah nih..." ucap Syifa sambil sibuk memberikan bedak di perut Ara

"Syaqila Rahman... sini main sama abi ya..." ucap Fakhrul sambil menimang Qila

"Abi.., gendong Khalid juga..." rengek Khalid

"Ahh abang Khalid manja pisan... sini abi gendong belakang ya..." ucap Fakhrul dan menjongkok

Dengan cepat Khalid langsung melompat ke tubuh Fakhrul dan memeluk leher ayahnya itu

"Pegangan yang kuat yaa..." Fakhrul pun mulai berjalan dengan susah payah...

"Aduhh mas bahaya banget... ntar jatuh.... aduhh ngilu Syifa lkatnya... mari... Qila sama Syifa aja..." ucap Syifa dan langsung mengambil Qila dan menidurkannya di samping Ara

"Yaudah deh... yuk kita jalan jalan aja..." ucap Fakhrul kepada Khalid sambil menggendong Khalid dan berlari pelan

"Mas... hati hati..." ucap Syifa sambil memperhatikan Khalid yang kegirangan

****

"Duhh abi capek... besok besok lagi ya... aduh pinggang abi sakit deh..." sambil menurunkan Khalid dari gendongannya dan Khalid berlari lari keluar dari kamar

"Ummi sayang... pijitin abi dong... sakit pisan nih badan... bang Khalid udah makin berat..." pinta Fakhrul

"Males ah... mas sih nyiksa diri sendiri..." ucap Syifa acuh tak acuh kepada Fakhrul

Greb...

Fakhrul memluk Syifa dari belakang "nolak suami sendiri berdosa loh..." ucap Fakhrul dan meletakkan dagunya di bahu Syifa

"Ih iya iya... udah tidur dulu sana... biar Syifa ambilin balsem" ucap Syifa sambil berusaha melepaskan dirinya dsri Fakhrul

"Balsem untuk apa ?" Tanya Fakhrul pura pura gak ngerti

"Untuk dijejelin ke mulut mas Fakhrul... biar bisa diem.." jawab Syifa dengan tatapan sinis

"Eh... iya..." Fakhrul mengalah dan telungkup di atas tempat tidur dengan hanya menggunakan celana boxer

"Ini... disini sakit..." ucap Fakhrul sambil menunjuk kearah bahunya

Dengan telaten, Syifa memijat Fakhrul dan hingga Fakhrul ketiduran sangat pulas

Bersambung....

Ttd. Al Hazmi Fakhrul Alim

Tebing Tinggi, 18 Juni 2020

#TantanganMenulisGurusiana

#TantanganHari65

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

18 Jun
Balas

Tulisan yang makin indah, inspiratif dan bermakna

18 Jun
Balas

semakin sukse ja..

19 Jun
Balas



search

New Post