Al Hazmi Fakhrul Alim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

(67) Berharap yang Tak Pasti Part19

Kehilanganmu merupakan hal terberat dalam hidupku Haruskah aku melupakanmu ? Haruskah aku melupakan semua kenangan indah ? Atau apakah aku harus menyusulmu ? I very miss you

Beberapa bulan telah berjalan... Fakhrul semangkin dalam kondisi yang teruk... ia sangat kehilangan Syifa... ia terus merasa bersalah atas kematian Syifa...

"Abi... makan..." ucap Khalid sambil menghampiri Fakhrul yang sedang duduk bengong di ruang tamu

"Abi... nenek suruh kita makan..." ucap Khalid kembali sambil menggoyangkan tangan Fakhrul namun Fakhrul malah meneteskan air mata dan kembali menangis... ia pergi begitu saja meninggalkan Khalid

Begitulah kehidupan yang mereka jalani setelah meninggalnya Syifa... Fakhrul terus menyiksa dirinya sendiri... bahkan ia tak pernah mau makan sebelum di paksa oleh mamanya...

"Hiks... hiks... hiks..." Fakhrul menangis sesegukan di balik kamarnya...

Sementara di balik kamar mamanya, Ara dan Qila hampir setiap hari menangis... mereka mulai merasakan kehilangan sosok seorang ibu...

Begitu juga Fakhrul yang sangat kehilangan sesosok istri yang sangat sangat di cintainya... namun ia tidak bisa menentang kehendak Allah... nyatanya Syifa sudah tiada dan itu karena dirinya...

"Besok Khalid bagi raport... kamu harus ke sekolahnya..." ucap mama Yanti begitu masuk ke kamar Fakhrul dan melihat anaknya yang selalu acak acakan

"Fakhrul ga bis..."

"Diam !!! Mau sampai kapan kamu seperti ini ha ? Kamu harus ikhlasin Syifa agar dia bisa tenang disana....!!!" Bentak mama Yanti

Fakhrul diam beberapa saat dan pergi begitu saja dari kamarnya meninggalkan mama Yanti yang masih marah

Tibalah ia di TPU Tanah Kusir... dilihatnya sebuah makam yang selalu ia datangi selama lebih dari 1 bulan ini... yang selalu bersih... yang selalu di penuhi dengan bunga...

"Syifa..." Fakhrul mulai menangis "Maafin mas..." "Mas harus gimana ? Mas ga bisa hidup tampa kamu..." "Mas belum bisa harus berpisah sama kamu..." "Mas memang suami ga berguna... kenapa kamu ngehukum mas sampai segini ?" "Mas ga kuat kalau gini..."

Lagi dan lagi pecah tangisan dari Fakhrul... yang tadinya tempat itu sangat sunyi... kini sudah di penuhi suara tangisan Fakhrul

****

Fakhrul duduk di meja makan dapurnya... ia teringat semua kenangan bersama Syifa di tempat itu.... tanpa sadar ia memegang sebuah pisau pengupas buah dan mengarahkan ke tangannya

"Fakhrul !!!!" Bentak mama Yantu yang melihat kegiatan Fakhrul dari kejauhan sejak tadi dan membuang jauh jauh pisau di tangannya

"Kamu sadar !! Allah ga akan ampuni orang yang bunuh diri... seberat beratnya cobaan kamu sekarang bakalan ada kebahagiaan yang menanti...."

"Kebahagiaan apa ma ? Bahagia karena Syifa udah meninggal ?"

"Emangnya disini cuma kamu yang sedih ya ? Kamu jangan egois !!! Kamu pikirkan anak anakmu..." jawab mama Yanti

Diam... Itulah yang Fakhrul lakukan saat ini Ia terus bertengkar dengan pikirannya sendiri dalam diam..

Sebenarnya Fakhrul bisa saja mengurus anaknya sendiri, tapi dia belum siap melihat anak anaknya nanti mencari cari ibu mereka... ia belum siap...

*****

"Fakhrul... nanti sore ada tamu... kamu harus temeni mama nerima tamu..."

"Fakhrul capek ma... banyak kerjaan num..." Fakhrul menghela nafasnya berat belum saja ia meenyelesaikan perkataannya, mamanya sudah memotongnya

"Enggak...! Pokoknya kamu dengerin mama ! Jangan egois ! Mau jadi anak durhaka ?"

"Hufth..."

Sore pun tiba dan yang di tunggupun datang... orang yang tampaknya tidak asing oleh Fakhrul

"Ehh bu Ani... apa kabar ? Udah lama ya ga jumpa..." ucap mama Yanti sambil cepika cepiki

"Wah ini Dinda kan ? Wah makin cantik aja ya..." ucap mama Yanti membuat Dinda malu

"Ini Fakhrul ya ?" Tanya Bu Ani "Iya bu..." Fakhrul langsung dengan sopan menyalimi bu Ani

"Hmm turut berduka cita ya... maaf kemarin ga bisa datang karena jemput Dinda dari Turki"

Turki ? _-bathin Fakhrul

"Ah yasudah ayo kita ngobrol di dalam aja.." ajak mama Yanti dan ia langsung berjalan ke dapur mengambilkan minum

"Jadi Dinda udah selesai ya kuliah di Turkinya ?" Tanya mama Yanti memecah keheningan

Sedangkan Fakhrul sedang duduk bersama dengan Ara dan Qila... Syukurlah sekarang ia mencoba kembali seperti dulu

"Alhamdulillah sudah bu..."

****

Setelah beberapa lama mereka mengobrol ringan, Bu Ani dan Dinda pulang...

"Fakhrul... mmm kamu mau mama jodohin sama Dinda ?" Tanya mama Yanti dengan sangat hati hati

Mendengar perkataan mamanya tadi, Fakhrul mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras tampak aura kemarahannya yang sangat besar

"Mama ini apaan sih...!! Tolong jangan pernah jodohin Fakhrul... Fakhrul gaakan pernah mau nikah lagi !!" Bentak Fakhrul

"Tttapi ingat anak anak kamu... mereka butuh kasih sayang dari seorang ibu..." kini mama Yanti mulai merasa sangat takut

"Emangnya mama ga bisa ya bantu ngurus anak anak Fakhrul ? Yaudah ! Nanti Fakhrul panggil babysister !" Bentak Fakhrul lagi

"Tapi nak..."

"Sudahlah ma... Fakhrul capek tau ga sihh...! Mama terus aja nambahi beban hidup Fakhrul... kalau gini Fakhrul lebih bagus mati..." bentak Fakhrul dan pergi dari rumah entah kemana

Mama Yanti menangis melihat sikap anaknya yang berubah 180° tidak seperti dulu...

"Nenek... kenapa ? Dimarahin abi ?" Tanya Khalid

"Enggak kok sayang... tadi nenek cuma keinget sama almarhuma umi kamu..." jawab mama Yanti sambil memeluk Khalid...

Walaupun masih usia anak anak, Khalid sangat baik, ia bahkan berfikir lebih dewasa daripada anak anak seumurannya persis seperti Fakhrul

"Nek... Khalid rindu sama umi...." "Sabar ya sayang... umi kamu pasti udah bahagia di surga dan menunggu kita untuk bersamanya..." mama Yanti menenangkan Khalid yang mulai menangis

"Nek... Khalid iri sama temen temen... setiap hari mereka diantar jemput sama orangtuanya... tapi Khalid pergi sama nenek..." Khalid mulai menceritakan kesedihannya

"Sayang... kita itu tidak boleh iri sama orang lain... kita harus selalu bersyukur kepada Allah... kamu harus yakin dibalik kesedihan yang kita alami pasti ada kebahagiaan besar yang menanti"

Bersambung.....

#TantanganMenulisGurusiana

#TantanganHari67

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post