(70) Berharap yang Tak Pasti Part22
( Part 22 : Unwanted Child)
Satu tahun sudah umur Darul... yah... tampaknya memang Fakhrul sudah berubah ke jalan yang benar dan menyayangi anak anaknya... tapi... tidak semua anaknya... ia hanya menyayangi anak anaknya dengan Alm.Syifa...
Sedangkan Fakhrul memang menganggap Darul adalah anaknya... tapi dia lebih peduli keanaknya yang lain dan kurang memperhatikan Darul...
Untunglah Dinda yang selalu penertian... ia selalu sabar mengurus anaknya sendirian sekaligus mengurus anak dari suaminya...
Ketidak adilan kepada Darul yang dilakukan oleh Fakhrul semangkin besar... membuat Dinda semangkin bingung apa yang harus ia lakukan... ia sudah cukup sabar selama ini...
****
Dinda sedang berpakaian di kamar... namun tiba tiba Darul menangis sangat kuat hingga memancing emosi dari Fakhrul
"DINDA !!! KAMU URUS TUH ANAK KAMU !!!" Bentak Fakhrul yang semangkin emosi dengan suara tangisan yang semangkin kuat
"Mas... Dinda minta tolong mas gendong Darul sebentar aja... Dinda masih pakai hijab..." pinta Dinda
"Gak...!" Tolak Fakhrul dengan tatapan sinis
"Tapi kenapa mas... dia kan anak mas juga..." tanya Dinda
"Saya lagi sibuk !!!" Fakhrul langsung pergi ke ruang kerjanya dan kebali berkutat dengan komputer
****
5 Tahun kemudian... Darul sudah menduduki bangku sekolah dasar... karena didikan yang sangat keras dari Fakhrul, Darul menjadi agresif dan nakal... padahal ia sangat di sayangi oleh mamanya...
Darul sangat membenci ayahnya... bagaimana tidak... ayahnya sering bertengkar dengan mamanya karena dirinya... dan ayahnya suka sekali marah dengannya...
Entah apa maksud dari ayahnya ia pun tak tau... Fakhrul pun juga telah merasakan anaknya Darul telah berubah menjadi sangat nakal... keegoisan Fakhrul turun 100% ke Darul... membuat Fakhrul semangkin keras mengurus Darul
Hingga pada suatu ketika disaat pulang sekolah, Fakhrul terpaksa harus menjemput Fakhrul karena Dinda yang tidak bisa di hubungi...
"Permisi pak... mencari siapa ya pak ?" Tanya seorang guru kepada Fakhrul... pasalnya Fakhrul daritadi mondar mandir melihat kesekeliling sekolah mencari keberadaan Darul...
"Eh iya pak... saya mencari anak saya namanya Darul..." ucap Fakhrul
"Oh... kebetulan saya walikelas Darul... tadi dia permisi kerja kelompok di rumah temennya... sebelumnya saya udah menawarkan untuk memberitahukan orangtuanya... tapi dia menolak pak..." jelas guru itu...
"Hmm yasudah pak.. terimakasih ya..." ucap Fakhrul sambil berjabat tangan
Dasar anak kurang ajar !!! Pergi bukannya ngasi tau ... liat aja nanti kamu pulang bakalan habis saya buat !! Ini pasti gara gara mamanya selalu manjain dia !-_ Bathin Fakhrul
Jam telah menunjukkan pukul 14.00 WIB Fakhrul menunggu kepulangan Darul... lengkap dengan sebatang rotan di tangannya... beberapa menit kemudian...
Klek...
"Ass..." belum selesai mengucap salam, Darul terdiam dan terkejut melihat keberadaan ayahnya didepan matanya
"Darimana kamu !!" Bentak Fakhrul
"Tadi aku ke rumah kawan kerja kelompok..." ucap Darul sambil menatap wajah Fakhrul yg sudah memerah
"Kenapa ga izin ?" Tanya Fakhrul
"Tadi gaada handphone.." jawab Darul dengan singkat dan menatap wajah Fakhrul tanpa getir
"Dasar pembohong !" Bentak Fakhrul dan
Plak... ctasss... bumsss...
Beberapa pukulan berhasil mendarat mulus sekali di tubuh Darul membuatnya berteriak kesakitan... ini bukan hal yang pertama kalinya... sudah sering sekali hal ini terjadi...
"Ayah kenapa sih !! Aku gasalah !" Bentak Darul
Plakk....
Tamparan keras kembali mendarat di pipi Darul oleh tabgan Fakhrul yang keras
"Kamu masih bohong ? Tadi saya kesekolah kamu...!" Ucap Fakhrul dan membuat Darul terdiam
"Sini !!" Fakhrul menggeret tubuh Darul dengan menarik bajunya sampai ke lantai 2 kamar Darul hingga baju Darul sedikit robek... kalian pasti bisa bayangin seberapa kuat Fakhrul menggeretnya dengan paksa
"Masuk !!! Kamu ga akan bisa keluar dari kamar ini !" Bentak Fakhrul dan langsung mengunci kamar Darul dan membiarkan Darul di dalam kamar
Hingga pada malam hari ketika Fakhrul mau mendinginkan suasana dan membuka pintu kamar Darul, dilihatnya Darul telah tidak ada di kamarnya dan dilihatnya jendela kamar yang sudah terbuka lebar...
Membuat kepala Fakhrul berapi api... untuk pertama kalinya Darul sporing dari rumah...
Beberapa Minggu kemudian setelah Darul pulang ke rumah....
Hariini Khalid meminta izin kepada ayahnya untuk pergi berkeliling kota... sudah cukup lama ia meninggalkan kota ini... sekarang dia sudah menduduki bangku SMA dan tak lama lagi ia akan menjadi seorang pria dewasa seutuhnya...
Sedangkan kedua adik perempuannya Ara dan Qila sudah duduk di bangku SMP dan sebentar lagi mereka akan melanjutkan ke SMA
Mereka sangat jarang sekali pulang kerumah karena Fakhrul yang selalu mengunjungi mereka... mereka lah satu satunya yang ia miliki sekarang ini...
Disisi lain, Darul tumbuh menjadi seorang anak yang nakal... ia sekarang duduk di bangku kelas 1 SMP negeri di dekat komplek mereka...
Setiap bulan, Fakhrul tidak pernah absen mendapatkan surat panggilan kesekolah Darul... bukannya karena prestasi yang di raihnya, tapi malahan karena kenakalan yang sudah semangkin di luar batas
Disaat Khalid sedang berkeliling menggunakan motornya, ia melihat kerumunan anak SMP yang dengan nikmatnya merokok di pinggir jalan
Astagfirullah... Sudah rusak sekali mental anak sekarang _-bathin Khalid
Khalid pun penasaran dengan anak anak itu dan menghampirinya... ia sangat terkejut melihat Darul ikut dalam sekelompok anak anak tersebut...
Dengan cepat Khalid langsung menarik tangan Darul dan membuang rokok yang ada di jemari Darul
"Siapa yang ngajari kamu seperti ini ? Abi ga pernah ngajarin kamu seperti ini !" Bentak Khalid dengan tatapan mematikan kearah teman teman Darul
"Emangnya apa peduli elo... elu itu cuman abang tiri gue,..." jawab Darul dengan entengnya dan menghempaskan tangan Khalid
"Ayo kita pulang !..." printah Khalid dan menarik tangan Darul dengan kuat
"Apaan sih elo... lepas gak ! Klo gak habis lu kami hajar..." tantang Darul namun tak membuat Khalid gentar dan terus menarik Darul naik ke motor
Brak...
Pukulan benda keras berhasil mengenai punggung Khalid dengan sangat kuat... sontak ia melepaskan genggaman tangannya dan mengarah ke sumber pukulan
"Kalau berani jangan pakai senjata dong..." tanpa aba aba, Khalid langsung membalas pukulan itu dengan tangan kosong dan hanya sekali pukulan, pelipis salah satu teman Darul langsung berdarah
"Siapa lagi ?" Tantang Khalid dengan tangan yang masih mengepal dan membuat semua lawannya berhamburan dan berlari
Dengan cepat Khalid membawa Darul pulang ke rumah ........
Khalid memarkirkan motornya di garasi, sedangkan Darul langsung masuk kedalam rumah
"Hey... dari mana kamu ! Kenapa masuk rumah ga salam dulu ? Keluar !!" perintah Fakhrul namun tak di respon sedikitpun oleh Darul
"Dasar kurang ajar !!!" Emosi Fakhrul meningkat dan hampir saja satu pukulan mengenai tubuh Darul... untungnya Khalid menghentikannya
"Abi...." teriak Khalid saat ia melihat abinya akan memukul Darul
Fakhrul langsung menghampiri Khalid dan membiarkan Darul pergi ke kamarnya
"Astagfirullah... kamu kenapa kok bisa gini nak ? Kok berantakan baju kamu ? Nah ini kok kotor di punggung kamu..?" Tanya Fakrul sambil memperhatikan wajah dan tubuh anak kesayangannya itu
"Enggak apa apa kok bi... tadi cuma berantem dikit..." jawab Khalid dengan jujur
"Kamu ? Berantem ? Abi ada ngajari kamu berantem ?" Tanya Fakhrul dengan nada pelan
"Maaf bi... Khalid engga sengaja... tadi Khalid di pukul duluan sama temen temennya Darul.. disitu mereka lagi merokok... jadi Khalid balas pukulannya bi..." jelas Khalid
"Hmm Yasudah kalau gitu... kamu mandi dan istirahat ya..."perintah Fakhrul dan langsung di patuhi oleh Khalid
Bersambung,...
Ttd. Al Hazmi Fakhrul Alim
Tebing Tinggi, 23 Juni 2020
#TantanganMenulisGurusiana
#TantanganHari70
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar