Alhuda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Andaiku punya sayap

Andaiku punya sayap

Tempat tugas yang tidak lancar transportasinya membuat hari-hariku harus selalu bergantung dengan orang lain.

Pagi itu pagi senin yang mana aku harus berangkat ke tempat pengabdianku. Pagi ini yang mengantarkanku adalah ayahku. Jam 05.50 ayah sudah sampai di rumah sebab ayah tidak tinggal serumah denganku.

Tit tit klason motor ayah sudah berbunyi d halaman. Siap nak kita berangkat seru ayah dari luar, ku jawab tunggu yah sebentar....sambil menjangkau tas yang berisi peralatan dan bekal untuk seminggu ke depan aku pamit sama umi..Umi ku berangkat ya...ya..nak hati-hati ya...sambil salaman ku cium wajah polos umiku yang selalu mendoakan sampai sekarang.

Mulailah kami menelusuri jalan ke tempat yang akan di tuju,aku dan ayahku menembus dinginnya suasana pagi itu.

Baru dua menit perjalaan aku teringat berdoa...Ya Alllah selamatkanlah sampai ketujuan..Aamiin...

Tidak lama setelah berdoa tiba-tiba di luar dugaan motor kami terjatuh tanpa diketahui penyebabnya. Aku terpental agak jauh dari ayahku. Ku cari ayah ternyata beliau tidak sadarkan diri. Aku berteriak minta tolong tapi tidak ada yang datang. Ku mulai menangis melihat keadaan ayah yang begitu parah darah banyak disekitar mulut dan matanya. Sungguh hancurnya hatiku gara-garaku ayah cidera. Pikiranku mulai dihinggapi rasa bersalah yang telah membuat orang yang berjasa dalam hidupku itu terkapar lemah di jalanan.

Beberapa menit setelah kejadian barulah ada yang mau menolong kami. Berhenti sebuah mobil angkutan umum,dialah yang membawa kami ke tempat prakrek bidan.terima kasih yang tak terhingga aku ucapkan kepada penolong itu. Sesampai di tempat bidan itu ayah di periksanya. Dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata darah yang banyak mengalir itu akibat pecahan kaca mata yang masuk ke dalam mata ayah.

Aku ternyata tidak bisa menggerakkan kaki ku karena patah tulang akibat kecelakaan itu. Ternyata aku dan ayahku sama mengalami cidera yang parah. Hatiku begitu sangat pedih melihat ayah...Ayah maafkan aku yang sampai sekarang masih membuat ayah menderita bukannya menyenangkanmu ayah...

Mulailah kami berdua menjalani perawatan tapi berbeda tempat. Ayah di rawat di rumah istri mudanya sementara aku di rawat umiku.

Aku ingin sekali melihat ayah tapi apa daya aku juga tidak bisa berjalan kaki tak punya daya untuk berjalan. Sesal di hati selalu hadir ..Andaikan aku punya sayap kan ku lihat ayah tiap hari walau kaki tak bisa berjalan..Andaikan ku punya sayap ku kan terbang tanpa harus mengganggu orang lain,tanpa harus mengorbankan orang...

Sejak kejadian itu mata ayah tidak bisa melihat yang sebelah kanan, dan aku tidak bisa berjalan. Tapi keinginan hati selalu rindu melihat ayah. Sehingga waktu kakakku pulang aku minta antarkan ke rumah ayah. Pergilah kami melihat ayah ke rumah beliau. Sampai di rumah ayah, aku tak menyangka kejadian ini.Ayah langsung memelukku dan menangis sambil berbicara maafkan ayah nak...gara-gara ayah anakku tidak bisa berjalan alias patah,akupun menangis sambil berbicara ayah tidak bisa melihat juga gara-gara aku..Andaikan ayah tidak mengantarkanku pasti ayah tidah menderita seperti sekarang...Maafkan aku ayah....

Dua bulan sudah, aku kembali ke tempat tugasku walau dalam keadaan belum sehat.Aku pergi k tempat pengabdian dengan kaki pakai alat bantu.

Sejak itu aku berjanji tidak akan mengganggu orang lain lagi untuk mengantarkanku. Mulailah aku berusaha mencari jalan bagaimana sampai ke tempat tugas tidak lagi di antar.

Dulu pagi-pagi mengejar waktu sekarang tidak lagi,aku kembali ke daerah pengabdianku sore minggu lagi dengan mobil angkutan umum lagi.Memang susah kalau segala tidak pandai membawa kendaraan.

Andaiku punya sayap ku kan terbang kemana aku suka,tapi apa daya semua tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita.

Alumni kppl liko

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post