Ali Mustahib Elyas

Lahir di Pati Jawa Tengah pada 1967. Pendidikan dasar hingga menegah atas (Ibtidaiyah-Aliyah) ditempuh di satu madrasah yang sama. Sejak 1985 tinggal di Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Atasi Problem Literasi

Atasi Problem Literasi

Entah sudah yang ke berapa kali hoax diproduksi dan disebar luaskan dengan gencar sekali. Anehnya, banyak sekali orang yang percaya, termasuk para guru di sekolah. Yang terbaru adalah foto Khabib, petarung Russia, yang dipalsukan menjadi seolah-olah dia membentangkan kaos bertuliskan dukungan kepada salah satu calon Presiden Indonesia.

Berita bohong semacam itu sangat tidak pantas disebar luaskan (QS. Annur, 16) bukan saja karena mencederai demokrasi di musim kontestasi politik di negeri sendiri tetapi sekaligus fitnah bagi orang lain, khususnya bagi mereka yang ada dalam foto editan itu. Apalagi itu menyangkut tokoh olahragawan terkenal seperti Khabib. Kita pasti tahu bagaimana ia tersinggung berat karena harga dirinya dilecehkan orang lain justru saat ia baru saja menaklukkan Conor McGregor, lawan tangguhnya, di ring UFC (Ultimate Fighting Championship).

"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang seorang fasiq kepada kalian dengan membawa berita, maka telitilah dulu, agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas kelakuan kalian (QS. Alhujurat, 6)

Dahsyat sekali peringatan Qur'an itu. Tapi nyatanya banyak yang gak peduli. Termasuk umat Islam sendiri. Sebagai Muslim, tentu pernah bahkan selalu membaca Qur'an. Tapi bisa jadi, pembacaan itu baru sebatas membunyikan huruf-huruf, plus sangat menjaga ketepatan bunyinya (makharijul-huruf).

Tentu tidak ada salahnya usaha untuk membaca Qur'an seperti itu. Tapi itu belum cukup karena Qur'an bukan sekedar bacaan. Bahkan yg terpenting, Qur'an itu panduan hidup agar manusia tetap pada kemanusiaannya.

Sungguh ironi yang maha besar bila beberapa waktu lalu kita menyaksikan adanya sikap menghina orang lain yang salah membaca "Alfatihah" menjadi "Alpatekah" justru di arena musabaqah tilawatil-qur'an (MTQ) nasional.

Padahal event perlombaan itu sebetulnya sudah diupayakan agar lebih baik kualitasnya. Yakni tidak sekedar adu keindahan suara tetapi juga sekaligus adu kemampuan memahami makna yang terkandung dalam Qur'an. Dengan ini mestinya kita tidak mudah lagi menghina dan menyebar luaskan berita. Apalagi berita yang tidak jelas sumbernya dan bahkan tidak benar sama sekali.

Qur'an yang diturunkan Allah melalui Muhammad bertujuan agar manusia menjadi literat dan bermartabat sepanjang hayat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju Pak Ustadz

15 Oct
Balas

Sepakat mari membumikan Al Quran malalui literasi

14 Oct
Balas

sejak pertama diturunkan, ternyata Qur'an sangat peduli literasi ya Pak Mulya.

14 Oct

Betul... harus be smart reader....

14 Oct
Balas

yess....smart sekali Bu Nikmah

14 Oct

Setuju 100% pak guru..

14 Oct
Balas

Terima kasih Pak Taufik Sentana

14 Oct

Lereeesss

14 Oct
Balas

njih Bu Tanti. Suwun

14 Oct



search

New Post