#Tantangan Gurusiana

Menulis Hari Ke-2 (380)

Rasa kantuk sudah menyerangku, tak kuat rasanya untuk melanjutkan obrolan di beranda rumah. Badan terasa pegal dan kepala pusing mungkin menahan kantuk. Aku, bang Naman, bang Udin, serta keponakanku Awa asyik membicarakan bentuk rumah kontrakan yang aku buat. Rencana aku akan membuat kontrakan empat buah, atas dua dan di bawah dua. Itu kurencakan untuk masa tuaku nanti. Bila ku pensiun sudah ada penghasilan dari kontrakan itu. Apalagi bila ku pensiun putriku nanti baru lulus SMA. Bila Allah mwngizinkan umurku masih panjang ku ingin putriku nanti kuliah. Walau sudah kusiapkan asuransi pendidikan untunya. Rasa kantuk tak tertahan akhirnya ku ajak putriku masuk rumah untuk tidur.

Sebelum tidur mataku tertuju ke gawaiku. Kubuka takut ada info penting dari gruo sekolah. Setelah kubuka WA tak ada info yang penting. Mataku tertuju kepada no WA yang tak ku kenal. Kubuka lalu kulihat ada beberapa kali teleponku. Aku semakin penasaran, "ini no siapa? " tanyaku dalam hati. Lalu kulihat ada sebuah pesan tertulis " Po ini Wati ". Aku bertanya dalam hati" Wati siapa ya?" Ku coba ingat -ingar nama Wati. Kucari-cari dalam pikiranku. Tiba-tiba telepon berdering kuangkat " Halo Po Lia ini Wati" kuingat suaranya baru aku tahu. "Oh.....Wati, ada apa Wati?", tanyaku sambil penasaran tumben telepon ada apa ya? Tanya dalam hati.

Bersambung.....

Jakarta, 14 Juni 2021