Ali Ansori

WIDYAISWARA MADYA LPMP Baru Mau menjadi penulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU LEBIH PENTING DARIPADA METODE

GURU LEBIH PENTING DARIPADA METODE

“Wal mudarris ahammu minat thoriqah” merupakan lanjutan prakata hikmah K.H. Hasan Abdullah Sahal untuk menghibau para guru agar memahami filosofi mengajar bahwa guru lebih penting daripada metode. Menurut beliau, meskipun seorang guru mengenal dan memahami suatu metode pengajaran tapi dalam pelaksanaan pembelajaran dialah sosok yang harus pandai mendesainnya, yaitu memilih model yang tepat sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik siswa. Ibarat sebuah pribahasa yang berbunyi The man behind the Gun, maka peran guru adalah orang yang berada dibalik pengajarannya. Artinya, dengan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang ia miliki, ia harus mampu menentukan harus apa dan bagaimana. Selanjutnya mengkritisi setiap langkah tindakannya sesaat setelah selesainya kegiatan pembelajaran. Simpulannya, seorang guru merupakan desainer dan sutradara atau otak di balik semua pengajarannya. Sekaligus ia juga termasuk bintang yang berperan didalamnya.

Sebagai seorang desainer, sutradara dan bintang dalam pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran di kelas, lantas apa yang harus dilakukan seorang guru agar ia mampu memainkan peran-peran tersebut. Pertama, ia harus menjadi seorang pembelajar. Pembelajar adalah orang yang selalu tumbuh dalam kehidupan dan tidak akan pernah mengklaim bahwa mereka tahu semuanya. Seorang guru akan ditantang setiap hari dengan tugas baru yang akan membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Daripada itu seorang guru tentu harus banyak mempelajari apa yang menjadi kebutuhan ia mengajar baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Misalnya, Ia harus mengenal dan memahami teori-teori yang bisa menjadi landasan filosofis bagi metode pengajaran, antara lain Behaviorism, Social Cognitive Theory, The Multiple Intelligences Theory, Constructivism dan Universal Design for Learning. Dari situ, secara praktis ia dituntut untuk mengembangkan sejumlah besar gaya mengajar yang berbeda, atau biasa yang disebut strategi. Setiap guru harus memiliki segudang strategi untuk digunakan setiap minggu dan bahkan setiap hari untuk membangun hubungan, menjaga siswa terlibat dan bahkan menjaga para guru dari rasa bosan dengan materi mereka sendiri.

Kedua, sebagai pemikir. Dalam mengembangkan strategi mengajar dikelas, seorang guru harus memikirkan secara matang model, metode, dan tehnik apa yang hendak ia terapkan. Selanjutnya ia juga harus memikirkan bagaimana kesesuaian hal-hal diatas dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik siswa yang diajar. Ada beberapa model yang dalam pengembangan kurikulum 2013 sangat dianjurkan untuk dipakai, yaitu: Discovery, Inquiry, Problem Based dan Project Based. Nah dari keempat metode tersebut seorang guru harus selektif memilih model mana yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Disamping ia juga harus memikirkan metode dan tehnik apa yang bisa diterapkan untuk menjalankan sebuah model yang sudah dianggap tepat. Yang tak kalah penting sebagai seorang pemikir, ia mesti menganalis silabus, Kompetensi Inti, Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi, mengkaji buku pegangan guru dan siswa, merancang RPP, membuat worksheet dan instrument penilaian, karena kesemuanya terkait dengan penerapan strategi pengajaran.

Ketiga, sebagai fasilitator. Jelas bahwa kebutuhan kelas abad ke-21 sangat berbeda dari kebutuhan kelas abad ke-20. Di kelas abad ke-21, guru adalah fasilitator pembelajaran siswa dan pencipta lingkungan kelas yang produktif, di mana siswa dapat mengembangkan keterampilan yang mungkin mereka butuhkan saat ini atau di masa depan. Disini, tujuan utama guru mengajar adalah membantu siswa belajar dengan bercirikan ketrampilan Abad 21, atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Dengan pemahamannya terhadap metode pengajaran, ia harus mampu memudahkan siswa untuk belajar sesuai dengan tujuan dari indikator pencapaian kompetensi yang sudah dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Fasilitasi ini bisa berupa penerapan model, metode dan tehnik tertentu, penggunaan lembar kerja yang didalamnya terdapat Graphic Organizers, pemakaian media dan alat peraga, dan pengelompokkan siswa agar terciptanya learning community yang baik. Semua ini dilakukan untuk menjalankan strategi pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.

Keempat, sebagai orang tua. Peran seorang guru jelas lebih dari sekadar merencanakan dan melaksanakan rencana pelajaran. Dalam beberapa hal, karena guru menghabiskan begitu banyak waktu dengan siswa, ia dapat menjadi orang tua ketiga siswa. Guru dapat menjadi panutan positif yang konstan bagi siswa mereka, terutama untuk anak-anak yang tidak memiliki fondasi keluarga yang kuat. Tentu saja, peran guru sebagai semi-orangtua sangat tergantung pada usia dan tingkat anak-anak yang mereka ajar. Guru taman kanak-kanak mengembangkan keterampilan dasar pada anak-anaknya yang diperlukan untuk unggul dan maju ke tahun berikutnya, sementara seorang guru di kelas menengah mengajarkan informasi spesifik tentang mata pelajaran tertentu. Dengan berperan layaknya orangtua yang merawat juga mencintai siswa, seorang guru secara spikologis harus mengetahui karakter dan kondisi peserta didik agar ia dapat menjalankan strategi pengajaran yang terukur dan tepat.

Menegaskan kembali apa yang sudah ditekankan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, bahwa memang peran guru lebih penting dari metode pengajaran itu sendiri. Metode sebaik apapun tidak akan bisa bekerja dengan baik bila seorang guru tidak bisa menjadi seorang desainer, sutradara dan bintang yang baik pula. Semoga kita para guru bisa memainkan berbagai peran dalam mengajar dan membelajarkan anak didik kita.

Pangkalpinang, 24 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Informatif dan berguna sekali bagi kami para guru Pak. Izin share ke WAG yaa pak. Terima kasih. Barakallah

26 Feb
Balas

Silahkan ibu, semoga bermanfaat.

26 Feb



search

New Post