Ali Azis

Ali Azis guru MIN 1 Jakarta Barat adalah ASN Kemenag 1997, sebelumnya pernah dipindahkan ke MIN 11 Pegadungan, lalu kembali lagi ke MIN 1 Jakarta Barat 2005. Pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
ALI DAN SEPEDA ONTEL

ALI DAN SEPEDA ONTEL

Kala itu Ali baru saja naik kelas dari kelas 1 SD ke kelas 2, ia ingin minta hadiah dari ayahnya karena naik kelas dan mendapatkan peringkat 5 besar. Tetapi keinginan Ali untuk minta dibelikan sepeda kepada ayah tidak belihat kondisi ayahnya, pokoknya dia minta dibelikan sepeda.

Karena jarak rumah ke sekolah itu teramat jauh, maka sang ayahpun terpaksa harus memenuhi keinginan anaknya membelikan sepeda. Namun sang ayah membeli sepeda untuk anaknya itu mengukur kekuatan ekonominya.

Akhirnya sang ayah berangkat ke Tangerang untuk membelikan sepeda anaknya. Sesampainya sang ayah di tempat, nampak sengaja bertemu dengan kawan lama, yang kebetulan mau menjual sepeda ontel, akhirnya sang ayah tampak pikir panjang bermaksud ingin membeli sepeda itu untuk anaknya. Setelah bernego dan bertransaksi dibelilah sepeda itu oleh ayah Ali, tentu dengan harga yang relatif murah dan terjangkau dengan kemampuannya.

Akhirnya setelah mendapatkan sepeda itu ayah Ali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, dipanggillah anaknya Ali yang sedang bermaen bersama teman-temannya di luar.

"Ali, ini ayah sudah belikan sepeda untukmu", kata ayahnya kepada Ali,

"kok sepeda begini yah", jawab Ali,

"Ini sepeda besar untuk orang tua, tidak cocok untuk anak-anak,. jawab Ali kepada ayahnya.

" habis bagaimana lagi, ayah tidak punya banyak uang untuk membeli sepeda yang bagus untukmu nak".

"ayah hanya bisa membelikan sepeda itu untukmu", ini pun kebetulan ayah dapat beli dari teman ayah, kalau tidak, pasti ayah tidak sanggup membelikan sepeda untukmu".

Maafin ayah ya nak, hanya ini yang dapat ayah berikan untukmu.

Akhirnya dengan perasaan agak kecewa, Ali menerima sepeda pemberian ayahnya itu.

Kemudian ayahnya mengajarkan Ali untuk menaiki sepeda tersebut. Karena Ali masih kecil dengan sepeda ontel model batang agak kesulitan menaikinya. Ayahnya mengajarkannya untuk menggoes dari bawah batang sepeda. Dengan ketekunan dan keseriusannya Ali pun akhirnya bisa menaiki sepeda batang tersebut. Sesekali ayahnya mengajarkan langsung naik dari atas batang, walaupun kakinya tidak sampai menyentuh tanah. Dengan bantuan ayahnya, Ali terus berlatih belajar sepeda batang itu. Walaupun kalau mau naik dan turun dari sepeda harus dibantu dipegangi. Sesekali Ali belajar sendiri, naek dari pagar atau tembok tampak bantuan ayahnya.

Ali terus berlatih untuk menaklukkan sepeda ontel besar yang berbatang itu, agar dia dapat ke sekolah mengendarai sepeda ontel tersebut. Kalau dia malas naik ke atas batang sepeda itu, dia menaiki dari bawah batang sepeda. Kalau dia ingin naik dari atas batang harus dibantu oleh orang lain, atau dia menggunakan tembok atau pagar. Begitu pula untuk turun dari sepeda ontel itu karena kaki tidak sampai ke tanah, dia mesti mencari pagar atau tembok untuk membantunya turun dari sepeda tersebut. Kalau tidak didapati pagar atau tembok Ali harus turun dari sepedanya dengan banting diri, gedubrak. Sungguh luar biasa perjuangan Ali untuk bisa naek sepeda ontel besar itu untuk bisa ke sekolah naik sepeda. walaupun sering kali terjatuh, bahkan terkadang harus banting diri dari sepeda tersebut karena tidak bisa turun.

Ha ha haaaaaaa, luar biasa.

Jakarta, 13 Januari 2022

Guru MIN 1 JAKARTA

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post