AMPLOP COKLAT
#TAGUR 99#
Sejak kecil, setiap kali Weni bertanya tentang ayahnya kepada ibunya, ibunya selalu berusaha mengalihkan.
“Kalau sudah besar kamu akan tahu siapa bapakmu” itu selalu jawabannya. Ibu selalu meminta Weni untuk belajar dan melanjutkan hingga sampai perguruan tinggi. Untuk apa pikir Weni toh akhirnya tetep jadi SPG saat sudah lulus kuliah. Ibunya tetap bersikeras agar Weni melanjutkan pendidikannya hingga Perguruan Tinggi.
Weni sudah lulus dan bertanya lagi tentang bapaknya. Ibunya hanya menjawab
“Kalau kamu sudah kerja kamu akan tahu bapakmu”. Weni sudah mencoba melamar kemana-mana namun belum juga ada hasilnya. Akhirnya ibunya memberikan sebuah amplop coklat berukuran folio. Dia menyuruh Weni untuk mendatangi kantor yang alamatnya tertulis di sisi amplop.
“Berikan ini kepada pimpinan kantor. Bilang saja dari ibu, dan kamu akan tahu siapa bapakmu”.
Tiga jam perjalanan untuk sampai pada alamat yang dituju. Petugas keamanan menahan Weni di pintu gerbang sebelum dia mendapat persetujuan untuk memasukkan Weni ke gedung yang cukup besar itu. Satu jam bikin keringat Weni terkuras dengan menahan rasa lapar dan haus, hingga akhirnya Weni diminta menunggu di ruang lobi. Tak lama sang ketua Pimpinan pun datang. Weni menyodorkan amplop coklat dari ibunya. Lelaki itu tertawa lepas saat membukanya.
“Hahaha….. hanya selembar puisi. Namamu siapa. Dari mana kamu dapatkan ini” sungguh Weni mengira amplop itu berisi lamaran untuk kerja.
#Mojokerto, 1 September 2020#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lo...emangnya bapaknya weni itu puisi.? Ah......gk jelas!
bapake Weni yang bikin puisi
Keren bun
Amplop coklat yg msntab, he
Terimakasih, Salam literasi
Semangat berliterasi bu, sukses selalu