PASRAH (4)
#TAGUR 79#
Sudah hampir satu tahun Yeni menjadi pramusaji restauran di hotel Surya. Kali ini dia harus menyiapkan hidangan yang disajikan untuk para peserta seminar yang digelar selama dua hari di hotel itu.
“Yeni?! Yeni... kamu kerja di sini?!” sapa Dicky tak menyangka bertemu Yeni. Yeni sedang menyiapkan santapan untuk break para tamu peserta seminar. Dia sempat kaget melihat Dicky.
“Dicky?! Kamu sekarang ...” Yeni tak kuasa, tak menyangka bisa bertemu Dicky.
“Yeni besok aku akan melamarmu,” bisik Dicky.
“Tapi ...”
“Tak usah tapi-tapian. Tiga bulan lagi kita akan ke Jepang. Kamu masih tinggal di rumahmu yang dulu kan? Tunggu aku ya, aku akan melamarmu besok”
“Dicky ...” rasanya Yeni ingin menjerit.
“Ya sudah aku masuk dulu ya, sesi berikutnya sudah hampir mulai.” Dicky pamit.
“Hmm....eh... iya, iya...” Yeni masih tertegun.
“Ingat ya, besok sore aku akan datang.” Yeni terdiam, hatinya bergejolak tak menentu, antara bahagia, cemas, dan sedih beraduk jadi satu.
Seminggu kemudian Dicky dan Yeni menikah. Dicky telah menyiapkan segalanya sebelumnya. Ibu Yeni kini bisa menangis lagi, tangisan bahagia menyaksikan pernikahan putrinya. Yeni telah membuat keputusan, tak peduli apa yang akan terjadi. Yeni akan siap apapun seandainya Dicky telah tahu siapa Yeni sejatinya.
“Semoga selamanya kebaikan mengiringi langkahku.” Do’a Yeni disetiap waktunya.
#tamat
#Mojokerto, 12 Agustus 2020#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeeen bgt bu. Sukses terus ya hu