#TAGUR 58#

New Normal, hampir sebulan telah diberlakukan. Seperti binatang keluar dari kandangnya. Jalanan mulai berseliweran kendaraan dari yang bermotor hingga sepeda ontel. Tetap bermasker dan jaga jarak. Itu hanya beberapa hari saja.

Waktu terus berputar. Seolah setiap orang lupa ini masih pandemic. Pesepeda makin merebak, karena dirasa sebagai transportasi yang paling aman. Selain itu bersepeda bisa sebagai sarana travelling yang ashik selain olahraga.

Beberapa toko bahkan hampir semua toko sepeda mengalami pelonjakan dalam penjualan hingga kehabisan stok. Harga sepeda pun jadi ikut melonjak karena banyaknya permintaan.

Setiap pagi pesepeda memenuhi jalanan. Menjadi penguasa jalanan. Karena komunitasnya paling banyak. Nakalnya, tidak memberi peluang jalan bagi pengendara bermotor.

Suatu pagi muncullah insiden. Terjadi kericuhan antara pesepeda dan pengendara motor, gegara pengendara motor tak bisa lewat tertutup para pesepeda yang semena-mena tidak berusaha menepi. Seru juga perseteruan itu. Hingga petugas keamanan harus turun jalan untuk melerai mereka.

Sejak peristiwa itu kota tertutup bagi semua pesepeda yang akan memasuki atau pun keluar kota. Tertutup bukan karena Corona, tetapi karena pengendara yang terlena hingga lengah.

#M0j0kerto, 22 Juli 2020#