#TAGUR 97#

Sudah dua tahun ini suamiku telah berubah. Sepertinya ada yang mengalihkan perhatiannya dariku. Padahal aku merasa telah menjadi istri yang baik. Tak ada yang bilang aku tidak cantik. Aku juga telah mendidik anak-anakku hingga menjadi anak-anak yang berprestasi dan penuh pengertian. Aku tidak percaya nama Saniya telah merebut hati suamiku. Aku tidak bisa hidup dalam ketidak pastian. Aku harus menyelesaikan masalah ini.

Sore itu aku berusaha menemukan alamat Saniya. Rumah itu sangat besar dan mewah. Seorang asisten rumah tangga mengantarku ke ruang tengah. Wanita cantik sedang yoga di tepi kolam renang. Tubuhnya tinggi semampai. Saniya, bisikku dalam hati. Aku tak sabar memastikan kejelasan hubungan Saniya dengan suamiku. Dia sedikit menyembunyikan rasa kaget saat aku memperkenalkan diri.

“Apakah suami saya akan menikahi anda” aku berusaha untuk tetap bisa menguasai emosi ini.

“Anda istrinya kenapa tidak Tanya sendiri kepada suami anda? Saya bukan wanita yang suka merebut suami orang” dengan tenang dia menjawab sambil memalingkan muka mengakhiri yoganya. Wanita itu tampak sangat bersahaja. Tak ada sedikitpun ekspresi marah atau tersinggung. Tak lama kami ngobrol, aku pun segera pamit.

Sepanjang perjalanan pulang aku bertanya sendiri dalam hati. Kenapa suamiku sangat terobsesi pada wanita itu, padahal dia lebih tua. Saniya, sepertinya aku pernah mengenal wajah itu. Yah, aku pernah mengenalnya. Wanita itu seperti mertuaku.

#Mojokerto, 30 Agustus 2020#