Ali Mahsun

Pengabdi di MTs Negeri 1 Grobogan Jawa Tengah, mata pelajaran bahasa Inggris. Ingin mempererat silaturahmi, hubungi di [email protected] ...

Selengkapnya
Navigasi Web
memori kecil di penyulingan...
Gambar : tanipedia.co.id

memori kecil di penyulingan...

Tagur11_menulis30hari_gurusiana.id

 

 

By: Ali Mahsun

 

“Loh, nak! Kenapa bajumu “teles kebes” dan kakimu terpincang-pincang?” cecarnya sebelum kami sempat menjawab.

 “Wa ‘alaikum salam.” Jawab kami hampir serentak. “Maaf pak! Kami datang agak telat karena ada sedikit halangan di jalan.” Kataku sambil terus memapah pundak si Fuad.

“Cepat bawa masuk. Duduklah dan tenangkan hatimu dulu, nak. Saya ambilkan obat untuk mengobati lukamu itu.”

Dia berlalu sebentar, kemudian datang lagi sambil membawa sebotol obat antiseptik. Dengan cekatan tangan pak Sobari mengobati luka si Fuad, kemudian membalutnya dengan selotip khusus untuk luka.

“Sudah beres. Untuk sementara jangan sampai kena oir dulu, mas. Biar lukanya cepat sembuh.”

Katanya sambil mempersilahkan kami untuk duduk kursi tamu terletak sisi kanan bangunan pabrik itu. Kamipun mengiyakan tanpa

“Nok, gagian jupukno wantah! Nak, cepet ambilkan air putih.” Tiba-tiba Pak Sobari memanggil seseorang yang kami juga tidak tahu siapa yang dimaksud.

“Nggih pak. Niki wantahe. Ya pak, ini air putihnya.” Seorang wanita muda kira-kira berusia 16 tahunan, keluar sambil membawa dua gelas air putih.

Aku sedikit tersentak, ternyata yang datang adalah wanita muda dengan lesung pipit di kedua pipinya. Sambil tersenyum manis dia menyodorkan dua gelas air putih ke hadapan kami.

“Monggo mas, dipun onjuk. Silahkan diminum, mas.” Sapanya dengan suara yang hampir tak kedengaran oleh kami.

“Ya, mbak. Terima Kasih.” Jawab kami hampir serentak. Untuk mengurangi rasa gugupku, aku menekuk-nekuk jari tanganku sehingga terdengan gemeretaknya. Sedangkan Fuad menggaruk-garuk rambut yang sebenarnya tidak gatal.

“La, gulo aren karo kelopone endi, Nok? La mana gula aren dan kelapane, Nak?” Sekali lagi pak Sobari menimpali.

Tanpa ada jawaban, dua buah cawan berisi beberapa potong gula aren dan kelapa terjulur dari tangan wanita muda itu. Senyum manisnya yang selalu terurai, menambah manisnya hidangan yang disajikannya.

“Ini anak saya, Aisyah. Baru saja lulus dari sekolah menengah Kejuruan di kota kecamatan. Katanya mau daftar di Farming. Doakan ya.” Kata pak Sobari tanpa kami minta.

“Iya pak.” Jawab kami spontan seperti dikomando.

 Setelah beberapa saat kami terdiam. Aku memulai maksud kedatangan kami di pabrik penyulingan minyak milik pak Sobari ini. Kuraba buku kecil yang kuselipkan di saku celanaku, dan kubaca sekali lagi. Jangan-jangan ada data yang kurang dari apa yang aku butuhkan.

“Begini pak, saya membutuhkan data berkaitan dengan proses penyulingan minyak cengkih. Boleh saya mengajukan beberapa pertanyaan, ya pak?” Aku bertanya dengan hati-hati, takut kalau sampai menyinggung perasaan pak Sobari. Karena ini berkaitan dengan pabrik, lebih tepatnya bengkel penyulingan miliknya.

“Oh ya, silahkan. Akan kujawab sebisa mungkin.” Jawab pak Sobari tenang.

“Sejak kapan bapak mengelola tempat penyulingan ini?” tanyaku yang pertama.

“Sebetulnya, saya hanya melanjutkan usaha dari orang tua, sejak ditinggal lima tahun yang lalu. Jawabnya seperti menarawang ke ujung tungku di sudut ruangan.

“Oh, maaf pak. Mengingatkan kembali kenangan itu.” Koreksiku dengan cepat.

“Oh ga apa-apa mas. Semua baik-baik saja kok.”

Akupun melanjutkan pada pertanyaan kedua, “Apa sih, diantara kegunaan minyak cengkih ini?”

“Siap mas! Diantar khasiat minyak cengkih atau asiri adalah untuk oabat sakit gigi karena minyak ini mengandung antiseptik yang berfungsi meredakan nyeri.” Jawab pak Sobari dengan lancar.

Menurutnya, minyak cengkih atau asiri ini juga dapat digunakan sebagai pengharum yang berfungsi untuk menyegarkan ruangan. Disamping mempunyai khasiat sebagai obat terapi untuk menenangkan syaraf, minyak ini apat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat flu dan batuk.

“Oh gitu. Banyak manfaatnya ya pak?” aku terbengong mengiyakan apa yang diterangkan pak Sobari.

Aku semakin tertarik terhadap apa yang diterangkan pak Sobari. Aku berusaha mencari tahu lebih jauh tentang seluk beluk minyak ajaib ini. Pertanyaan terakhir yang saya tanyakan adalah bagaimana proses pembuatan minyak cengkih itu. Beliau menjawabnya dengan lancar, menandakan bahwa memang benar-benar ahli dalam bidangnya itu.

Menurutnya, pembuatan minyak cengkih dimulai dari proses perebusan daun cengkih pada sebuah tungku besar yang ditutup rapat. Uap hasil perebusan itu kemudian dialirkan ke sebuah kolam pendingin (condensor). Di dalam kolam kondensor ini, uap air akan berubah menjadi cairan minyak dan air, dan kemudian diteruskan drum penampungan akhir. Karena berat massa air dan minyak yeng berbeda, maka minyak akan mengendap di bagian bawah.

Sampai disini, aku sangat puas dengan keterangan pak Sobari. Tak terasa, panas matahari sudah berada di atas kepala kita, menandakan bahwa hari sudah siang. Sinar yang menyeruak melalui lobang genting tanah liat, jatuh persis di atas meja dimana kita duduk bersama.

Tidak terasa sudah beberapa jam  aku berada di tempat pengolahan minyak cengkih ini. Sebuah tempat yang lebih tepat disebut sebagai bengkel kerja para perajin minyak cengkeh yang dipekerjakan oleh pak Sobari. Tempat dimana semburat wangi minyak cengkih dihasilkan, lalu disalurkan ke segala penjuru arah. Untuk memberikan kesegaran alami yang menenangkan jiwa. Setenang hatiku saat ini, saat melirik senyum manis yang tersembul dari kedua lesung pipitnya. Aisyah, anak pak Sobari yang diam-diam telah mencuri hati ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Oalah...ada Aisyah

03 Jun
Balas

Gih bu. Matur nuwun

04 Jun
Balas



search

New Post