~Kurengkuh asa tepian sanubari; Niskala~

Pandemi telah meluluh lantakkan hampir seluruh sendi-sendi kehidupan, tak terkecuali dunia entertainment. Sebagai seorang entertainer kelas pentigraf, Two-kyo harus mencari terobosan agar dapurnya masih bisa ngebul. Mulai dari mengiklankannya secara online, sampai menempel stiker di pohon-pohon pinggir jalan dan gardu-gardu pos kamling. Bahkan di musim haji ini, pemain kendang kempul ini juga merangkap berjualan hewan kurban musiman. Sebuah terobosan yang jelas-jelas ngawur, tidak ada korelasinya sama sekali.

Malam itu, Two-kyo mendapatkan order mengiringi penyanyi dangdut Raiso Go Young, tampil di gedung pertunjukan lesehan. Karena ini tawaran perdana semenjak pandemi, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Namun, niatnya itu mendapat penolakan serius dari istrinya Jian-thenan, yang mengetahui bahwa penyanyi itu adalah mantan Two-kyo ketika masih di SMA dulu. Meski akhirnya mengijinkan juga, namun dia mengirimkan detektif Upil-Ipil untuk menguntitnya.

Berbekal lup berlensa myopia tinggi, detektif kembar itu menyelinap di balik karpet, siap merekam segala kemungkinan yang terjadi. Alhasil, pertunjukanpun dimulai. Seluruh pemain bersiap-siap maju menuju panggung kehormatan melalui karpet merah, tak terkecuali Two-kyo. Sebagai tukang kendang tak profesional, dia siap melakukan apapun asal tak keluar dari pakem perkendangan. Di tengah asyiknya tangan menari-nari di atas kendang, tiba-tiba penyanyi berteriak, “Akang kendang, kalau aku bilang muter, ...muter ya! Muter, muter, maju, mundur.” Seketika itu pula dia memutar badannya, kendangpun berantakan. Dasaar!, Raiso Go Young penyanyinya.

Grobogan, 30 Juli 2020

#Pentigraf (25)

#tantangangurumenulis_30_gurusiana.id

By: Mistersun