~Meneroka hati menembus ruang rindu; Asmara~

Jian-jian memang luar biasa. Anak semata wayang pasangan Two-kyo dengan Jian-thenar itu, piawai memecahkan soal matematika. Namun, tidak untuk saat ini. Soal daring yang biasanya dapat dilahap dengan sempurna, kini masih teronggok di link google form gawai bututnya. Anak yang mempunyai hobi makan ‘sego puluk’ itu, mejan pikiran seperti kehilangan kepercayaan diri. Tidak tanggung-tanggung, dia sampai mengerahkan bala kurawanya ‘Si Kumis, untuk memberikan bantuan emergency atas benaknya yang mandek.

Belum tuntas tugas terdahulunya, dia mendapatkan lagi tugas tambahan dari guru ‘maya’nya. Dia tidak begitu paham perintahnya karena dibaca sambil menahan sakit di kakinya. Diapun minta bantuan ibunya yang sedang memasak ‘awuk-awuk’ kesukaannya di dapur. Sekilas melihat tugas anaknya itu, diapun menyerah, beralasan bahwa kakinya baru saja terkena tumpahan minyak panas. Akhirnya, wanita yang punya hobi ngemil ‘garam dapur’ itu, menyerahkan tugas negara itu kepada suaminya.

Malu terbongkar privasinya, Two-kyo berjibaku melaksanakan sabda ‘permaisuri’nya untuk mengerjakan PD (baca: Pekerjaan Daring) anaknya. Tidak ingin terbongkar ‘pengapesan'nya, dia mencari joki dari kampung sebelah. Setelah cocok dengan penampilan guru privat itu, mereka (nge)date di kedai kopi terdekat. Setelah terjadi kesepakatan berapa fee yang harus dibayar, Two-kyo berkata, “Bantu kami menggambar segitiga ‘sama’ kaki, kau lihat kuku kakiku kaku kaku begini.” Two-kyo menunjukkan kakinya yang bengkak segede buah kelapa.

Grobogan, 27 Juli 2020

#Pentigraf (22)

#tantangangurumenulis_27_gurusiana.id

By: Mistersun