Setelah tiga bulan siswa belajar di rumah, banyak suka dan duka yang di rasakan oleh orang tua. MTsN 12 Agam menjembatani hal itu, untuk mendengar hal itu Waki Kurikulum bapak Ali Mutasar, M.Pd. lansung memandu acara curhatan orang tua siswa. Dari curhatan tersebut umumnya orang tua sudah mengeluh selama tiga bulan belakangan ini anaknya dirumah saja artinya tidak datang kesekolah yang biasanya anaknya ketemu mulai dari jam 17.00 sampai pagi itu setiap hari yang ini 24 jam bersamanya. Masalah tingkah laku tak bisa di elakan lagi, mereka juga sudah mulai bosan sehingga aktivitasnya tidak bisa dibendung. Orang tua merasakan susahnya menjadi guru dirumah apalagi orang tua yang sibuk sehingga anaknya tidak terpantau lagi itu terpancar dari wajah-wajah orang tua yang sudah mulai putus asa.

Banyak keluh kesah orang tua selama anaknya dirumah, dari data yang di himpun atau dari curhatan yang di dengar orang tua siswa sudah mulai tak nyaman lagi anaknya belajar di rumah. Curhatan ini di bagi tiga sesi, agar tidak terlalu rame masih menggunakan ptotokol covid. Sesi pertama mulai jam 0730 sampai jam 09.30, lanjut sesi kedua 10.00- 12.00 dan sesi tiga jam 13.00 - 15.00. Capek memang luar biasa yang di rasakan oleh Waka Kurikulum mengedengarkan curhatan orang tua tetapi anak nikmat tersendiri curhatan ini lansung didengar dari mulut orang tua serta senangnya karena lansung dan melihat wajah orang tua yang sudah mulai bosan dengan keadaan ini. Curhatan ini dirancang oleh waka kurikulum sabagi bahan untuk menyusun program kurikulum menyambut tahun 2020/ 2021. 

 Dari hasil curhat yang disampaikan orang tua, bahwa orang tua sudah mulai keberatan anaknya yang full dirumah saja. Program yang ditwarkan oleh waka kurikulum yaitu yang pertama Daring dengan komitmen orang tua bersedia menyediakan hp android dan paket internet untuk anaknya. Yang kedua Luring hal ini komitmen orang tua harus mengatasi anaknya belajar dirumah serta adanya kerjasama orang tua dan madrasah. Yang bertiga tatap muka, tetapi ini bisa dilakukan oleh mandrasaj jika yang kedua poin di atas betul-betul tidak bisa dilaksanakan serta madrasah berada pada zona hijau. Untuk tatap muka seandainya di lakukan siswa dibagi dalam dua sesi, paling lama siwa di sekolah hanya empat jam. Komitmen yang ditawarkan orang tua bersedia memfasilitasi anaknya membawa makanan dan minuman dari rumah, siap menerima jika terjadi apa-apa tentang anaknya, siap memfasilitasi anaknya membawa hand sanitaizer, memakai masker serta membawa tikar shalat yang shif siang yang terakhir siap antar jemput. Angket yang diberikan sama orang tua, orang tua silahkan menentukan pilihannya dan angket serta surat pernyataan itu akan diserahkan ke madrasah secepatnya, dan ada juga yang lansung menyerahkan. Dengan curhatan ini waka kurikulum tidak ragu-ragu lagi dalam merancang proses PBM tahun 2020/ 2021 tetapi tetap berpegang kepada SK Dirjen No 2791 Tahun 2020 tentang Kurikulum Darurat serta SKB 3 Meteri.