Setelah hampir dua pekan siswa belajar dari rumah yaitu sejak tanggal 13 Juli 2020. Sekarang kita akan kaji dampak positif dan negatif dari BDR ini. Jika kita banding dampak positif dari negatif itu ibarat dua mata uang. Pertama positif, siswa lebih banyak berintegrasi dengan orang tua, yang selama ini orang tua sibuk, sekarang selama 24 jam full bersama anak-anak. Full bersama anak-anak secara otomatis akhlak dan kepribadian anak terpantau dengan baik tetapi dengan catatan jika orang tua betul-betul menerapkan BDR secara benar, jika tidak itu akan berakibat sebaliknya.

Ditinjau dari dampak negatif, sekolah tidak bisa leluasa mengevaluasi perkembangan siswa, maka banyak ditemukan dilapangan akhlak anak-anak bukan semakin baik, malah sebaliknya. Anak-anak tidak datang kesekolah di anjurkan untuk belajar di rumah malah siswa lebih banyak berkeliaraan di luar sekolah. Ditinjau dari efektifitas pembelajaran jauh dari yang di harapkan, anak-anak kurang semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, anak-anak sudah mulai jenuh dengan siatuasi sekarang.

Guru-guru sudah berusaha mengembangkan model-model pembelajaran, tetapi tanggapan siswa belum sepenuhnya bisa diharapkan. Siswa belum terbiasa berpikir kritis sehingga jika ditugaskan belajar mengamati dan menganalisis sesuatu hal, siswa merasa kewalahan. Saya menilai jika proses BDR ini berlama- lama diterapkan, ini bisa memupuk sikap kemalasan siswa dalam pembelajaran. Pemerintah harusnya sudah menerapkan alat evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan standar isi, jika tidak dievaluasi jika berlalu-lama seperti ini akan berakibat merosotnya akhlak dan kemampuan siswa dalam menghadapi tantangan zaman.