HILANG TAMPA JEJAK (Tantangan ke -5)
Shubuh ini tak seperti biasa, wajahmu tak hadir di depan ku, seluruh anggota keluarga merasa kehilangan. Biasanya setiap hari, dan setia waktu kau muncul di depan pintu, walaupun kadang kami tak mengingikan kehadiran mu. Makanan bersisa, walaupun kamu kurang suka makan nasi lebih suka makan lauk pauk, itu sudah disediakkan setiap jam makan. Ada makluk yang berteriak gembira merayakan kepergianmu, terpancar senyum dan tawa di wajah mereka juga terdengar terikan bahagia. Tapi bagi diri kami, meninggalkan luka yang mendalam, tak tahu langkah kaki ini mau cari kamu dimana, seluruh lorong-lorong telah disusuri untuk mencari kamu.
Siang ku tunggu lagi kedatangan mu, juga tak kamu tak datang, aku tak tahu apakah kau dizalimi orang lain, atau diterka oleh hewab buas, bisa jadi ditabrak oleh kendaraan, seluruh pikiran terlintas di kepalaku. Itu yang dirasakan oleh pak Andi, pagi sorenya ditanya sama putri pak Andi kok si berti ngak datang ya yah? Pak Budi menjawab dengan wajah sedih, ngak tahu juga sudah dua hari ini tidak kelihat hidung dari berti. Setiap waktu yang biasanya berti datang pintu sudah dibukakkan dengan. Buku-buku, pakaian serta makanan taka da lagi yang menjaga agar tidak memakan oleh hewan buas, rumah sunyi tampa kau ada disini. Seisi rumah pak Budi merasakan sangat kehilangan berti yang tak tahu entah kemana.
Semenjak kehadiran berti dirumah ini, kehidupan rumah ini berbeda, buku-buku yang disimpan tetap tersusun rapi tak aka lagi yang merusak, makanan aman ditinggalkan, serta hiruk pikuk rumah tidak ada lagi, hidup ini terasa damai dengan kadatanganmu. Walaupun kamu tidak dari kecil tinggal bersama kami, tetapi kamu maresa kamu bahagian dari anggota keluarga ini. Awal kedatanganmu banyak rasa curiga dengan tingkah laku mu, kadang kami merasa was-was, setelah beberapa bulan kami pelajari tingkah lakumu, kau adalah mupunyai sikap yang baik, dan patuh kepada kami serta tidak neko-neko. Dari penampilan kau terlihat selalu bersih dan rapi serta tidak jorok sehingga semua orang senang dengan kamu.
Rumah ini bersih ini adalah berkat berti ucap pak Budi, iya kata istri pak Budi, kita kwatir ya dengan dirinya ujar putri pak budi..betul kemana lagi kita akan mencarinya. Berti adalah kucing yang datang kerumah pak Budi, datang tampa diundang, hanya dsediakan makanan kemudia berti betah tinggal dirumah pak Budi. Berti mempunyai sikap yang baik, ngak mau makan sambal jika tidak ditawarka, semenjak kehadirannnya, tikus-tikus merasa katakutan, yang dulunya tikus-tikus bergembira sekali dirumah pak Budi, buku-buku yang tersusun rapi habis mereka obrak-abrik, makanan habis mereka cicipi. Awal kedatangan berti, setiap hari selalu mendapatkan tikus, karena senangnya tikus yang ia dapatkan selalu di lihatkan kepada kami, setlah diiznkan untuk dimakan baru dia makan, bahkan juga tidak dia makan hanya sekedar membunuh dan dia buang.
Berti ini dari segi makanan ia tidak doyan nasi, dia lebih doyan dengan yang berjenis ikan, ikan asin, ikan laut, ikan sawah, yang jelas berjenis ikan, sedangkan nasi hanya sebagai pelengkap saja. Berti sejak kedatangannya sudah 5 kali melahirkan, yang selau melahirkan anak berjumlah lima ekor, tetapi anaknya tidak pernah sampai besar. Ada yang hilang di ambil oleh orang lain, ada juga yang di makan oleh anjing, serta pernah juga ditabrak oleh kendaraan orang yang lewat. Saya kwatir ujar istri pak Budi, berti dimakan oleh anjing tetangga, kenapa seperti itu? Ujar pak Budi, iya anak berti juga pernah dimakan oleh anjing tetangga ujar istri pak Budi.
Tetangga pak Budi, mempunyai hewan peliharaan yaitu anjing, yang digunakan untuk pergi berburu, julahnya cukup banyak yaitu berkisar sebanyak lima ekor, pagi, dan sore tentanganya ini selalu membawah ajingnya untuk jalan sekeliling kampung. Pernah anak berti dimakan oleh anjing tetangga pak Budi, karena anjingnya bukan anjing biasa, anjingnya sangat bringas, jangan kan kuncing, orang pun mau dia makan. Keluarga pak Budi sangat merasa katakutan jika ada anjing tetangga yang di luar, dan orang yang punya anjing tersebut juga tidak mau di ajak kompromi, yang jelas bagi dia itu adalah hobynya tak peduli lingkungan seperti apa. Keluarga ini berpikir mungkin berti sudah habis ditelah oleh anjing tetangga tersebut, makanya tak pernah muncul lagi dirumah. Sekarang tikus-tikus senyum bahagian dengan kepergian berti tersebut, ia mulai bereaksi yang sudah lama tertunda. Berti kami sayang kamu semuanya..diamankah kau sekarang, capat pulang ya…ujar putri pak Budi dengan sedih.
Bukittinggi, 05 Mei 2020
Penulis [email protected]
gurumtsn12agam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar