Tahun ini berbeda denga tahun sebelumnya, kenapa berbeda pembaca? Jelas ya dulu setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MTsN 12 Agam tidak pernah ikut online, walaupun sudah ada anjuran dari Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat untuk online. Dari hasil kesepakatan dari majelis guru MTsN 12 Agam tetap laksanakan dengan manual, karena berbagai pertimbangan yang di lontarkan oleh majelis guru, misalnya ada di kampung yang tidak ada sinyal susah untuk mendaftar, atau anak-anak kebingungan dalam mendaftar karena tidak pernah. Nah dalam rapat setiap guru mempunyai argument tersendiri untuk tidak bisa online, akhirnya setiap tahun di adakan dalam bentuk manual.

Tahu ini apa yang hendak di kata, karena musibah corona yang tidak dibolehkan untuk manual. Banyak dari kalangan anak-anak SD yang biasanya belum mengenal teknologi sudah mengenal teknologi ini penyebabnya dari Stay At Home. Dari pemikiran kalangan guru-guru bahwa siswa baru tidak bisa mendaftar online, itu hipotesis sementara dari kalangan guru-guru. Ternyata MTsN 12 Agam yang sudah bukak dari tanggal 06 Mei 2020 pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online, ternyata hasilnya jauh di luar dari dugaan kita para guru-guru. Dari hasil mereka sudah bisa mendaftar sendiri tampa bantuan dari siapapun, mereka jika ada masalah dalam pendaftar mereka sudah bisa kontak whatshap guru-guru yang ada di link PPDB tersebut. Bahkan mereka lebih cangih dari yang kita banyangkan walaupun sekolahnya jauh dari keramain serta berada di lingkungan kampung.

Hasil yang di dapat, baru bukak pendaftra selama dua minggu, Alhamdulillah peminat sudah melebihi dari kuota yang tersedia, kita menyediakan kuota sebanyak 128 siswa baru karena MTsN 12 Agam mempunyai rombel hanya empat rombel, masing-masing rombel jumlah siswa 32 orang. Sedangkan yang mendaftar sekarang sudah mencapai 180 orang yang semuanya mendaftar lewat link yang kita sediakan dari madrasah. Kendalam selama Penerimaan Penserta Didik Baru (PPDB) tidak ada mengalami kendala yang berarti di lapangan, dari hipotesis awal ternyata bertolak belakang dari itu. Kemudia anak-anak umumnya tidak ada lagi yang tidak mempunyai handphone androin mereka walaupun masih kelas VI SD mereka sudah katif dimedia sosial, ini juga di dukung dengan kegiatan belajar dirumah.

Ternyata di lapangan perlu setiap ada ide, untuk membuktikan perlu ada pengalaman yang berarti, jika tidak maka kita cuma mempraduga yang ada. Tidak itu juga sampel yang kita hadapi dilapangan, seperti kamaren Ujian Akhir Madrasah (UAM) yang kita pertamanhya tidak yakin siswa bisa ikut ujian online, ternyata sorenya menjelang ujian kita adakan uji coba ujian ternyata, semua siswa mempunyai hanphon android, dari 99 siswa hanya 4 orang yang tidak punya handphone. Jika di analisis dalam matematika dari 99 orang siswa kelas IX MTsN 12 Agam hanya 4 orang yang tidak punya handphone android berarti sebesar 4% dari keseluruhan. dari kajian statistik hipotesisnya yang diajukan tidak diterima atau ditolak karena kecil dari 5% kendala yang di hadapi. Alhamdulillah ujiannya berjalan lancar dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)nya juga berjalan seperti yang diharapkan.