Sudah hampir empat bulan siswa belajar di rumah, suntuk sudah jelas ya, karena biasanya siswa datang kesekolah pagi pulang jam 15.00. Kegaitan seperti itu rutin dilakukan oleh Kakak dan Uni, semenjak corona maka kegiatan berubah 180 derjat, kakak dam uni biasanya suntuk bisa melepaskan suntuknya dengan memasak di dapur dan membuat menu yang mereka inginkan. Kegiatan seperti itu rutin dilakukan maka timbul kejenuhan bagi mereka, setalah segalanya upaya untuk menghilangkan kebosanan misalnya nonton tetapi itu kami juga tidak izinkan lama-lama.

Setelah lihat kiri, kanan dan bongkar-bongkar gudang si Uni melihat sepedanya yang sudah lama tidak ia pakai. Setelah dicek sepeda Uni sudah kecil bukan karena sepedanya yang kecil tapi badan si Uni sudah mulai besar sehingga ia tidak cocok lagi memakai sepeda itu. Di cek sepeda si Kakak, Kakak juga mengalami sama apa yang di alami Uni. Setelah bincang-bincang maka Uni mencoba sepeda yang Kakak punya, setelah di cobakan ternyata masih bisa uni untuk memakainya.

Uni tertarik sekali memakai sepeda Kakak, karena kawan-kawan seusianya sibuk bermain sepeda sore hari, karena tidak sekolah bahkan pagi-pagi anak juga berkeliaharan bersepeda. Uni sudah merindukan sepeda baru, tapi karena kondisi keuangan saya belum bisa memberikan sepeda baru dengan bujukan rayuan akhirnya Uni berminat memakai sepeda Kakak dengan konsekuensi saya harus membawa sepeda tersebut ke bengkel untuk diservis karena sudah lama tidak dipakai. Alhamdulillah hari ini saya bisa wujudkan permintaan Uni untuk servis sepeda dan yang sudah dua hari ini saya pulang kerja sudah kesorean. Walaupun dengan sepeda lama di pakai alhamdulillah Uni sangat menikmati dan tidak rendah diri dengan kawan-kawannya.