Hari- hari di jalani oleh Joni, karena tak ada lagi terpikir untuk berkeluarga jika berkaca di hadapi cermin di lihatnya wajahmya sudah mulai keriput, kepalanya sudah mulai di tumbuhi uban, kekuatan sudah mulai goyah karena penyakit asam urat mulai menghampiri jika ditanya dari segi umurnya sudah pas dengan kondisi itu karena tidak lagi ABG taupun muda yaitu sudah mengijak kepala lima. Wah tak ada lagi kesempatan diriku untuk bisa berumah tangga dengan kondisiku saat ini guma Joni dan Joni sudah mulai putus aja menjalani hidupnya.

Hanya bisa berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah itu yang bisa dilakukan oleh Joni. Setelah ramadhan ada agenda dilihat dari group alumni SMAnya untuk reunion, karena kondisi musibah Corona maka agenda reunion bisa-bisa batal nih ujar Joni. Masa lockdown sudah habis serta sekarang sudah masa new normal, tergerak hati kawan-kawan melanjutkan reuniang yang sudah lama direncanakan, walaupun acaranya seadanya. Niat hati Joni ingin pergi tapi takut juga di tanya sama teman- teman sudah berapa orang anak, padahal kawan-kawan seumurannya sudah ada yang punya cucu, jika Joni, jangankan ditanya cucu, dan anak istri saja ngak punya datang dari mana? Dari langit gumam Joni.

Pagi itu Joni sudah siap-siap pergi acara reunian SMA yang sudah di atur scedulenya sama kawan-kawan. Walaupun dengan berat hati dengan berharap moga acara reunian ini membawa hasil yang bagus untuk dirinya sekurang-kurangnya bisa berbagi pengalaman dengan kawa-kawan di masa sekolah dulu. Sesampai di acara, kawan sudah pada sibuk dengan aktivitas, bercanda seperti zamanya abu-abu. Joni sudah punya keluarga seloroh temannya, dengan malu-malu Joni manjawab belum dan menyampaikan niatnya mau cari jodoh kesini. Semua orang tertawa dan menyampaikan pas-pas jodoh. Mendengar itu Joni bingung apa maksud pas tersebut setelah di selidiki oleh Joni ternyata ada cewek idamannya waktu SMA, walaupun ia tidak sempat pacaran tetapi Joni pernah menaruh hati sama Ida, ternyata Ida juga belum pernah menikah yang berkasus sama dengan dirinya selentingan cerita dari kawan-kawannya.

Sesampai di rumah, Joni selalu berpikir, apakah betul ida belum punya suami atau anak? Atau hanya candaan kawan-kawan saja. Niat hati ingin bersilaturrahmi ke rumah Ida dengan tujuan jika belum apa yang dikatakan kawan-kawan, ini adalah momen yang pas sebelum Joni berangkat kembali ke Bandung. Pagi itu Joni sudah siap-siap datang ke rumah Ida, walaupu masih suasana PSBB joni tidak lupa tetap memakai protokol covid dengan memakai masker. Setelah dipilihnya pakaian yang bagus, akhirnya Joni memberanikan diri untuk datang ke rumah Ida. Sesampai disana, Asslamualaikum, ujar Joni, walaykum salam terdengar suara dari belakang, ternyata suara itu adalah tidak asing bagi dirinya, hati Joni semakin berbungga-bungga. o.o Joni silahkan masuk, ujar Ida. setelah Ida menyediakan air minum dan roti ida duduk sambil menanyakan maksud kedatangan Joni kerumahnya, tampa pikir panjang Joni lansung menanyakan Ida, apakah sudah punyak anak? Lalu Ida menjawab sudah. Bersambung